pengurus, maupun pengawas, melainkan hanya digunakan untuk pengembangan Yayasan.
4. Lahirnya dan Berkahirnya Yayasan
Syarat-syarat pokok dalam UU Yayasan persyaratan untuk mendirikan Yayasan harus ada:
131
1. Para pendiri;
2. Harus dengan akta Notaris;
3. Adanya modal awal;
4. Pembuatan akta pendirian harus di hadapan Notaris;
5. Pengajuan permohonan pengesahan akta pendirian;
6. Pengesahan akta pendirian; dan
7. Pengumuman.
Setelah akta pendiriannya disahkan Yayasan tersebut wajib diumumkan ke publik dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Berita tersebut dilakukan
setelah Kantor percetakan Negara Republik Indonesia menerima permohonan tersebut dari pengurus Yayasan atau yang dikuasakan. Setelah disahkan oleh
Menhukham dan diumumkan melalui TBN RI, maka Yayasan dinyatakan telah ada dan lahir sebagai badan hukum.
132
Menurut UU Yayasan, Yayasan memiliki umur tertentu atau jangka waktu tidak tertentu.
133
Hal ini ditentukan sendiri oleh pendiri Yayasan dan wajib dicantumkan di dalam akta pendiriannya dan dalam akta perubahan pendiriannya.
Pendiri Yayasan bebas menentukan jangka waktu tersebut, dan tentunya pendiri mempunyai pertimbangan tersendiri.
131
Rita M., Op. cit., hal. 10-12.
132
Ibid., hal. 13.
133
Gatot Supramono., Op. cit., hal. 56.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 16 Ayat 1 UU Yayasan ada dua pilihan yakni jangka waktu tertentu dan jangka waktu tidak tertentu. Jika waktunya tertentu, maka dengan jelas
disebutkan dalam akta maupun dalam perubahan akta pendirian Yayasan misalnya 10 sepuluh tahun. Dengan menyebutkan waktu tertentu tersebut, maka setelah tiba
waktunya, Yayasan tersebut harus bubar. Namun dalam Ayat 2 diberikan pula waktu perpanjangan jika dikehendaki oleh pendiri. Mengenai jangka waktu tidak
tertentu, Yayasan dapat berdiri sepanjang masa walaupun telah berganti-ganti organ- oragannya.
Jadi, dalam pendirian Yayasan maupun dalam akta perubahan Anggaran Dasar Yayasan mengenai berakhirnya Yayasan tentu berakhirnya masa Yayasan tentu
membawa konsekuensi hukum bahwa jika telah berakhir sesuai dengan pilihan waktu yang ditentukan oleh undang-undang, maka berakhir pulalah Yayasan sebagai badan
hukum dan segala aspek hukumnya harus dibereskan khususnya mengenai harta kekayaan Yayasan.
5. Modal Yayasan