B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan penulis dalam penyusun skripsi ini, dengan tidak
mengurangi nilai pembahasan, maka penulis membatasi masalah dalam skripsi ini hanya pada : “Status Hukum Thalaq di Luar Pengadilan dalam Perspektif Fiqh,
Undang-undang No 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam”, yang dimaksud Fiqh adalah para ulama mazhab yang empat, Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas, masalah yang dibahas dalam skripsi ini, dapat
dirumuskan sebagai berikut : a.
Apakah sah thalaq yang dilakukan di luar pengadilan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian skripsi ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan antara pendapat Fiqh, UU No 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam KHI mengenai kedudukan sah tidaknya thalaq di
luar pengadilan.
3. Mengetahui tentang kekuatan hukum mengikatnya antara Fiqh, UU No 1
Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam
D. Review Studi Terdahulu
Dari sekian banyak literatur skripsi fakultas syari’ah dan hukum yang ada di perpustakaan penulis mengambil beberapa skripsi untuk melakukan perbandinagan
antara lain: 1.
Cici Indriani, dengan judul skripsi Dampak Perceraian cerai thalaq Diluar Prosedur Pengadilan Agama Terhadap Nafkah Iddah Dan Nafkah Anak
Studi Kasus Di Desa Purwadadi Barat Kec. Purwadadi Subang, pada tahun
2006. Skripsi ini menjelaskan tentang adanya nafkah iddah dan nafkah anak itu disebabkan jatuhnya thalaq baik thalaq yang dilakukan melalui proses
pengadilan atau tidak, tapi cerai yang dilakukan di luar pengadilan tidak mengharuskan nafkah iddah dan nafkah anak, karena tidak terikat dengan
hukum 2.
Mohd. Serajuddin bin Mokhtar dengan judul skripsi Terhadap Penyelesaian Thalaq di Luar Sidang Studi Kasus di Peradilan Agama Daerah Sik Kedah,
Malaysiya, pada tahun 2007. Skripsi ini menjelaskan bahwa masyarakat di
daerah Sik Kedah Malaysiaya mempunyai keyakinan thalaq dianggap sah walau tanpa kepengadilan dengan berpedoman pada fikih, karena menurut
fiqh sah thalaq yang dijatuhkan di luar pengadilan dan masyarakat disana
sangat sedikit melakukan perceraian kepengadilan, karena mereka menganggap sah thalaq yang dilakukan di luar atau di dalam pengadilan.
3. Dede Rohyadi, dengan judul skripsi Perceraian di Luar Prosedur Peradilan
Agama di Kecamatan Sodong Hilir, Tasik Malaya dan Akibat Hukum, pada
tahun 2008. Skripsi ini menjelaskan bahwa di kecamatan sodong hilir hampir semua perceraian di lakukan di luar pengadilan, karena mereka mengagap
perceraian adalah urusan keluarga yang harus ditutupi dan agama sendiri memperbolehkannya.
4. M. Salman farisi, dengan judul skripsi Kedudukan Hukum Pengucapan Ikrar
Thalaq di Luar Pengadilan Agama Studi Kasus di Pengadilan Agama Jakarta Timur,
pada tahun 2004. Skripsi menjelaskan pengucapan ikrar thalaq di luar siding pengadilan itu sah menurut islam selama tidak
bertentangan dengan syari’at islam, tapi tidak mempunyai kekuatan hukum. 5.
Ajid, dengan judul skripsi Persepsi Ulama Serang Tentang Cerai di Bawah Tangan,
pada tahun 2004. Skripsi ini memuat kesimpulan bahwa menurut ulama cerai di luar pengadilan sah berdasarkan firman Allah SWT dalam
Surah Al-Baqarah 2 ayat 229:
+ ,
- .
Artinya: Thalaq yang dapat dirujuki dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik.
ی +
, -ﺱ -+
- ﺱ
1 23 4 5 6 4 4 78
9
11
Artinya: dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “tiga perkara kesungguhannya dipandang benar, dan main-mainnya dipandang benar pula, yaitu:
nikah, thalaq dan ruju’ HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmizi
Sedangkan menurut pegawai pencatat nikah dan hakim pengadilan agama tidak sah berdasarkan UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 39 ayat 1
Perbedaan skripsi hasil studi terdahulu dengan skripsi yang penulis tulis terletak pada jenis penelitian, bahwasannya skripsi ini merupakan kajian kepustakaan
dan status hukum thalaq di luar pengadilan sedangkan skripsi hasil studi terdahulu menggunakan kajian lapangan studi kasus dan membahas akibat dari thalaq di luar
pengadilan.
E. Metode Penelitian