dicukupkan sampai garis tanda. Dipipet 1 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan larutan asam metafosfat-asetat 6 ml. Titrasi segera dengan
larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap tidak kurang dari 5 detik. Lakukan titrasi blanko menggunakan 7 ml asam metafosfat-asetat dan
dititrasi dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap. Kadar larutan baku 2,6-diklorofenol indofenol dinyatakan dengan
kesetaraan dalam mg asam askorbat Ditjen POM, 1995. Perhitungan kesetaraan dilakukan dengan rumus:
Kesetaraan mg
Vb Vt
Vc kadar
W Va
Keterangan: Va = Volume aliquot ml
W = Berat vitamin C mg Vt = Volume titrasi ml
Vb = Volume blanko ml Vc = Volume labu tentukur ml
2.4.3 Penyiapan Larutan Sampel
Sampel dikupas dan dibuang kulitnya, ditimbang sekitar 500 g lalu dipotong kecil kecil dan diblender, ditimbang lebih kurang 10 g lalu dimasukkan
ke dalam labu tentukur 100 ml dan ditambahkan asam metafosfat-asetat sampai garis tanda, dihomogenkan, kemudian disaring, filtrat pertama dibuang ± 20 ml.
2.4.4 Uji Kualitatif Vitamin C dari Larutan Sampel
Dengan FeCl
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml larutan sampel, lalu dinetralkan sampai pH 6-8 dengan penambahan NH
4
OH, lalu ditambahkan beberapa tetes FeCl
3
, akan terbentuk warna ungu Auterhoff, 2002.
Test daya reduksi dengan perak amoniakal
Kedalam tabung reksi dimasukkan 2 ml larutan sampel dan tambahkan beberapa tetes pereaksi, bila perlu panaskan dalam penangas air, akan terbentuk
cermin perak pada dinding tabung Auterhoff, 2002.
2.4.5 Penetapan Kadar Vitamin C dari Larutan Sampel
Dipipet 2 ml larutan sampel lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambah 5 ml asam metafosfat-asetat. Dititrasi dengan larutan 2,6-
diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu yang mantap sebagai titik akhir titrasi. Dilakukan penetapan blanko Ditjen POM, 1995.
Menurut AOAC 2002, kadar vitamin C dapat dihitung dengan rumus: Kadar vitamin C mgg =
Bs Vp
Vl Vb
Vt
Kesetaraan
Keterangan: Vt : Volume titrasi ml
Vb : Volume blanko ml Vl : Volume labu tentukur ml
Vp : Volume pemipetan ml Bs : Berat sampel g
2.4.6 Uji Kecermatan accuracy
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kecermatan dinyatakan dengan persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Dalam hal ini persen perolehan kembali dapat dilakukan
dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan kembali
ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat ditemukan Harmita, 2004.
Prosedur uji perolehan kembali recovery dengan metode adisi dilakukan sebagai berikut: Dikerjakan dengan prosedur yang sama seperti penetapan kadar
vitamin C dalam sampel dengan penambahan vitamin C baku yaitu 2,2 mg, dengan cara sebanyak 22 mg vitamin C baku dimasukkan ke dalam labu tentukur
100 ml dan ditambahkan asam-metafosfat asetat sampai garis tanda konsentrasi 0,22 mg100 ml , lalu di pipet sebanyak 10 ml yang ditambahkan pada sampel
yang ditimbang seksama dan dilakukan enam kali pengulangan. Rumus perhitungan persen recovery Harmita, 2004:
Recovery = B A
X 100 C
Keterangan: A = Kadar vitamin C sebelum penambahan baku vitamin C B = Kadar vitamin C setelah penambahan baku vitamin C
C = Kadar vitamin C baku yang ditambahkan
2.4.7 Analisis Data Secara Statistik