Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Pengertian Kontrasepsi Prinsip Kerja Kontrasepsi Tujuan Program KB

Berdasarkan rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kelurahan Harjosari I pada tahun 2009 di peroleh jumlah PUS 5.608 orang yang aktif sebagai akseptor KB 3.436 orang. Jumlah akseptor KB suntik 1.354 orang dengan proporsi 39,40, pil 1.291 orang dengan proporsi 37,57, implant 240 orang dengan proporsi 6,98, IUD 293 orang dengan proporsi 8,52, kondom 204 orang dengan proporsi 5,93, MOW 53 orang dengan proporsi 1,54 , MOP 1 orang dengan proporsi 0,01 . 21 Kontrasepsi suntik memiliki keistimewaan sehingga ibu-ibu banyak menggunakannya antara lain aman, sederhana, efektif, dapat dipakai pasca persalinan. 22 Dari data yang tercatat diatas diketahui bahwa penggunaan alat kontrasepsi setiap tahun terus meningkat, tidak terkecuali dengan alat kontrasepsi suntik. Di Indonesia penggunaan terbanyak alat kontrasepsi suntik. Sedangkan di kelurahan Harjosari I penggunaan alat kontrasepsi suntik pada urutan pertama. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas tahun 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk menganalisis penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. b. Untuk mengetahui hubungan karakteristik Host umur, Pendidikan, Pekerjaan,, Umur menikah, pengetahuan dan Paritas dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. c. Untuk mengetahui hubungan karakteristik Environment Dukungan keluarga dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. d. Untuk mengetahui faktor yang dominan dari variabel Host dan Environment dalam hubungannya dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai Bahan masukan bagi kantor Kecamatan Amplas dan kantor Kelurahan Harjosari I khususnya yang menangani program KB. 1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutanya 1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. 22

2.2. Prinsip Kerja Kontrasepsi

22, 23

Prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel sperma. Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur ovulasi, kedua menahan masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum dan ketiga adalah menghalangi nidasi. Universitas Sumatera Utara Carametode kontrasepsi dapat dibagi menjadi 13 a. Metode Sederhana a.1. Tanpa alatobat, antara lain senggama terputus, pantang berkala. b.2. Dengan alatobat, antara lain kondom. Diafragma, kream, jelli, cairan busa, tablet berbusa vaginal tablet, tissu KB b. Metode Modern Kontrasepsi hormonal, antara lain pil, suntik, implan, AKDR, metode mantap yaitu sterilisasi antara lain vasektomi dan tubektomi.

2.3. Tujuan Program KB

Tujuan program keluarga berencana adalah untuk meningkatkan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat atau angka kematian ibu dan bayi, mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan sumber daya manusia dengan mengendalikan kelahiran dalam rangka menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia. 13

2.4. Pengertian Kontrasepsi Suntik

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010

2 31 147

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Karakteristik Akseptor KB Di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009

4 62 169

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS.

0 2 24

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN.

1 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 16

GAMBARAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB SUNTIK

0 0 5