BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam penelitian di atas dapat dikemukakan beberapa pokok-pokok yang menjadi kesimpulan dari permasalahan
adalah sebagai berikut: 1 .
Perubahan akta pendirian Yayasan setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 junto Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan UU
yayasan dimaksudkan agar Yayasan yang sudah ada sebelum lahirnya UU Yayasan supaya memiliki status sebagai badan hukum yang sama dengan
Yayasan yang didirikan setelah keluarnya UU Yayasan tersebut. Dengan pengesahan Yayasan sebagai badan hukum, maka perbuatan organ-organ seperti
pengurus, pembina, dan pengawas, dalam menjalankan tugasnya mengelola Yayasan harus bertanggung jawab atas segala tindakannya berdasarkan
pertanggungjawaban layaknya sebuah badan hukum. 2 .
Akibat hukum perubahan akta pendirian hukum Yayasan setelah keluarnya UU Yayasan tersebut, maka Yayasan dapat diakui sebagai badan hukum dan dapat
menggunakan kata “Yayasan” di depan nama khusus. Terhadap kepengurusan pembina dilarang merangkap jabatan lain, perubahan AD hanya dilakukan melalui
keputusan rapat pembina yang dihadiri paling sedikit 23 dua pertiga dari keseluruhan anggota, mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus,
Universitas Sumatera Utara
menetapkan kebijakan umum Yayasan berdasarkan AD, pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan, penetapan khusus mengenai
penggabungan dan pembubaran Yayasan. Terhadap hak-hak kepengurusan baik pembina, pengurus, dan pengawas, dilarang menerima atau mengambil kekayaan
Yayasan baik yang bukan haknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Terhadap ruang lingkup bidang usaha hanya diperbolehkan bergerak di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Lahirnya dinyatakan setelah pengesahan akta pendirian dan beakhir dalam waktu tertentu, dan ada juga sepanjang masa,
sesuai dengan ketentuan dalam akta pendiriannya. Terhadap modal Yayasan memiliki kekayaan yang dipisahkan dengan kekayaan pembina, pengurus, dan
pengawas. 3 .
Sanksi hukum apabila Yayasan tidak melaksanakan perubahan akta pendirian setelah keluarnya UU Yayasan maka Yayasan tersebut, demi hukum harus
melikuidasi kekayaannya dan menyerahkan sisa hasil likuidasinya kepada Yayasan yang mempunyai kesamaan kegiatan dengan Yayasan yang dibubarkan.
Likuidasi ini dapat dilakukan dengan cara sukarela dan cara paksa. Alasan secara sukarela karena jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir
dan tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam AD telah tercapai atau tidak tercapai. Sedangkan alasan secara paksa karena Yayasan melanggar ketertiban umum dan
kesusilaan, Yayasan tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; dan harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utang-utangnya setelah
pernyataan pailit dicabut. Sehubungan dengan itu, maka Yayasan dapat
Universitas Sumatera Utara
dibubarkan berdasarkan putusan Pengadilan atas permohonan Kejaksaan atau pihak yang berkepentingan. Dengan demikian Yayasan yang tidak menyesuaikan
anggaran dasarnya baik Yayasan yang telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri maupun yang tidak didaftarkan.
B. Saran