Mobilisasi Status Nutrisi Nyeri

35 Permukaan tubuh yang paling terbebani berat badan ataupun tekanan merupakan area berisiko tinggi terjadi dekubitus Helt, 1991.

c. Mobilisasi

Pengkajian meliputi pendokumentasikan tingkat mobilisasi pada integritas kulit. Pengkajian mobilisasi juga harus memperoleh data tentang kualitas tonus dan kekuatan otot. Klien yang mempunyai rentang gerak yang adekuat untuk bergerak secara mandiri ke bentuk posisi yang lebih terlindungi. Mobilisasi harus dikaji sebagai bagian dari data dasar. Jika pasien memiliki tingkat kemandirian mobilisasi maka perawat harus mendorong pasien agar sering mengubah posisinya dan melakukan tindakan untuk menghilangkan tekanan yang dialaminya. Frekuensi perubahan posisi berdasarkan pengkajian kulit yang terus menerus dan dianggap sebagai perubahan data.

d. Status Nutrisi

Pengkajian nutrisi klien harus menjadi bagian intregral dalam pengkajian data awal pada pasien berisiko gangguan integritas kulit Breslow Bergstrom, 1994; Water et al, 1994; Finucance, 1995;. Pasien malnutrisi atau kakeksia dan berat badan kurang dari 90 berat badan ideal atau pasien yang berat badan lebih dari 110 berat badan ideal lebih berisiko terjadi luka dekubitus Hanan Scheele, 1991. Walapun persentase berat badan bukan indikator yang baik, tapi jika ukuran ini digunakan bersama-sama dengan jumlah serum albumin atau protein total yang rendah, maka persentase berat badan ideal pasien dapat mempengaruhi timbulnya luka dekubitus. Universitas Sumatera Utara 36

e. Nyeri

Sampai saat ini, hanya sedikit tulisan atau penelitian yang dilakukan tentang nyeri dan luka dekubitus. AHCPR 1994 telah merekomendasi pengkajian dan manajemen nyeri termasuk dalam perawatan pasien luka dekubitus. Selain itu AHCPR 1994 menegaskan perlunya penelitian tentang nyeri pada pasien luka dekubitus. Salah satu studi yang pertama kali menghitung pengalaman nyeri pasien yang dirawat di rumah sakit karena luka dekubitus telah dilakukan oleh Dallam et al 1995. Pada studi ini 59,1 pasien melaporkan adanya nyeri dengan menggunakan skala analog visual, 68,2 melaporkan adanya nyeri akibat luka dekubitus dengan menggunakan skala urutan nyeri faces. Berlawanan dengan banyaknya nyeri yang dilaporkan, obat-obatan nyeri yang telah digunakan klien sebesar 2,3. Beberapa implikasi praktik yang disarankan para peneneliti Dallam et al, 1995 adalah menambah evaluasi tingkat nyeri pasien ke dalam pengkajian dekubitus, yaitu pengontrolan nyeri memerlukan pengkajian ulang yang teratur untuk mengevaluasi efektifitas, dan bahwa program pendidikan diperlukan untuk meningkatkan sensitifitas pemberi pelayanan kesehatan terhadap nyeri akibat luka dekubitus. 2. Immobilisasi 2.1. Pengertian Immobilisasi