BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kriteria dan Zonasi Hutan Aek Nauli
Kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli pada perencanaan penelitian ada empat kriteria yaitu: Hutan Primer Atas HPA, Hutan Primer Bawah HPB, Hutan
Sekunder Atas HSA dan Hutan Sekunder Bawah HSB. Setelah melaksanakan Penelitian di lapangan tidak ditemukan Hutan Primer Bawah HPB sesuai dengan
informasi yang disampaikan oleh BP2K Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sumatera Utara. Sehingga kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli hanya
dikelompokkan menjadi tiga kriteria dan zonasi saja, yaitu: Hutan Primer Atas, Hutan Sekunder Atas yang ketinggiannya antara 1500
– 1700 m dpl dan Hutan Sekunder Bawah antara 1200 - 1500 m dpl. Hutan Primer Atas terdiri dari 10 plot,
Hutan Sekunder Atas 3 plot dan Hutan Sekunder Bawah 37 plot. Jumlah keseluruhan ada 50 plot.
4.2. Keanekaragaman Jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lima jalur di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, diperoleh 36 jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
, 10 jenis
Piperaceae
dan 26 jenis
Rubiaceae
. Jenis-jenis tersebut tersebar mulai dari ketinggian 1200 sampai dengan 1700 m dpl, seperti yang tercantum dalam Tabel
4.2.1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.1 Jenis-jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
di Hutan Aek Nauli Simalungun
No Famili Genus
Spesies 1
2 3
4 5
6 7
8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
Piperaceae Rubiaceae
Peperomia Piper
Coffea
Gynochthodes Hedyotis
Lasianthus Psychotria
Randia Timonius
Uncaria Urophyllum
Wendlandia Peperomia tjibodasama
C.D.C
Piper arcuatum
Bl.
Piper crassipes
Kort.
Piper longum
L.
Piper methysticum
Forst.
Piper sarmentosum
Roxb.
Piper
sp 1
. Piper
sp 2.
Piper
sp 3.
Piper
sp 4.
Coffea
sp 1.
Coffea
sp 2.
Gynochthodes sublanceolata
Miq.
Hedyotis
sp 1.
Hedyotis
sp 2.
Hedyotis
sp 3.
Hedyotis
sp 4.
Lasianthus
sp 1.
Lasianthus
sp 2
. Lasianthus tomentosus
Bl.
Psychotria ovoidea
B.
Psychotria
sp 1.
Psychotria
sp 2.
Randia macrophylla
Hook.f.
Randia
sp 1.
Randia
sp 2.
Randia
sp 3.
Timonius
sp.
Uncaria
sp 1.
Uncaria
sp 2.
Uncaria
sp 3.
Uncaria
sp 4.
Uncaria acida
Merr.
Uncaria gambir
Roxb.
Urophyllam villosum
Jack.
Wendlandia
sp.
Dari Tabel 4.2.1 dapat dilihat bahwa keanekaragaman jenis dari tumbuhan
Piperaceae
dan
Rubiaceae
yang diamati pada 5 jalur penelitian di Hutan Aek Nauli Simalungun cukup tinggi. Ditemukan 12 genus dan 36 jenis
Piperaceae
dan
Universitas Sumatera Utara
Rubiaceae
, yang terdiri dari 2 genus dan 10 spesies
Piperaceae
dan 10 genus 26 spesies
Rubiaceae
. Pada famili
Piperaceae
, genus yang memiliki jenis paling banyak adalah genus
Piper
diperoleh 9 jenis, sedangkan genus
Peperomia
hanya 1 jenis. Pada famili
Rubiaceae
genus yang jenisnya banyak adalah
Uncaria
diperoleh 6 jenis, sedangkan genus
Hedyotis
dan
Randia
masing-masing 4 jenis, genus
Lasianthus
dan
Psychotria
masing-masing 3 jenis, genus
Coffea
2 jenis dan genus
Gynochthodes
,
Timonius
,
Urophyllum
dan
Wendlandia
masing-masing 1 jenis. Sebaran jenis-jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
berdasarkan kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli Simalungun dapat dilihat pada Tabel 4.1.2 berikut ini:
Tabel 4.2.2 Sebaran Jenis-Jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
pada Hutan Primer Atas HPA, Hutan Sekunder Atas HSA dan Hutan Sekunder Bawah
HSBdi Hutan Aek Nauli
No Famili
Spesies Kriteria dan Zonasi
HPA HSA
HSB 1
2 3
4
5
6 7
8 9
10 1
2 3
4 5
6 7
8
Piperaceae
Rubiaceae Peperomia
tjibodasama
C.D.C
Piper arcuatum
Bl.
Piper crassipes
Kort.
Piper longum
L.
Piper methysticum
Forst.
Piper sarmentosum
Roxb.
Piper
sp 1.
Piper
sp
2
.
Piper
sp
3
.
Piper
sp
4
.
Coffea
sp 1.
Coffea
sp 2.
Gynochthodes sublanceolata
Miq.
Hedyotis
sp 1.
Hedyotis
sp 2.
Hedyotis
sp 3.
Hedyotis
sp 4.
Lasianthus
sp 1. -
- √
- -
- √
√
- -
- √
√ √
√ -
√ -
- -
√ -
- -
√ -
- -
- -
- √
- -
- -
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√ √
Bersambung ke
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.2.2
Keterangan : √ = ditemukan, - = tidak ditemukan
Dari Tabel 4.1.2 dapat dilihat bahwa jumlah jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
pada Hutan Sekunder Atas paling rendah dari dua kriteria zonasi yang lain, terdapat 2 jenis
Piperaceae
dan 6 jenis
Rubiaceae
dengan jumlah 69 individu. Sementara di Hutan Primer Atas dan Sekunder Bawah sebagai berikut:
Primer Atas : 3 jenis
Piperaceae
dan 8 jenis
Rubiaceae
, jumlah 226 individu Sekunder Bawah : 10 jenis
Piperaceae
dan 23 jenis
Rubiaceae
, jumlah 2588 individu
Jumlah total seluruh jenis yang ditemukan di Hutan Aek nauli adalah 2883 individu.
No Famili
Spesies Kriteria dan Zonasi
HP A
HS A
HSB
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
Rubiaceae
Lasianthus
sp 2.
Lasianthus tomentosus
Bl.
Psychotria ovoidea
B.
Psychotria
sp 1.
Psychotria
sp 2.
Randia macrophylla
Hook.f.
Randia
sp 1.
Randia
sp 2.
Randia
sp 3.
Timonius
sp.
Uncaria acida
Merr.
Uncaria gambir
Roxb.
Uncaria
sp 1.
Uncaria
sp 2.
Uncaria
sp 3
. Uncaria
sp 4
. Urophyll
u
m villosum
Jack
. Wendlandia
sp 1. -
- √
- -
√ -
√ -
- -
- -
- -
√ -
- -
√ √
- -
- -
- -
- √
√ -
- -
- -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
- √
√ √
- √
-
Jumlah Total 226
69 258
8
Universitas Sumatera Utara
Keanekaragaman
Piperaceae
lebih sedikit
dibandingkan dengan
keanekaragaman
Rubiaceae
, hal
ini disebabkan
karena famili
Rubiaceae
menghasilkan biji yang banyak sehingga memudahkan untuk pemencaran dan perkembangbiakannya.Hal ini sesuai dengan Hutchinson 2000, bahwa
Rubiaceae
merupakan famili yang mempunyai lebih dari 10.000 spesies dan 630 genus yang tersebar luas di belahan dunia, khususnya di daerah tropis.
Penyebaran
Piperaceae
dan
Rubiaceae
cenderung menurun di Hutan Sekunder Atas. Untuk lebih jelasnya perbandingan jumlah jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
pada ketiga kriteria dapat dilihat pada gambar berikut :
Piperaceae Rubiaceae
Gambar 4.2.1 Perbandingan Jumlah Jenis
Piperaceae
dan
Rubiaceae
di tiga kriteria dan zonasi Hutan Aek Nauli Simalungun.
Dari Gambar4.2.1, dapat dilihat bahwa jumlah jenis yang sedikit pada Hutan Sekunder Atas dapat terjadi karena jenis-jenis yang hidup pada lokasi tersebut harus
dapat beradaptasi dengan permukaan bukit yang terbuka karena jumlah pepohonan berkurang sehingga cahaya matahari langsung ke permukaan lokasi. Hal ini sesuai
dengan data faktor fisik yang menunjukkan intensitas cahaya yang dihasilkan pada
5 10
15 20
25
Primer Atas Sekunder Atas
Sekunder Bawah
Juml ah
Kriteria dan zonasi
Universitas Sumatera Utara
pengukuran sebesar 350 Lux dengan kelembaban 82,3 paling rendah dari ketiga kriteria dan zonasi dan suhu 19,2ºC paling tinggi dari ketiga kriteria dan zonasi
seperti yang tertera pada Lampiran J, selain itu tanah pada areal ini cenderung berbatu sehingga sulit ditembus oleh akar tanaman.
Piperaceae
merupakan jenis tumbuhan yang berupa terna dan herba yang suka pada areal yang memiliki kelembaban yang tinggi dan terlindung oleh pepohonan
contohnya
Peperomia tjibodasama
C.D.C yang hanya ditemukan pada Hutan Sekunder Bawah merupakan tumbuhan herba yang epifit pada pohon dan batuan
yang suka pada lingkungan yang agak terlindung dari cahaya matahari atau dekat dengan aliran air
.
Hal ini sesuai dengan Daniel
et al.,
1992 bahwa pertumbuhan juga dipengaruhi oleh zat-zat organik yang tersedia, kelembaban, sinar matahari,
tersedianya air dalam tanah dan proses fisiologis tumbuhan tersebut. Selanjutnya menurut Resosoedarmo 1989, bahwa karakteristik dari hutan hujan tropis adalah
mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi dan hanya jenis tertentu saja yang dapat toleran dan mampu hidup pada habitat yang ekstrim seperti tempat terbuka,
cahaya matahari yang penuh, tekstur tanah yang padat dan keras, serta hara makanan masih terikat pada batuan.
4.3 Indeks Nilai Penting INP