Koefisien Determinan R Uji Signifikan Parsial Uji t Uji Signifikan Simultan Uji F

Model yang digunakan untuk menganalisis informasi dalam penelitian ini adalah: Y = α + b1 Dummy_Pre + b2 Dummy_Post + ε Keterangan : Y = return indeks sektoral. α = konstanta b1, b2 = koefisien regresi Dummy_Pre = return indeks sebelum hari libur nasional 1 untuk hari libur nasional 0 untuk lainnya Dummy_Post = return indeks setelah hari libur nasional 1 untuk setelah hari libur nasional 0 untuk lainnya ε = error of term variabel lain yang tidak diteliti

7.4. Uji Hipotesis

Jika model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik diatas maka dilanjutkan dengan analisis hipotesis sebagai berikut:

7.4.1. Koefisien Determinan R

2 Pengujian ini digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase variabel bebas terhadap varians naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara 0 – 1 0 ≤ R 2 ≤ 1. Bila R 2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen.

7.4.2. Uji Signifikan Parsial Uji t

Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : H0 : b1, b2 = 0, artinya suatu variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel dependen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

7.4.3. Uji Signifikan Simultan Uji F

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H1 : b1, b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Satu atau lebih event penting dalam kalender mengandung holiday effect. Detailnya, efek pra libur dimana pendapatan harga saham jauh lebih tinggi pada beberapa hari menjelang liburan. Pertama kali dicetuskan oleh Fields 1934 maka holiday effect dapat dikatakan sebagai salah satu efek tetap musiman yang tertua. Penelitian oleh Lankonishok dan Smidt 1988 menunjukkan holiday effect memberi pengaruh 30 - 50 terhadap total pendapatan pasar modal US pada periode sebelum tahun 1987. Tingkat rata-rata pendapatan sebelum libur adalah 0,22 dibandingkan dengan pendapatan harian biasa yang tidak sampai pada 0,01. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Ariel 1990 yang melakukan studi penekanan persamaan CRSP dan penekanan nilai indeks dari tahun 1963-1982. Kim dan Park 1994 serta Brockman dan Michayluk 1998 juga menemukan holiday effect di AS dengan menggunakan indikator pasar dari New York Stock Exchange NYSE, AMEX, dan NASDAQ dari tahun 1963-1987 dan 1987-1993. Tetapi penelitian terbaru di AS menyatakan bahwa holiday effect adalah tidak ada. Vergin dan McGinnis 1999 meneliti kekuatan pra libur menggunakan SP500 dan indeks NYSE untuk pendapatan saham perusahaan skala besar dan indeks NASDAQ dan AMEX untuk pendapatan saham perusahaan yang lebih kecil. Penelitian oleh Vergin dan McGinnis menunjukkan bahwa holiday effect Universitas Sumatera Utara