Keanekaragaman Jenis KESIMPULAN DAN SARAN 73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kriteria dan Zonasi Hutan Aek Nauli

Kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli pada perencanaan penelitian ada empat kriteria yaitu: Hutan Primer Atas HPA, Hutan Primer Bawah HPB, Hutan Sekunder Atas HSA dan Hutan Sekunder Bawah HSB. Setelah melaksanakan Penelitian di lapangan tidak ditemukan Hutan Primer Bawah HPB sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BP2K Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sumatera Utara. Sehingga kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli hanya dikelompokkan menjadi tiga kriteria dan zonasi saja, yaitu: Hutan Primer Atas, Hutan Sekunder Atas yang ketinggiannya antara 1500 – 1700 m dpl dan Hutan Sekunder Bawah antara 1200 - 1500 m dpl. Hutan Primer Atas terdiri dari 10 plot, Hutan Sekunder Atas 3 plot dan Hutan Sekunder Bawah 37 plot. Jumlah keseluruhan ada 50 plot.

4.2. Keanekaragaman Jenis

Piperaceae dan Rubiaceae Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lima jalur di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, diperoleh 36 jenis Piperaceae dan Rubiaceae , 10 jenis Piperaceae dan 26 jenis Rubiaceae . Jenis-jenis tersebut tersebar mulai dari ketinggian 1200 sampai dengan 1700 m dpl, seperti yang tercantum dalam Tabel 4.2.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2.1 Jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae di Hutan Aek Nauli Simalungun No Famili Genus Spesies 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Piperaceae Rubiaceae Peperomia Piper Coffea Gynochthodes Hedyotis Lasianthus Psychotria Randia Timonius Uncaria Urophyllum Wendlandia Peperomia tjibodasama C.D.C Piper arcuatum Bl. Piper crassipes Kort. Piper longum L. Piper methysticum Forst. Piper sarmentosum Roxb. Piper sp 1 . Piper sp 2. Piper sp 3. Piper sp 4. Coffea sp 1. Coffea sp 2. Gynochthodes sublanceolata Miq. Hedyotis sp 1. Hedyotis sp 2. Hedyotis sp 3. Hedyotis sp 4. Lasianthus sp 1. Lasianthus sp 2 . Lasianthus tomentosus Bl. Psychotria ovoidea B. Psychotria sp 1. Psychotria sp 2. Randia macrophylla Hook.f. Randia sp 1. Randia sp 2. Randia sp 3. Timonius sp. Uncaria sp 1. Uncaria sp 2. Uncaria sp 3. Uncaria sp 4. Uncaria acida Merr. Uncaria gambir Roxb. Urophyllam villosum Jack. Wendlandia sp. Dari Tabel 4.2.1 dapat dilihat bahwa keanekaragaman jenis dari tumbuhan Piperaceae dan Rubiaceae yang diamati pada 5 jalur penelitian di Hutan Aek Nauli Simalungun cukup tinggi. Ditemukan 12 genus dan 36 jenis Piperaceae dan Universitas Sumatera Utara Rubiaceae , yang terdiri dari 2 genus dan 10 spesies Piperaceae dan 10 genus 26 spesies Rubiaceae . Pada famili Piperaceae , genus yang memiliki jenis paling banyak adalah genus Piper diperoleh 9 jenis, sedangkan genus Peperomia hanya 1 jenis. Pada famili Rubiaceae genus yang jenisnya banyak adalah Uncaria diperoleh 6 jenis, sedangkan genus Hedyotis dan Randia masing-masing 4 jenis, genus Lasianthus dan Psychotria masing-masing 3 jenis, genus Coffea 2 jenis dan genus Gynochthodes , Timonius , Urophyllum dan Wendlandia masing-masing 1 jenis. Sebaran jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae berdasarkan kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli Simalungun dapat dilihat pada Tabel 4.1.2 berikut ini: Tabel 4.2.2 Sebaran Jenis-Jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada Hutan Primer Atas HPA, Hutan Sekunder Atas HSA dan Hutan Sekunder Bawah HSBdi Hutan Aek Nauli No Famili Spesies Kriteria dan Zonasi HPA HSA HSB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 Piperaceae Rubiaceae Peperomia tjibodasama C.D.C Piper arcuatum Bl. Piper crassipes Kort. Piper longum L. Piper methysticum Forst. Piper sarmentosum Roxb. Piper sp 1. Piper sp 2 . Piper sp 3 . Piper sp 4 . Coffea sp 1. Coffea sp 2. Gynochthodes sublanceolata Miq. Hedyotis sp 1. Hedyotis sp 2. Hedyotis sp 3. Hedyotis sp 4. Lasianthus sp 1. - - √ - - - √ √ - - - √ √ √ √ - √ - - - √ - - - √ - - - - - - √ - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bersambung ke Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.2.2 Keterangan : √ = ditemukan, - = tidak ditemukan Dari Tabel 4.1.2 dapat dilihat bahwa jumlah jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada Hutan Sekunder Atas paling rendah dari dua kriteria zonasi yang lain, terdapat 2 jenis Piperaceae dan 6 jenis Rubiaceae dengan jumlah 69 individu. Sementara di Hutan Primer Atas dan Sekunder Bawah sebagai berikut: Primer Atas : 3 jenis Piperaceae dan 8 jenis Rubiaceae , jumlah 226 individu Sekunder Bawah : 10 jenis Piperaceae dan 23 jenis Rubiaceae , jumlah 2588 individu Jumlah total seluruh jenis yang ditemukan di Hutan Aek nauli adalah 2883 individu. No Famili Spesies Kriteria dan Zonasi HP A HS A HSB 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Rubiaceae Lasianthus sp 2. Lasianthus tomentosus Bl. Psychotria ovoidea B. Psychotria sp 1. Psychotria sp 2. Randia macrophylla Hook.f. Randia sp 1. Randia sp 2. Randia sp 3. Timonius sp. Uncaria acida Merr. Uncaria gambir Roxb. Uncaria sp 1. Uncaria sp 2. Uncaria sp 3 . Uncaria sp 4 . Urophyll u m villosum Jack . Wendlandia sp 1. - - √ - - √ - √ - - - - - - - √ - - - √ √ - - - - - - - √ √ - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ - Jumlah Total 226 69 258 8 Universitas Sumatera Utara Keanekaragaman Piperaceae lebih sedikit dibandingkan dengan keanekaragaman Rubiaceae , hal ini disebabkan karena famili Rubiaceae menghasilkan biji yang banyak sehingga memudahkan untuk pemencaran dan perkembangbiakannya.Hal ini sesuai dengan Hutchinson 2000, bahwa Rubiaceae merupakan famili yang mempunyai lebih dari 10.000 spesies dan 630 genus yang tersebar luas di belahan dunia, khususnya di daerah tropis. Penyebaran Piperaceae dan Rubiaceae cenderung menurun di Hutan Sekunder Atas. Untuk lebih jelasnya perbandingan jumlah jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada ketiga kriteria dapat dilihat pada gambar berikut : Piperaceae Rubiaceae Gambar 4.2.1 Perbandingan Jumlah Jenis Piperaceae dan Rubiaceae di tiga kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli Simalungun. Dari Gambar4.2.1, dapat dilihat bahwa jumlah jenis yang sedikit pada Hutan Sekunder Atas dapat terjadi karena jenis-jenis yang hidup pada lokasi tersebut harus dapat beradaptasi dengan permukaan bukit yang terbuka karena jumlah pepohonan berkurang sehingga cahaya matahari langsung ke permukaan lokasi. Hal ini sesuai dengan data faktor fisik yang menunjukkan intensitas cahaya yang dihasilkan pada 5 10 15 20 25 Primer Atas Sekunder Atas Sekunder Bawah Juml ah Kriteria dan zonasi Universitas Sumatera Utara pengukuran sebesar 350 Lux dengan kelembaban 82,3 paling rendah dari ketiga kriteria dan zonasi dan suhu 19,2ºC paling tinggi dari ketiga kriteria dan zonasi seperti yang tertera pada Lampiran J, selain itu tanah pada areal ini cenderung berbatu sehingga sulit ditembus oleh akar tanaman. Piperaceae merupakan jenis tumbuhan yang berupa terna dan herba yang suka pada areal yang memiliki kelembaban yang tinggi dan terlindung oleh pepohonan contohnya Peperomia tjibodasama C.D.C yang hanya ditemukan pada Hutan Sekunder Bawah merupakan tumbuhan herba yang epifit pada pohon dan batuan yang suka pada lingkungan yang agak terlindung dari cahaya matahari atau dekat dengan aliran air . Hal ini sesuai dengan Daniel et al., 1992 bahwa pertumbuhan juga dipengaruhi oleh zat-zat organik yang tersedia, kelembaban, sinar matahari, tersedianya air dalam tanah dan proses fisiologis tumbuhan tersebut. Selanjutnya menurut Resosoedarmo 1989, bahwa karakteristik dari hutan hujan tropis adalah mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi dan hanya jenis tertentu saja yang dapat toleran dan mampu hidup pada habitat yang ekstrim seperti tempat terbuka, cahaya matahari yang penuh, tekstur tanah yang padat dan keras, serta hara makanan masih terikat pada batuan.

4.3 Indeks Nilai Penting INP