2.3.2. Faktor Risiko Stroke
Heart and Stroke Foundation of Canada membagi faktor risiko stroke menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi a. Usia
Semakin tua usia seseorang akan semakin mudah terkena stroke. Stroke dapat terjadi pada semua usia, namun lebih dari 70 kasus stroke terjadi
pada usia di atas 65 tahun Pinzon Asanti, 2010. b. Jenis kelamin
Laki-laki lebih mudah terkena stroke. Hal ini dikarenakan lebih tinggi angka kejadian faktor risiko stroke misalnya hipertensi pada laki-laki
Pinzon Asanti, 2010. c. Riwayat keluarga
Risiko stroke meningkat pada seseorang dengan riwayat keluarga stroke. Seseorang dengan riwayat keluarga stroke lebih cenderung menderita
diabetes dan hipertensi. Hal ini mendukung hipotesis bahwa peningkatan kejadian stroke pada keluarga penyandang stroke adalah akibat
diturunkannya faktor risiko stroke Pinzon Asanti, 2010. d. Ras
Penduduk Afrika ‐ Amerika dan Hispanic ‐ Amerika berpotensi stroke lebih tinggi dibanding Eropa ‐ Amerika. Pada penelitian penyakit
artherosklerosis terlihat bahwa penduduk kulit hitam mendapat serangan stroke 38 lebih tinggi dibandingkan kulit putih Bethesda Stroke Center,
2007. e. Riwayat stroke TIA
50 stroke terjadi pada penderita yang sebelumnya pernah stroke atau TIA Djoenaidi, 2003; dalam Widjaja, 2010. Beberapa laporan
menyatakan bahwa 13 penderita TIA kemungkinan akan mengalami TIA ulang, 13 tanpa gejala lanjutan dan 13 akan mengalami stroke
Noerjanto, 2003; dalam Widjaja, 2010.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi a. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko stroke dan penyakit jantung koroner yang paling konsisten dan penting. Hipertensi meningkatkan risiko stroke
2-4 kali lipat tanpa tergantung pada faktor risiko lainnya Pinzon Asanti, 2010.
b. Hiperkolesterolemia Penelitian menunjukkan angka stroke meningkat pada pasien dengan kadar
kolesterol diatas 240 mg. Setiap kenaikan kolesterol 38,7 mg dapat meningkatkan angka kejadian stroke sebesar 25 Bethesda Stroke
Center, 2007. c. Diabetes
Diabetes merupakan salah satu faktor risiko stroke iskemik yang utama. Diabetes meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Peningkatan kadar gula
darah berhubungan lurus dengan risiko stroke semakin tinggi kadar gula darah, semakin mudah terkena stroke Pinzon Asanti, 2010.
d. Obesitas Seseorang dengan berat badan berlebih memiliki risiko yang tinggi untuk
menderita stroke. Penelitian Oki, dkk 2006 menyimpulkan bahwa seseorang dengan indeks massa tubuh
≥ 30 memiliki risiko stroke 2,46 kali dibanding yang memiliki indeks massa tubuh 30 Pinzon Asanti,
2010. e. Konsumsi alkohol
Risiko stroke pada peminum alkohol, tergantung berapa banyak alkohol yang dikonsumsi. Keracunan alkohol akut merupakan faktor yang dapat
memunculkan stroke pada orang muda, baik stroke trombotik maupun perdarahan subarakhnoid Misbach, 2011.
f. Kurangnya aktivitas fisik olahraga Aktivitas fisik yang kurang memudahkan terjadinya penimbunan lemak.
Timbunan lemak yang berlebihan akan menyebabkan resistensi insulin
sehingga akan menjadi diabetes dan disfungsi endotel Djoenaidi, 2003; dalam Widjaja, 2010.
g. Merokok Merokok meningkatkan risiko stroke sampai dua kali lipat. Ada hubungan
yang linier antara jumlah batang rokok yang diisap per hari dengan peningkatan risiko stroke. Risiko stroke bertambah 1,5 kali setiap
penambahan 10 batang rokok per hari Pinzon Asanti, 2010. h. Stres
Menurut Heart and Stroke Foundation of Canada, jika hidup seseorang penuh dengan stres maka ia akan susah untuk menjalani gaya hidup yang
sehat sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2.3.3. Klasifikasi Stroke