Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Struktur Organisasi

3 Power Plant Paritohan, maka penulis akan memaparkannya melalui paper ini dengan judul “ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM Persero POWER PLANT PARITOHAN ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian karyawan yang dilakukan oleh PT. INALUM Persero Power Plant Paritohan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu : Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. INALUM Persero Power Plant Paritohan. Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan yaitu : a. Bagi penulis, untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada perusahaan tersebut, b. Bagi peneliti lainnya, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenisnya, c. Bagi perusahaan, untuk menambah informasi akuntansi penggajian agar lebih baik dan akurat. Universitas Sumatera Utara 4

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat jadwal kegiatan yang digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan agar penyelesaian tugas akhir ini dapat berjalan dengan teratur dan selesai dengan tepat waktu. Penelitian ini dilakukan di PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir No Kegiatan Juni 2014 I II III IV 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Risset 4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar, pembahasan dalam paper ini dibagi 4 empat bab yang pembagiannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 5 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri atas jadwal penulisan dan rencana isi.

BAB II : PROFIL PT. INALUM Persero POWER PLANT

PARITOHAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan, struktur organisasi, job description, jaringan usahakegiatan, kinerja terkini dan rencana usaha kegiatan. BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM Persero POWER PLANT PARITOHAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian sistem informasi akuntansi, pengertian gaji, komponen- komponen gaji, sistem pencatatan dan perhitungan gaji, prosedur pembayaran gaji, sistem pengawasan internal gaji dan tujuan pengawasan internal. Universitas Sumatera Utara 6 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam tugas akhir ini. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II PROFIL PT. INALUM Persero

POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanaman Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebuttan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanaman Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Universitas Sumatera Utara 8 Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanaman Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd NAA yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975. Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium Inalum, sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25 dengan 75 dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 51976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun Universitas Sumatera Utara 9 pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pemabangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung. Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT Inalum Persero resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara 10

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan dalam perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya. Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan. Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan adalah terdiri dari : 1. Direktorat 1.1 Direktur Utama 1.2 Direktorat Operasi 1.3 Direktorat Pengembangan dan Bisnis 1.4 Direktorat Keuangan 1.5 Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Departemen dan Seksi 2.1 Departemen di bawah Direktur Utama 2.1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan Seksi Hubungan Masyarakat PLTAPower Public Relation PPR 2.1.2 Departemen Pengadaan Universitas Sumatera Utara 11 Seksi Pengadaan PLTAPower Procurement Section PPM 2.2 Direktorat Operasi 2.2.1 Departemen Enjineering Seksi Pengembangan Teknik Enjineering PLTAPower Technical Development Engineering Section PTE 2.2.2 Departemen Operasi PLTA Distribusi Seksi OperasiPower Operation Section POP 2.2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA a. Seksi PemeliharaanPower Maintenance Section PMN b. Seksi Pekerjaan Sipil Jaringan TransmisiPower Civil Work Transmission Line Section PCT 3. Direktorat Pengembangan Bisnis terdapat di Kuala Tanjung 4. Direktorat Keuangan 4.1 Departemen Budgeting Controlling Seksi Anggaran Keuangan PLTAPower Budgeting and Planning Section PBF 5. Direktorat Umum Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi PLTA a. Seksi Keamanan IndustriPower Security Section PSC b. Seksi AdministrasiPower Administration Section PAS 5.2 Departemen Umum CSR Seksi Program Kemitraan Bina Lingkungan PLTAPower Community Development Section PCD Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Inalum Persero Power Plant Paritohan GMS Board of Commissioner Board of Directors President Director Departemen Pengadaan Departemen Sekretaris Perusahaan Direktorat Operasi Direktur Utama Direktorat Pengembangan Bisnis Direktorat Keuangan Direktorat Umum CSR Departemen Pemeliharaan PLTA Dep. Operasi PLTA Distribusi Departemen Enjineering Dep. Budgeting Controlling Departemen Umum CSR Departemen Administrasi PLTA Universitas Sumatera Utara 13

C. Job Description