5.4. Uji Hipotesis
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh media televisi variabel X dengan perilaku menyimpang variabel Y, maka digunakan korelasi antara variabel rumus korelasi Rank
Spearman, yaitu:
∑
Maka dengan hasil koefisien korelasi yang diperoleh γho=0,846, mengandung makna
bahwa hubungan positif yang sangat kuat. Karena nilai 0,846 terletak diantara + 0,70 – keatas.
Untuk mengetahui apakah hipotesa diterima atau ditolak, maka hasil γho hitung harus
dibandingkan dengan γho tabel, dan biasanya menggunakan taraf signifikan 5. Bila N=26,
maka diperoleh γho tabel adalah 0,392.
Karena γho hitung γho tabel atau 0,846 0,392 maka
diterima dan ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan pengolahan data, maka hasil yang diperoleh adalah γho hitung lebih besar
daripada γho tabel 0,846 0,392. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa alternatif yang
menyatakan “terdapat hubungan yang signifikan antara media televisi terhadap perilaku
menyimpang remaja di SMP Negeri 1 Bandar Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun”, dapat diterima. Sedangkan hipotesa nol
menyatakan “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara media televisi terhadap perilaku menyimpang remaja
di SMP Negeri 1 Bandar Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun”, tidak dapat diterima ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data dari penelitian yang telah diuraikan pada Bab V, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Televisi merupakan media yang sangat populer karena sangat cepat menyebarkan
informasi secara audio-visual. Stasiun televisi sebagai salah satu media hiburan memang mampu menghadirkan beraneka ragam pilihan hiburan yang sengaja diupayakan untuk
menjangkau permintaan pemirsanya untuk berbagai kalangan usia. Berbagai program
acara televisi dihadirkan sebagai tontonan gratis yang dapat dinikmati kapan
saja oleh pemirsa televisi. Variasi acara televisi mencakup berbagai kategori seperti sinetron, musik, berita, komedi, talkshow dan lain sebagainya.
2. Perilaku menyimpang yang diperoleh dari televisi berupa tawuran,bolos, tidak sekolah,
mencuri, merokok, berpacaran, berciuman, melakukan hubungan intim suami-istri, berpakaian tidak sopan, berbicara kurang sopan, membantah orang tua atau guru, dan
tidak melaksanakan tanggungjwab di rumah atau pun di sekolah. 3.
Terdapat hubungan antara media televisi terhadap perilaku menyimpang remaja di SMP Negeri 1 Bandar Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun
dan hubungan tersebut hubungan positif yang sangat kuat. Hal ini dapat diketahui setelah dilakukan uji hipotesa melalui analisa korelasi Rank Spearman dengan hasil yang
diperoleh yaitu 0,846. Sesuai dengan koefisien korelasi, apabila hasilnya +0,70 – keatas,
Universitas Sumatera Utara
maka hubungan tersebut hubungan positif yang sangat kuat. Hipotesa alternatif dalam penelitian ini dapat diterima karena koefisien rank spearman lebih besar daripada
koefisien tabel.
6.2. Saran