Kepentingan Nasional Kerangka Teori
13
Kebijakan luar negeri merupakan tindakan atau ide yang dirancang oleh para pembuat kebijakan untuk memecah suatu masalah atau melancarkan perubahan
dalam lingkungan, yaitu dalam kebijakan, sikap, atau tindakan negara atau negara-negara lain. Holsti 1987:135
Sementara Menurut Pearson dan Rochester kebijakan luar negeri adalah:
Kebijakan luar negeri merupakan sekumpulan prioritas dan kebijakan yang dibuat oleh para pembuat keputusan di suatu negara sebagai panduan dalam
menyikpai berbagai persoalan dalam situasi yang spesifik yang mereka perjuangkan untuk mencapai tujuannya. Pearson dan Rochester 1992: 127
Jadi dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan kalau kebijakan luar negeri merupakan strategi atau rencana tindakan yang dibuat oleh para pembuat
keputusan negara dalam menghadapi negara lain ataupun unit politik internasional lainnya untuk mencapai suatu tujuan, dan tujuan mendasar yang ingin dicapai oleh
suatu negara adalah kepentingan nasional. Menurut Coplin ada empat faktor penentu dalam kebijakan luar negeri yang
diambil suatu negara: Faktor Internasional, para pembuat kebijakan, kondisi politik dalam negeri, serta kondisi ekonomi dan militer dalam negeri Coplin
1971:140-150.
Pertama, faktor internasional merupakan kondisi alamiah dari sistem
internasional serta hubungan suatu negara dengan aktor-aktor internasional yang pada akhirnya dapat menentukan keputusan pengambilan kebijakan luar negeri
14 suatu negara. Faktor internasional ini terbagi kedalam tiga komponen: Geografis,
hubungan ekonomi, serta hubungan politik suatu negara dengan negara lain.
Kedua, para pembuat kebijakan merupakan orang-orang yang berperan
dalam merumuskan dan memutuskan suatu kebijakan, yang didalamnya terdapat proses diplomasi politik internal suatu negara, serta proses sosial juga
berpengaruh dalam terbentuknya suatu kebijakan luar negeri.
Ketiga, kondisi politik dalam negeri juga menjadi salah satu faktor yang
menentukan kebijakan luar negeri suatu negara.Akan terjadi perbedaan dalam kebijakan luar negeri antara negara yang menerapkan sistem sosialis dan
demokratis, antara negara yang kondisi politiknya stabil dan negara yang kondisi politiknya tidak stabil.
Keempat,
kondisi militer dan ekonomi suatu negara memainkan peranan penting dalam penetuan kebijakan politik luar negeri. Semakin kondisi ekonomi
dan militer suatu negara kuat, maka posisi tawarnya dengan negara lain akan semakin tinggi