23
2.2.2. Teori Suku Bunga
a. Teori Tingkat Bunga Fischer
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada dua tingkatan bunga, yaitu bunga nominal dan bunga riil. Tingkat bunga yang dibayar oleh bank adalah
tingkat bunga nominal dan kenaikan dalam daya beli masyarakat adalah tingkat bunga riil. Hubungan antara ketiga variabel tersebut dalam dinyatakan dalam
persamaan Fischer sebagai berikut: r = i –
π dimana,
r : real interest rate tingkat bunga riil i : nominal interest rate tingkat bunga nominal
π : tingkat inflasi Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal dikurangi dengan tingkat
inflasi. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan tingkat bunga dapat terjadi karena adanya perubahan tingkat bunga riil atau perubahan tingkat inflasi.
b. Teori Klasik tentang Tingkat Bunga
Tabungan menurut teori klasik adalah fungsi dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.
Pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengurangi pengeluaran konsumsi guna menambah tabungan. Investasi juga
tergantung fungsi dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Seseorang akan
menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi
24 tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana cost of capital. Makin
rendah tingkat bunga, maka investor akan terdorong untuk melakukan investasi, karena biaya penggunaan dana juga semakin kecil.
Gambar 2.1 Teori Klasik Tentang Suku Bunga
c. Teori Keynesian
Menurut Keynesian tingkat bunga merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang
ditentukan dalam pasar uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi GNP, sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat
bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP.
Tingkat suku
Dana i
i
s s
25 Bentuk kekayaan dalam uang kas tidak dapat memberikan penghasilan,
sebaliknya kekayaan dalam bentuk surat berharga di mana harganya dapat naik turun tergantung dari tingkat bunga apabila tingkat bunga naik harga surat
berharga turun dan sebaliknya, sehingga ada kemungkinan pemegang surat berharga akan menderita capital loss. Surat berharga juga mendatangkan
pendapatan yang berupa bunga. Dengan anggapan bahwa investor tidak suka risiko risk averters maka mereka akan mau memegang bentuk kekayaan yang
risikonya tinggi apabila didorong dengan tingkat bunga yang tinggi pula. Semakin banyak surat berharga dalam susunan kekayaan, risikonya juga semakin tinggi.
d. Teori Paritas Tingkat Bunga