Kegiatan Pendaftaran Tanah di Kota Gunung Sitoli

permohonan untuk pemberian hak yang berasal dari tanah negara, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN Nomor 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolahan. 49

C. Kegiatan Pendaftaran Tanah di Kota Gunung Sitoli

Kegiatan pendaftaran tanah diatur dalam Pasal 19 ayat 2 UUPA, dimana kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan oleh pemerintah meliputi: 1. Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah; 2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut; 3. Pemberian surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Berdasarkan Pasal 19 ayat 2 UUPA tersebut, lalu kegiatan pendaftaran tanah dijabarkan lebih lanjut PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Dimana dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 tersebut pada umumnya kegiatan pendaftaran tanah dapat dibagi ke dalam 2 dua bentuk yaitu: 50 1. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali Initial Registration Pasal 1 angka 9 PP Nomor 24 Tahun 1997, memberikan pengertian tentang kegiatan pendaftaran tanah pertama kali. Adapun yang dimaksud dengan kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah yang belum di daftar. 49 Ibid., Tanggal 17 Juni 2015 50 Urip Santoso, Op.Cit., hlm.306 Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik. Dimana adapun yang dimaksud dengan pendaftaran tanah secara sistematis adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum di daftar daloam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan. Pendaftaran tanah secara sistematis ini didasarkan pada suatu rencana kerja yang dilaksanakan di wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional. 51 Pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan secara individual. Pendaftaran tanah secara sporadik ini dilaksanakan atas permintaaan pihak yang berkepentingan. 52 Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama sekali yang dilakukan di kota Gunung Sitoli, kebanyakan dilakukan secara sporadik dibandingkan dengan pendaftaran tanah secara sistematis, dimana hal ini terjadi karena kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan secara sistematis hanya dapat dilakukan jika pemerintah dalam suatu rencana kerja menetapkan bahwa di daerah Gunung Sitoli akan dilakukan pendaftaran tanah secara sistematis, sehingga pendaftaran tanah secara sistematis ini hanya dapat dilaksanakan pada waktu- waktu tertentu. Berbeda halnya dengan pendaftaran tanah yang dilakukan 51 Ibid., hlm.306 52 Ibid., hlm.307 secara sporadik yang dapat dilakukan kapan saja tanpa adanya waktu-waktu tertentu dalam pelaksanaanya, hal ini karena pendaftaran tanah secara sporadik dilakukan kerena adanya permintaan dari pihak yang berkepentingan. 53 2. Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah Bijhouding atau Maintenance Pasal 1 angka 12 PP Nomor 24 tahun 1997 memberikan pengertian tentang pemeliharaan data, dimana adapun yang dimaksud dengan kegiatan pemeliharaan data adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran tanah, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah, dan sertifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian. 54 Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan data fisik dan data yuridis objek pendaftaran tanah yang telah terdaftar. Pemegang hak yang bersangkutan wajib mendaftarkan perubahan data fisik atau data yuridis tersebut kepada kantor pertanahan kabupatenkota setempat yang dicatat dalam buku tanah. 55 Adapun perubahan data yuridis yang dilakukan oleh kantor pertanahan dapat berupa: 56 a. Peralihan hak karena jual beli, tukar-menukar, hibah, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainya; b. Peralihan hak karena pewarisan; 53 Jeremis Silalahi, Wawancara, Kepala kantor Pertanahan Kabupaten Nias Nias, 17 Juni 2015. 54 Urip Santoso, Op.Cit., hlm.308 55 Ibid., hlm.308 56 Ibid., hlm.309 c. Peralihan hak karena penggabungan atau perleburan perseroan atau koperasi; d. Pembebanan hak tanggungan; e. Hapusnya hak atas tanah, hak pengelolahan, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan ; f. Pembagian hak bersama; g. Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan pengadilan atau ketetapan ketua pengadilan; h. Perubahan nama akibat pemegang hak yang berganti nama; i. Perpanjangan jangka waktu hak atas tanah. Sedangkan kegiatan pemeliharaan data fisik yang dapat dilakukan oleh kantor pertanahan dapat berupa: 57 a. Pemecahan bidang tanah; b. Pemisahan sebagian atau beberapa bagian dari bidang tanah; c. Penggabungan dua atau lebih bidang tanah. Salah satu pemeliharaan data yang sering sekali terjadi pada kantor pertanahan di kota Gunung Sitoli ini ialah peralihan hak karena pewarisan, dimana pewarisan yang terjadi di kota Gunung Sitoli menganut sistem patrilineal kebapakan, dimana hanya pihak laki-lakilah yang berhak menjadi ahli waris jika orangtuanya meninggal dunia. Karena pihak laki-laki yang dapat mewarisi harta kedua orangtuanya, menyebabkan pihak perempuan hanya mendapatkan warisan tersebut jika pihak laki-laki bersedia 57 Ibid., hlm.309 untuk memberikan sebagian harta tersebut kepada pihak perempuan. Selain karena pewarisan pemeliharaan data yang sering terjadi di kota Gunung Sitoli adalah karena adanya jual beli, dan pembebanan hak tanggungan yang hanya dilakukan jika masyarakat ingin melakukan peminjaman kredit ke bank. 58

D. Kesadaran Hukum Masyarakat Gunung Sitoli Terhadap Pelaksanaan