Penolakan Hasil Pengamatan Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar analit sebenarnya. Dalam metode penambahan baku dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat ditemukan Harmita, 2004; USP, 2007. Rumus perhitungan persen Recovery: Recovery = B A X 100 C Keterangan: A = Kadar vitamin C sebelum penambahan baku vitamin C B = Kadar vitamin C setelah penambahan baku vitamin C C = Kadar vitamin C baku yang ditambahkan

2.6 Analisis Data Secara Statistik

2.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan

Di antara hasil yang diperoleh dari satu seri penetapan kadar terhadap satu macam sampel, ada kalanya terdapat hasil yang sangat menyimpang bila dibandingkan dengan yang lain tanpa diketahui kesalahannya secara pasti sehingga timbul kecenderungan untuk menolak hasil yang sangat menyimpang Rohman, 2007. Untuk memastikan hasil yang sangat menyimpang ditolak atau diterima, perlu dilakukan analis is data secara statistika. Pada taraf kepercayaan 95 = 0,05, hasil analisis ditolak jika Q hitung Q tabel Rohman, 2007. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.6.2 Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis

Uji presisi keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diterapkan secara berulang pada sampel. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation atau koefisien variasi Harmita, 2004. Rumus perhitungan persen RSD Harmita, 2004: RSD =  X SD 100 Keterangan: SD = standar deviasi X = kadar rata-rata sampel Data hasil perhitungan koefisien variasi RSD dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 54.

2.6.3 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

Untuk mengetahui apakah kadar vitamin C berbeda pada tiap sampel, maka dilakukan uji beda rata-rata kadar sampel yang diuji dengan uji F menggunakan software SPSS. Data berbeda secara signifikan jika F hitung F tabel dan data tidak berbeda secara signifikan jika F hitung F tabel . Jika data yang diperoleh berbeda secara signifikan, maka dilanjutkan dengan analisis Duncan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dari buah mangga secara volumetri dengan 2,6-diklorofenol indofenol.

2.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU pada bulan Januari 2012 Maret 2012.

2.2 Bahan dan Alat

2.2.1 Sampel

Sampel yang diperiksa dalam penelitian ini adalah buah mangga yang diperoleh dari supermarket di kota Medan dan pasar buah di Parapat. Umumnya mangga yang beredar di kota Medan ada 10 jenis mangga, tetapi pada saat dilakukan penelitian, mangga yang sedang musim hanya 3 jenis mangga. Jadi, sampel yang diambil adalah mangga Arumanis, mangga Golek dan mangga Shrimp.

2.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berkualitas pro analisis dari E.Merck jika tidak dinyatakan lain yaitu 2,6-diklorofenol indofenol, asam metafosfat, asam asetat glasial 96, natrium bikarbonat 0,084, feri klorida 3, larutan perak nitrat 0,1 N, larutan natrium hidroksida 2 N, larutan ammonium hidroksida 1 N, larutan perak amoniakal, air suling, dan asam askorbat Baku UNIVERSITAS SUMATERA UTARA