Baku Mutu Udara Ambien

sekumpulan udara yang lebih hangat dan akan kembali ke elevasi semula. Dalam kondisi atmosfer seperti ini, gerakan vertikal akan diabaikan oleh proses pendinginan adiabatik atau pemanasan, dan atmosfer akan menjadi stabil stable. Jika sekumpulan udara terbawa ke atas akan melalui bagian yang mengalami penurunan tekanan dan akibatnya kumpulanan udara itu akan menyebar. Ekspansi tadi memerlukan kerja untuk melawan lingkungannya dan terjadi penurunan temperatur. Biasanya proses ini berlangsung singkat karena itu untuk menganalisanya dilakukan anggapan tidak terjadi transfer panas pada sekumpulan udara yang ditinjau serta sekumpulan udara mempunyai kerapatan dan suhu sama. Kondisi atmosfer seperti ini dikatakan netral neutral dan dikenal dengan lapse rate adiabatic.

2.5. Baku Mutu Udara Ambien

Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Udara yang mengelilingi bumi terdiri dari campuran beberapa macam gas yaitu Nitrogen N 2 sebanyak 78 , Oksigen O sebanyak 20 . Selain itu terdapat pula sebagian kecil gas lain seperti argon, helium, krypton, ozon dan lain-lain. Masuknya beberapa macam bahan kimia dan debu dalam udara maka konsentrasi udara berubah, sehingga udara menjadi tercemar dan dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu dibuatlah suatu standart untuk menentukan kualitas udara yang disebut baku mutu udara ambien ambient air quality standart pada setiap negara. Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi danatau komponen yang ada atau yang seharusnya ada danatau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.6. Baku Mutu Udara Ambien No Parameter Waktu pengu kuran Baku Mutu Metode analisis Peralatan 1 SO 1 jam 2 Sulfur Dioksida 900 µgNm Pararosanil in 3 Spektrofotometer 24 Jam 365 ugNm 3 1 Thn 60 ugNm 3 2 CO Karbon Monoksida 1 jam 30.000 µgNm 3 NDIR 26 ppm NDIR Analyzer 24 Jam 10.000 ugNm 3 3 NO 1 jam 2 Nitrogen Dioksida 400 µgNm Saltzman 3 Spektrofotometer 24 Jam 150 ugNm 3 1 Thn 100 ugNm 3 4 O 3 1 jam Oksidan 235 µgNm Chemilumi nescent 3 Spektrofoometer 1 Thn 50 ugNm 3 5 HC Hidro Karbon 3 jam 160 µgNm Flame Lonization 3 Gas Chromatografi 6 PM 24 jam 10 Partikel 10 µm 150 µgNm Gravimetri c 3 Hi – Vol PM 2,5 24 jam Partikel 2,5 65 µgNm Gravimetri c 3 Hi – Vol 1 Thn 15 ugNm Gravimetri c 3 Hi – Vol 7 TSP Debu 24 jam 230 µgNm Gravimetri c 3 Hi – Vol 1 Thn 90 ugNm 3 8 Pb Timah Hitam 24 jam 2 µgNm Gravimetri c 3 Hi – Vol 1 Thn 1 ugNm Ekstraktif 3 9 Dustfall Debu Jatuh 30 hari 10 tonkm2 Bulan pemukiman Gravimetri c Cannister Universitas Sumatera Utara 20 tonkm2 Bulan industri 10 Total Flourides as F 24 jam 3 µgNm Spesific Ion 3 Impinger Countinous Analyzer 90 hari 0,5 ugNm Electrode 3 Countinous Analyzer 11 Flour Indeks 30 hari 40 µgNm Colouri metric 3 Dari kertas limed filter Limed filter paper 12 Khlorine Khlorine Dioksida 24 jam 150 µgNm Spesific Ion 3 Impinger Countinous Analyzer 13 Sulphat Indeks 30 hari 1 mgSO 3 100 Cm 3 Colouri metric dari lead Peroksida Lead peroxida candle Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 Catatan : Nomor 10 sd 13 Hanya di berlakukan untuk daerahkawasan Industri Kimia Dasar Contoh : - Industri Petro Kimia - Industri Pembuatan Asam Sulfat. Baku Mutu Udara Ambien memiliki 13 parameter, tiap parameter disertai dengan nilai maksimalnya. Nilai-nilai tersebut umumnya dinyatakan dalam µg permeter kubik udara dalam kondisi normal umumnya pada suhu 25 C dan tekanan 1 atmosfer kualitas udara ambien dikatakan baik jika konsentrasi polutan-polutannya masih dibawah nilai baku mutunya. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat-alat Penelitian