Sedangkan pendekatan qordhul hasan adalah bantuan tanpa bunga yang diberikan kepada para pedagang kecil di sekitar pemukiman.
Dalam upaya menciptakan carachter building, BAZIS Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah
sampai Perguruan Tinggi. Begitu pula para guru, lembaga sosial keagamaan, kesehatan dan lain-lain.
Ibarat akar sebatang pohon yang menghujam ke bawah tanah. BAZIS Provinsi DKI Jakarta tak tampak di permukaan, tapi masyarakat merasakan manfaatnya.
Ketimbang harus gembar-gembor publikasi nama BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan dana yang besar, lebih baik dana itu disalurkan kepada masyarakat. Ini
akan lebih realitas. “Bila tangan kanan memberi usahakan tangan kiri jangan sampai mengetahui,” begitulah BAZIS Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan
kepada kaum lemah. Sebagaimana pesan agama, jangan sampai pendistribusian ZIS membuat para mustahik merasa terhina dan rendah, justru dengan ZIS dapat
mengangkat status quo kondisi kedhuafaan dan kehinaan para mustahik.
H. Struktur Organisasi Bazis DKI Jakarta.
8
Organisasi BAZIS terdiri dari tiga lembaga utama berdasarkan SK Gubernur DKI No. 120 tahun 2002, yaitu:
1. Dewan pertimbangan
8
Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h.91.
2. Komisi pengawas 3. Badan pelaksana
Susunan dewan pertimbangan BAZIS DKI Jakarta ditetapkan oleh gubernur dan mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Memberikan pertimbangan tentang pengembangan hokum dan pemahaman seputar zakat, infaq dan shadaqah
2. Memberikan pertimbangan, saran dan pendapat dalam kebijaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah
3. Menampung dan menyalurkan pendapat umat islam tentang pengembangan, pengumpulan, dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah
Susunan komisi pengawas juga ditetapkan oleh Gubernur dan bertugas untuk melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan zakat, infaq, dean
shadaqah. Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas bertanggung-jawab kepada Gubernur.
Anggota dewan pertimbangan dan komisi pengawas terdiri dari unsur Ulama, Umaro, DPRD, Tokoh Masyarakat, Pengusaha Nasional dan Cendikiawan
Muslim. Susunan Organisasi Badan Pelaksana adalah:
1. Kepala Tugas dari kepala BAZIS adalah:
9
9
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005. h.92.
a. Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS b. Memimpin dan mengkoordinasikan kegitan sekretariat,bidang, pelaksana
BAZIS kotamadyakabupaten, Administrasi termasuk petugas oprasional BAZIS kecamatan, kelurahan, dan unit satuan kerja.
2. Wakil kepala Wakil kepala BAZIS mempunyai tugas sebagai berikut:
10
a. Membantu kepala dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi BAZIS b. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang dilimpahkan kewenangan- nya
oleh kepala c. Mewakili kepala apabila berhalangan melaksanakan tugas dan fugsinya
d. Melaksanakan pengendalian administrative pelaksana kegiatan BAZIS 3. Sekretariat
Sekretariat, bertugas melaksanakan koordinasi, kondolidasi, internal dan pengendalian administrasi kegiatan BAZIS yang berhubungan dengan fingsi-
fungsi pembinaan dan administrasi kegegewaian sumberdaya manusia; tata rumah tangga dan inventarisasi kantor, serta informasi dan komunikasi yang
membawahi aplikasi fungsi sistem informasi manajemen BAZIS.
11
Untuk melaksanakan tugas-tugas di atas, sekretariat yang dipimpin oleh seorang kepala sekretariat itu mempunyai fungsi:
10
Ibid, h.92-93.
11
Ibid, h. 93.
a. Penyusunan surat-menyurat dan kearsipan b. Pengurusan perlengkapan dan kerumah-tanggaan
c. Pembinaan sumber daya manusia d. Pelaksana urusan kepegawaian
e. Pengelolaan keuangan anggaran yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan penyuluhan g. Pengembangan sistem informasi dan manajemen
h. Pembentukan dan pembinaan jaringan kerja i. Penelitian dan pengembangan
j. Penyusunan program kerja 4. Bidang pengumpulan
Bidang pengumpulan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Untuk mendukung tugas ini, bidang
pengumpulan mempunyai fungsi:
12
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Dari sumber-sumber yang mencakup wilayah,korporat dan
peroranga b. Pengembangan upaya-upaya pengumpulan zakat,infaq, dan shadaqah.
12
Ibid, h. 95.
c. Pendataan muzaki, munfiq, dan mustasaddik dan memasukan data tersebut ke dalam SIM BAZIS
d. Pembinaan terhadap muzaki, munfiq, dan mustahaddiq terutama untuk menjaga silaturahim dan komunikasi serta citra BAZIS
e. Penyiapan bahan laporan pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah 5. Bidang pendayagunaan
Selanjutnya tugas
dari bidang
pendayagunaan adalah
adalah melaksanakan usaha-usaha pelayanan dan pembinaan mustahik serta
pengembangan usaha produktif. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang pendayagunaan mempunyai fungus sebagai berikut:
13
a. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah
b. Penelitian seleksi persyaratan calon mustahik c. Pendistribusian zakat, infaq, dan shadaqah kepada para mustahik
d. Pencatatan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah e. Pengembangan pendayagunaan infaq, dan shadaqah untuk usha-usaha
produktif f. Pembinaan mustahik
g. Penyiapan bahan laporan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah
13
Ibid, h. 96.
6. Bidang dana Selanjutnya bidang dana mempunyai tugas menerima, membukukan, dan
menyalurkan hasil penerimaan zakat, infaq, dan shadaqah, menyusun dan mengelola anggaran, serta menyusun dan mengelola anggaran, serta
menyusun laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang dana mempunyai fungsi:
14
a. Penerimaan hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah b. Pembukuan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan shadaqah
c. Pengeluaran hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah d. Pelaporan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan shadaqah
e. Penyusunan dan pengelolaan anggaran 7. Pelaksana BAZIS kotamadyakabupaten Administrasi
Di setiap kotamadyakabupaten administrasi dibentuk pelaksanaan BAZIS kotamadyakabupaten administrasi pelaksana ini bertanggung jawab secara
administrative kepada kepala BAZIS, sedangkan secara taktis, bertanggung jawab kepada walikota atau bupati.
15
Tugas dari pelaksana kotamadyakabupaten Administrasi adalah melaksanakan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah.
14
Ibid, h. 98.
15
Ibid, h. 99.
Untuk melaksanakan tugas ini, pelaksana kotamadyakabupaten administratif mempunyai fungsi:
a. Pendataan muzakki, munfiq dan mutashaddiq termasuk sumber-sumber zakat, infaq, dan shadaqah baru serta mustahik di wilayah
kotamadyakabupaten Administrasi masing-masing b. Pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah dari sumber-sumber zakat, infaq,
dan shadaqah c. Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah kepda mustahik
d. Pengkoordinasian pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah yang dilakukan oleh perangkat tingkat kecamatan dan kelurahan
e. Pengelolaan umum ketatausahaan f. Pelaporan kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan
shadaqah di wilayah kotamadyakabupaten Administratif
Dalam bentuk diagram, struktur organisasi BAZIS bisa digambarkan sebagai berikut:
Struktur Organisasi BAZIS Jakarta
GUBERNUR
KOM ISI PENGAW
AS DEW AN
PERTIM BANGAN KEPALA
WK. KEPALA
SEKRETARIAT SUBBAG
UM M UM , SUBBAG
HUM AS SUBBAG
INFOKOM SUBBAG
LITBANG
SUBBAG LITBANG
SEKSI KAS
SEKSI AKUNTAN
BIDANG PENDAYAGUNAAN
BIDANG PENGUM PULAN
SEKSI HINPUN
M UZAKKI SEKSI
BINA M UZAKKI
SEKSI LAYANAN
M USTAHIK SEKSI BINA
USAHA SEKSI
LAYANAN M USTAHIK
PELAKSANA BAZIS KODYA. KB ADM
SEKSI AKUNTAN
SUBBAG TATA
SEKSI PENYALURAN
SEKSI PENGUM PULAN
BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING BAZIS DKI JAKARTA