Pengertian Metode Peramalan Langkah-langkah Peramalan

2. Peramalan kuantitatif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Menurut Markidakis, Wheelwright, dan McGee 1983, peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila tiga kondisi berikut terpenuhi, yaitu: 1. Informasi mengenai keadaan diwaktu lalu tersedia. 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik angka. 3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola masa lalu akan terus bersambung sampai masa yang akan datang dan kondisi ini disebut asumsi yang konstan.

2.4 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu, metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan kuantitatif. Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu yang dibutuhkan, yang bersifat kuantitatif, serta teknik dan metode peramalannya. Irma Wahni Sinaga : Peramalan Kebutuhan Konsumsi Beras Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2010 Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, 2008 USU Repository © 2008 Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga demikian dapat dimungkinkannya penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.

2.5 Langkah-langkah Peramalan

Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang perlu diketahui: 1. Menganalisa data yang lalu Tahap ini berguna untuk mengetahui pola yang terjadi pada masa lalu, analisis ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi, lalu dengan tabulasi data maka dapat diketahui pola data yang lewat, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data yang dapat diuji dibagi empat jenis, yaitu: 1. Pola stasioner Terjadi bilamana nilai data berfluktasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan artinya datanya relatif tetap dari waktu ke waktu. 2. Pola musiman Merupakan komponen data runtun waktu yang berkaitan dengan adanya kejadian yang berulang secara teratur dalam satu-satuan waktu tertentu. 3. Pola siklis Irma Wahni Sinaga : Peramalan Kebutuhan Konsumsi Beras Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2010 Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, 2008 USU Repository © 2008 Merupakan komponen data runtun yang berkaitan dengan adanya kejadian yang tidak teratur, biasanya dipengaruhi fluktasi ekonomi jangka panjang. 4. Pola trend Merupakan komponen data runtun waktu yang berkaitan dengan adanya kecendrungan meningkat atau menurun dalam jangka waktu yang panjang. 2. Metode yang digunakan ditentukan terlebih dahulu Masing-masing metode akan memberikan hasil yang berbeda, metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil peramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. 3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode tertentu dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor-faktor perubahan. Faktor-faktor perubahan tersebut antara lain, yaitu perubahan kebijaksanaan yang mungkin terjadi. Dari uraian diatas diketahui bahwa ada 3 langkah penting dalam melakukan kegiatan peramalan. Ketiga langkah tersebut perlu diperhatikan agar kegiatan peramalan dapat berhasil dengan baik dan efektif.

2.6 Jenis-jenis Metode Peramalan