Hubungan Pekerjaan Akseptor KB Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Hubungan Umur Menikah Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Tabel 5.11.

5.3.3. Hubungan Pekerjaan Akseptor KB Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik

Tabel 5.10. Prevalens Rate Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Berdasarkan Pekerjaan Ratio Prevalens, 95 CI, Nilai χ 2 dan ρ Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010 N o Pekerjaan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Total RP 95CI Χ 2 p Ya Tidak f f f 1 Bekerja 17 42,5 23 57,5 40 100,0 0,814 0,319-1,443 1,047 0,306 2 Tidak bekerja 47 52,2 43 47,8 90 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB berdasarkan kategori akseptor KB yang bekerja 42,5 sedangkan kategori akseptor KB yang tidak bekerja 52,2. Ratio prevalens penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB berdasarkan pekerjaan 0,814. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,306. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan asosiasi yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik.Variabel ini tidak masuk dalam kandidat untuk analisis multivariat karena nilai p 0,25. Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Hubungan Umur Menikah Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Tabel 5.11.

Prevalens Rate Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Berdasarkan Umur Menikah, Ratio Prevalens, 95 CI, Nilai χ 2 dan ρ Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010 No Umur Menikah tahun Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Total RP 95CI Χ 2 p Ya Tidak f f f 1 Risiko rendah 51 50,5 50 49,5 101 100,0 1,126 0,548- 2,887 0,591 0,290 2 Risiko tinggi 13 44,8 16 55,2 29 100,0 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB berdasarkan umur menikah dengan risiko rendah 50,5 sedangkan pada umur menikah risiko tinggi 44,8. Rasio prevalens penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB berdasarkan umur menikah 1,126. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,290 artinya tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara umur menikah dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik. Variabel umur menikah tidak masuk sebagai kandidat dalam analisis multivariat karena nilai p 0,25. Universitas Sumatera Utara

5.3.5. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Analisis Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010

2 31 147

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Karakteristik Akseptor KB Di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009

4 62 169

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS.

0 2 24

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN.

1 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 16

GAMBARAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB SUNTIK

0 0 5