administrasi, keuangan,
dalam penghimpunan,
pendistribusian, pendayaguanaan dan pengembangan ZIS. Namun secara rinci upaya ini
dilakukan dengan hal-hal berikut: 1 Dalam hal penghimpunan upaya kontrol ini dilakukan dengan
menertibkan, kartu kendali, kupon, Formulir Menghitung Zakat Sendiri MZS, formulir, tanda bukti setoran ZIS, pembukaan, dan
akuntansi. 2 Menurunkan tim setiap 2 bulan untuk melakukan control pembukuan.
3 Berkoordinasi dengan Badan Pengawas Daerah BAWASDA. 4 Melibatkan Akuntan Publik setiap tahun untuk mengaudit keuangan
dari program yang diselenggarakan BAZIS. Auditor ini dipilih secara terbuka.
5 Membuat Standar Operasional Prosedure SOP. Dengan SOP ini diharapkan pengelolaan BAZIS memiliki system yang terkontrol.
6 Adanya Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas.
B. Faktor Pendukung dan penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta
Mudah dan sulitnya pencapaian tujuan Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
Strategi Fundraising yang di jalankan oleh BAZIS DKI Jakarta. Adapun faktor pendukung dan penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakata adalah:
1. Faktor Pendukung Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta Posisi BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang merupakan satu-satunya
pengelola ZIS dibawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menyebabkan Strategi Fundraising mereka berjalan lancar. Setidaknya ada dua strategi
BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang dapat berjalan efektif karena posisi strategis ini yaitu manajemen kemitraan dan sumber ZIS kontemporer.
BAZIS Provinsi DKI Jakarta mempunyai kredibilitas yang cukup baik dihadapan perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta terkait posisi mereka
yang berada di bawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak mengalami kesulitan untuk menjalin
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dan pengusaha untuk menyalurkan ZIS-nya di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
Untuk menambah kepercayaan mereka terhadap BAZIS DKI Jakarta, BAZIS DKI Jakarta juga mempertemukan pengusaha muzakki, munfik dan
mutasoddik dengan mustahik secara langsung. Acara ini disebut dengan “Event Peduli Ramadhan”. Dalam acara tersebut kita mengundang muzakki
dan mustahiknya dalam satu waktu. Jadi di samping mereka menyerahkan zakat sebagai kewajibannya, pada saat itu juga kita menyerahkan
pendayagunaan yang menjadi hak para mustahik. Jadi penyaerahan zakat kepada mustahik disaksikan langsung oleh muzakki.
13
13
Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010
Selain itu, dengan adanya dukungan kekuasaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dengan mudah mencari sumber-sumber dana ZIS.
Misalnya instruksi gubernur DKI Jakarta No. 34 tahun 2008 yang menganjurkan seluruh Pegawai Negeri di lingkungan pemerintahan yang telah
mencapai nisab untuk membayarkan zakatnya di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Atau contoh lainnya, pemerintah provinsi DKI Jakarta menetapkan
penambahan dana ZIS pada harga tiket masuk tempat-tempat wisata di Jakarta yang dikelola oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti Kebun Binatang
Ragunan, MONAS Monument Nasional dan Taman Mini Indonesia Indah TMII.
14
Keunggulan-keunggulan yang disebutkan di atas hanya dimiliki oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan tidak dimiliki oleh Lembaga Amil Zakat
LAZ yang lain. Dan hal ini menjadi peluang bagi BAZIS Provinsi DKI Jakarta untuk menghimpun dana ZIS sesuai target yang telah ditetapkan.
2. Faktor Penghambat Strategi Fundraising BAZIS DKI Jakarta Untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga pasti ada hambatan
yang akan dilaluinya, tak terkecuali dengan BAZIS DKI Jakarta. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi kelemahan strategi Fundraising BAZIS DKI
Jakarta, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
14
Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010
Faktor internal yang menjadi penghambat strategi fundraising BAZIS DKI Jakarta adalah kurang gencarnya sosialisasi yang dilakukan BAZIS DKI
Jakarta sehingga pengetahuan masyarakat tentang zakat minim. Kemudian faktor eksternal yang menjadi penghambat strategi
fundraising BAZIS DKI Jakarta seperti pengetahuan masyarakat DKI Jakarta yang masih minim
15
, dan keberadaan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah LAZIS yang lain, serta budaya masyarakat tentang berzakat yang
masih suka membayarkan zakat, infak atau sedekahnya langsung kepada mustahik.
Keberadaan Lembaga
Amil Zakat
LAZ dari
organisasi kemasyarakatan dan bahkan partai politik islam merupakan salah satu faktor
penyebab tidak tercapainya target fundraising di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Para pengikut suatu organisasi kemasyarakatan atau simpatisan partai politik
tertentu, dari berbagai profesi, biasanya sangat loyal dan percaya terhadap organisasi kemasyarakatan atau partai politik yang mereka ikuti. Termasuk
dalam hal penyaluran dana ZIS. Kecenderungan seperti ini membuat Strategi Fundraising BAZIS
Provinsi DKI Jakarta mengalami hambatan. Dalam posisi ini, BAZIS Provinsi DKI Jakarta perlu mendorong para fundraisernya untuk memberikan
informasi-informasi tentang program-program BAZIS Provinsi DKI Jakarta
15
Sukiyana, Wawancara Pribadi, Jakarta, 20 April 2010
kepada calon donor muzakki, munfik dan mutasoddik dari segmen ini. Selain itu, BAZIS Provinsi DKI Jakarta bisa jadi merekrut orang-orang dari
organisasi masyarakat dan partai politik islam tersebut atau orang-orang yang dekat dengan mereka untuk dijadikan fundraiser.
C. Analisis Pencapaian Target Pengumpulan Zakat BAZIS Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2004-2009
Efektifitas Strategi Fundraising BAZIS Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat dari keberhasilan penghimpunan dana sesuai target yang ditetapkan. Pada tahun 2009
BAZIS DKI Jakarta menargetkan dapat mengumpulkan dana zakat, infak dan sedekahnya sebesar 35M, namun hasilnya sangat memuaskan dan melebihi target
sampai 44M
16
. Selain itu, efektifitas Strategi Fundraising juga dapat dilihat dari peningkatan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS yang terhimpun dari waktu ke
waktu. Dalam setiap lembaga pasti ada target yang harus dicapai dalam waktu satu
tahun ke depan, begitu pula BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga menentukan target penerimaan ZIS-nya setiap tahun. Yang menentukan target penerimaan Zakat,
Infak dan Sedekah pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah wilayah yang ditetapkan dalam rapat kerja yang dihadiri oleh kepala-kepala BAZIS di tingkat
wilayah, kemudian para camat, lurah dan BAZIS provinsi DKI Jakarta sebagai
16
Sukiyana, Wawancara pribadi, Jakarta, 20 April 2010
fasilitator, kemudian tiap wilayah menetapkan sendiri target atau kemampuan mereka mengumpulkan zakatnya.
17
Pencapaian BAZIS Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2004-2009 sangat mengagumkan. Pada tahun 2004 BAZIS Provinsi DKI Jakarta berhasil
menghimpun dana ZIS sebesar 16,258 M. setahun kemudian, dana ZIS yang berhasil dihimpun naik sebesar 13,7 menjadi 18,483 M. pada tahun 2006, dana
ZIS yang dihimpun naik sebesar 17,8 dari tahun sebelumnya menjadi 21,771 M. prestasi ini berlanjut ketika pada tahun 2007, BAZIS Provinsi DKI Jakarta
berhasil menghimpun dana sebesar 27,214 M atau naik 25 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, kenaikan penghimpunan ZIS menurun dari
kenaikan tahun sebelumnya, yaitu hanya meningkat sebesar 9,3 saja menjadi 29,748 M. namun, penurunan persentasi penambahan dana ZIS pada tahun 2008
ditutupi dengan kegemilangan di tahun berikutnya. Pada tahun 2009 dana ZIS yang berhasil dihimpun sebesar 44,224 M atau naik signifikan dari tahun
sebelumnya sebesar 48,7. Keberhasilan BAZIS Provinsi DKI Jakarta meningkatkan penghimpunan dana
ZIS dari tahun ke tahun tersebut merupakan bukti efektifitas Strategi Fundraising yang diterapkan selama ini. Dengan demikian, Strategi Fundraising tersebut dapat
terus diterapkan
dengan dibarengi
langkah-langkah inovatif
untuk mengoptimalkan penghimpunan dana dari sumber-sumber yang belum dikelola
secara maksimal.
17
Ibid.
BAB V PENUTUP