Fermentasi Daging Buah Durian Oleh Isolat Saccharomyces sp. Penentuan Gula Reduksi

3.4 Pemberian Sinar Ultraviolet terhadap pada kultur Saccharomyces sp

Kultur Saccharomyces sp. yang berumur 5 hari yang ditumbuhkan pada media PDA disinari dengan ultraviolet merk Sankyo Denki dengan intensitas 20, 30, 40 Watt masing-masing selam 30, 40, 50, dan 60 detik. Setelah diradiasi kultur Saccharomyces sp. diinkubasi kembali pada inkubator pada suhu 29 o C selama 5 hari dalam keaadaan gelap Abu Bakar, 1995. Kultur yang telah diperlakukan dengan radiasi ultraviolet diamati perubahanya koloni dan juga morfologi sel. Biakan Saccharomyces sp. diambil sebanyak satu ose dan diencerkan dengan akuades steril dan diletakkan di atas gelas objek dan ditutup dengan gelas penutup kemudian diamati warna koloni, konsistensi, bentuk permukaan, warna sel, ukuran sel dan warna vakuolanya.

3.5 Fermentasi Daging Buah Durian Oleh Isolat Saccharomyces sp.

Fermentasi dilakukan dengan menggunakan biakan Saccharomyces sp. hasil dari radiasi ultraviolet. Sebelum fermentasi dilakukan maka dilakukan penyediaan starter. Penyediaan starter ini dilakukan dengan penghitungan jumlah sel Saccharomyces sp. Pengitungan jumlah sel Saccharomyces sp. ditentukan pada awal fermentasi dengan menggunakan hemositometer. Sebelum sel khamir dihitung, maka terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampai konsentrasi 10 -4 dimana menurut Amerine et al., 1982 dalam Elimasni 1990 jumlah sel Saccharomyces sp. yang baik dalam fermentasi harus mencapai 10 7 selml. Suspensi dengan konsentrasi 10 -4 ini diteteskan pada hemositometer dan ditutup dengan gelas penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop. Untuk menentukan jumlah sel Saccharomyces sp. dalam 1 ml sampel dipakai rumus seperti yang dikemukakan oleh Hadioetomo 1985 dalam Elimasni 1990 yaitu: Y = X. 50. P Dimana: Y= jumlah sel khamir dalam 1 ml sampel X= jumlah sel khamir yang dihitung pada 5 buah petak ruang kecil P= pengenceran Universitas Sumatera Utara Prose penghitungan gula reduksi diawali dari prose fermentasi daging buah durian. Media fermentasi yang digunakan adalah dengan konsentrasi 40 yang sudah di blender. Hasil blender kemudian disaring dan diambil sarinya lalu diukur kadar gulanya dan didapatkan kadar gula reduksinya 33, 0 mg. Sari daging buah durian dipasteurisasi pada suhu 70-80 C selama 30 menit. Secara aseptis didinginkan kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol fermentasi masing-masing sebanyak 100 ml, ditambahkan 10 ml starter dengan kerapatan sel 10 7 masing-masing botol fermentasi. Fermentasi dilakukan secara anaerob dengan menutup rapat wadah dengan menggunakan kapas dan aluminium foil. Waktu fermentasi dilakukan selama 7 hari pada suhu kamar Elimasni, 1990 dan Renita , 2005.

3.6 Penentuan Gula Reduksi

Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml kemudian ditambahkan 50 ml akuades, ditambahkan Al OH 3 sebagai bahan penjernih dengan cara diberi tetes demi tetes sampai penetesan dari reagenesia tidak menimbulkan pengeruhan lagi. Akuades ditambahkan sampai tanda tera labu lalau disaring. Sebanyak 25 ml dari larutan yang mengandung 15-60 mg gula reduksi dan ditambahkan 25 ml larutan Luff-Schoorl dengan 25 ml akuades. Perlakuan blanko dibuat juga yaitu sebanyak 25 ml larutan Luff-Schoorl dengan 25 ml aquadest dan diperoleh 18,3 mg. Sampel dimasukkan kedalam Erlenmeyer dihubungkan ke pendingin balik, kemudian dipanaskan diupayakan 2 menit sudah mendidih dan pendidihanya dipertahankan selama 10 menit. Kemudian didinginkan dan ditambahkan 15 ml KI 20 , dan juga dengan hati-hati ditambahkan 25 ml H2SO4 26, 5 . Kemudian dititrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0,1 N memakai indikator pati sebanyak 2-3 ml. Untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi maka sebaiknya pati diberikan sampai pada saat titrasi berakhir. Akan didapatkan selisih titrasi contoh sampel. Untuk mendapatkan kadar gula reduksinya adalah: Selisih antara titrasi blanko dengan hasil akhir titrasi sampel, kemudian dicari dengan menggunakan tabel gula reduksi Lampiran B. Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Penelitian