Penerapan Jaminan dalam Akad Mudharabah

1. Mudharib tidak membayar cicilan atau pengembalian pembiayaan tepat pada waktunya. 2. Mudharib ingkar janji dengan tidak menjalankan usaha sesuai dengan yang dicantumkan dalam pembiayaan. 3. Mudharib menjual aset yang dijadikan jaminan 75

G. Penerapan Jaminan dalam Akad Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk melakukan suatu usaha yang produktif. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul mâl pemilik dana membiayai 100 kebutuhan suatu proyek usaha, sedangkan pengusaha nasabah bertindak sebagai mudhârib pengelola usaha. Mudhârib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai Syariah. LKS tidak ikut serta dalam manajemen perusahaan atau proyek mudhârabah tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. Untuk menjalankan kegiatan mudhârabah yang diadakan oleh LKS Berkah Madani, pihak LKS memiliki ketentuan khusus mengenai perjanjian mudharabah. Dalam proses pengajuan pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah, terdapat salah satu syarat tambahan. Syarat tambahan itu adalah nasabah diminta untuk menyertakan jaminan, berupa BPKB Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor atau 75 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada 19 Septeber 2007 Sertifikat tanah SHM pada pembiayaan yang berjumlah lebih dari Rp. 1.000.000,00,-. Data jaminan tercantum pada surat data pemohon dalam mengajukan permohonan pembiayaan dan dalam surat Akad Pembiayaan Mudhârabah yang dikeluarkan oleh LKS. Dalam Surat Keputusan Pengurus SKP LKS Berkah Madani No. 001SKKSPS-BMII05 Bab IV pasal 6 disebutkan bahwa “Untuk mengurangi risiko pembiayaan, setiap fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh BMT Berkah Madani harus memenuhi prinsip kehati-hatian. Sehubungan dengan itu maka setiap pembiayaan yang diberikan dapat mempersyaratkan jaminan.” 76 . Jaminan terbagi menjadi dua yaitu : 1. Jaminan Utama. Jaminan utama pembiayaan mudharabah adalah kelayakan usaha dan prospek usaha. 2. Jaminan Tambahan. Jaminan tambahan yang diminta berupa tanah dan Bangunan SHM HGB HGU AJB, kendaraan roda dua dan roda empat BPKB, toko atau kios, emas, tabungan deposito. 77 Pada pembiayaan tertentu setelah AO menganalisis dengan cermat, LKS Berkah Madani dapat memberikan pembiayaan mudharabah tanpa jaminan tambahan, hanya jaminan utama. Begitupun pada pembiayaan yang telah dilakukan berulang-ulang oleh satu mudharib. LKS merasa telah mempercayai nasabahnya maka jaminan tambahan tidak diminta untuk disertakan. 76 SK Pengurus : Penyaluran Pembiayaan BMT Berkah Madani, h. 3 77 LKS Berkah Madani, Standar Operasional Prosedur Jaminan tambahan dimasukkan dalam persyaratan jika berdasarkan hasil analisa AO bahwa dirasa perlu untuk menyertakan jaminan. Besarnya jaminan, minimal sebesar 100 dari plafond pembiayaan yang diberikan 78 . Penilaian terhadap nilai jaminan adalah sebagai berikut 79 : Tabel 1 : Tingkat persentase nilai likuidasi dari tanah Jenis tanah kosong Tingkat persentase nilai likuidasi Perumahan 70 - 80 komersial 70 - 80 Tabel 2 : Tingkat persentase nilai likuidasi dari tanah dan bangunan Jenis Tanah Kosong Tingkat Presentase Nilai Likuidasi Perumahan 70 - 90 Komersial 70 - 90 Tabel 3 : Tingkat persentase nilai likuidasi dari kendaraan Tingkat Presentase Nilai Likuiditas Jenis Kendaraan Buatan Jepang Buatan Eropa Korea Sedan 75 - 95 60 - 80 Niaga 70 - 90 60 - 80 78 SK Pengurus : Penyaluran Pembiayaan BMT Berkah Madani, h. 3 79 LKS Berkah Madani, Credit Support Analisa dan Penilaian, Depok, LKS Berkah Madani, 2005 Meskipun hanya sebagai syarat tambahan, namun syarat inilah yang menentukan apakah pembiayaan mudhârabah dapat dilanjutkan atau dibatalkan. Alasan pihak LKS meminta jaminan adalah karena pada zaman sekarang, moral nasabah yang tidak dapat diperkirakan 80 . Meskipun nasabah LKS Berkah Madani merupakan warga yang tinggal di sekitar LKS, namun nasabah LKS Berkah Madani sangat beragam. Alasan lainnya adalah agar nasabah memiliki tanggung jawab terhadap pembiayaan yang diajukannya. Dengan mencantumkan jaminan maka nasabah diharapkan tidak main-main dalam menjalankan usaha karena jika mudharib tidak bertanggung-jawab, maka jaminannya yang notabene adalah harta dia akan segera dieksekusi. Bagi pihak LKS memiliki ketenangan apabila terjadi pembiayaan yang bermasalah. LKS tidak lagi merasa khawatir bahwa dananya yang merupakan dana gabungan dari penabung dan dana pribadi LKS tidak akan lenyap begitu saja manakala mudharib melarikan dana mudharabah. Jaminan yang diserahkan kepada LKS hanya berupa surat-surat kepemilikannya saja secara fidusia, bukan bentuk barangnya yang diserahkan kepada LKS. Barang tersebut masih dapat digunakan oleh mudharib dalam kehidupan sehari-hari. Ini dimaksudkan agar mempermudah mudharib dalam pelaksanaan usaha dan dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Surat-surat tersebut kemudian diamankan oleh LKS sebagai perlindungan terhadap dananya yang sedang dimudharabahkan. Jika perjanjian tersebut telah selesai dan 80 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada 19 Septeber 2007 mudharib telah mengembalikan seluruh modal beserta keuntungannya maka jaminan tersebut secara otomatis akan dikembalikan oleh LKS kepada mudharib 81 . Jika ternyata dalam masa perjanjian mudharabah tersebut mudharib tidak dapat mengembalikan modal beserta keuntungannya, maka LKS akan meneliti penyebab mengapa mudharib mengalami kendala. Jika telah diketahui bahwa kendala yang dihadapi mudharib dalam pengembalian modal beserta keuntungannya adalah merupakan bukan akibat dari kelalaian mudharib dalam menjalankan usahanya sesuai dengan perjanjian, melainkan akibat dari kondisi perekonomian yang terjadi maka LKS akan memberikan kebijakan dengan cara me-reschedule penjadualan ulang pembiayaan 82 . Yaitu dengan cara mendata seluruh jumlah pembiayaan yang telah dikembalikan oleh mudharib yang kemudian akan didapat sisa pembiayaan yang belum dibayar yang dalam kondisi macet. Jumlah yang telah dibayarkan kepada LKS telah diangaap lunas. Dan kemudian LKS memberikan tempo kembali terhadap jumlah pembiayaan tersebut. Tujuan dari reschedule adalah untuk memperkecil jumlah angsuran sehingga diharapkan bahwa mudharib dapat membayar angsuran dengan jumlah yang lebih kecil yang pada akhirnya mudharib akan dapat menyelesaikan pembiayaan. 81 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada 19 Septeber 2007 82 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada 6 Juni 2008 Itikad baik mudharib akan terbaca pada saat mudharib mengalami suatu kendala dalam pembiayaan. Jika dari jadual yang telah disepakati mudharib tidak dapat memenuhi kewajibannya tersebut, dan mudharib tidak cepat melapor kepada LKS, maka pihak LKS akan menunggu selama periode tertentu sebelum dilakukan eksekusi jaminan. Apabila mudharib belum dapat mengembalikan dana tersebut dalam tempo 7 tujuh hari, maka SPKT Surat Pemberitahuan Keterangan Terlambat diterbitkan oleh LKS dan diberikan kepada mudharib. SPKT berisi tentang pemberitahuan bahwa mudharib telah mengalami keterlambatan dalam pembayaran kewajibannya sesuai waktu yang tertera dalam SPKT 83 . Kemudian jika dalam 7 tujuh hari berikutnya belum juga dapat mengembalikan dana maka SP Surat Peringatan pertama diberikan kepada mudharib. Dalam SP 1, LKS masih bertindak memperingatkan mudharib mengenai jumlah kewajibannya. LKS masih memberikan tenggang waktu pengembalian selama 7 hari 84 . Hal ini tetap berlangsung sampai SP ketiga. Jika selama satu bulan tiga kali SP turun maka untuk peringatan terakhir kali, LKS akan menerbitkan SP keras, yaitu peringatan keras bahwa Mudharib belum mengembalikan dana milik LKS beserta keuntungan mudharabahnya. Barulah setelah SP keras turun. SP keras berisi peringatan keras mengenai pembiayaan yang belum segera dilunasi. 7 tujuh hari berikutnya LKS memanggil mudharib jika belum ada tanggapan dari mudharib 83 Lihat contoh SPKT Surat Pemberitahuan Kewajiban Tertunda dalam lampiran 84 Lihat contoh SP1 Surat Peringatan 1 pada lampiaran mengenai pertanggung-jawaban kewajibannya tersebut untuk mengeksekusi jaminan guna penyelesaian pembiayaan yang bermasalah 85 . Barang jaminan yang dieksekusi dipersaksikan di hadapan pemilik harta sehingga pemilik harta mengetahui berapa harga yang diperoleh dari penjualan barang jaminan tersebut yang selanjutnya akan diberikan kepada LKS sebagai pengembalian modal yang dikelola oleh mudharib. Jika terdapat kelebihan pada harga barang jaminan milik mudharib, maka pihak LKS akan mengembalikan kelebihan tersebut pada mudharib. Perlu diketahui, bahwa seluruh biaya pelaksanaan eksekusi jaminan adalah tanggung-jawab dari nasabah 86 . Dalam perjanjian mudharabah, pihak LKS dan mudharib telah sama-sama mempertimbangkan mengenai perniagaan yang akan dilakukan oleh mudharib sehingga shahibul mâl telah memiliki gambaran mengenai kinerja serta keuntungan yang akan diterimanya. LKS hanya menyetujui kegiatan mudharabah yang benar-benar memiliki prospek usaha sehingga risiko kehilangan dana sangat kecil. 85 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada 19 Septeber 2007 86 Wawancara Pribadi dengan General Manager LKS Berkah Madani Kelapa Dua pada tanggal 19 September 2007

BAB IV ANALISIS FUNGSI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH