Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan penelitian terdahulu, maka penulis membuat kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variable independen dalam penelitian ini dengan variable dependen sebagai berikut: Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konseptual Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasio Pembayaran Dividen Pertumbuhan X2 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas X4 Posisi Kas X1 Ukuran Perusahaan X3 Profitabilitas X5 Rasio Pembayaran Dividen Y Likuiditas X6 Universitas Sumatera Utara Rasio pembayaran dividen merupakan rasio yang menunjukkan besarnya tingkat pembayaran dividen dibandingkan atas perolehan laba perusahaan. Besarnya rasio pembayaran dividen tergantung dari berbagai hal baik keuangan maupun non keuangan. Berikut ini akan diuraikan variabel independen dalam penelitian ini, yang berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya diketahui berpengaruh terhadap Rasio Pembayaran Dividen Posisi Kas adalah rasio yang menunjukkan besarnya tingkat perbandingan saldo kas pada akhir priode pembukuan dengan besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada priode tersebut. Pembayaran dividen dalam bentuk kas merupakan arus kas keluar sehingga posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Semakin tinggi rasio kas menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi membayar kewajiban jangka pendeknya Brigham, 1983. Selanjutnya Brittain 1966 dan Partington 1989 dalam Usman 2006 berpendapat bahwa ketersediaan uang kas menunjukkan tingkat dividen yang dibagikan. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa semakin tinggi rasio kas perusahaan maka semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Posisi Kas dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak Stanley dan Geoffrey, 1987 dalam Prihantoro, 2003 : p.10. Pertumbuhan adalah suatu besaran yang menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan dibatasi dengan pengukuran peningkatan penjualan dari satu priode ke priode berikutnya. Pertumbuhan penjualan yang semakin tinggi membutuhkan dana yang semakin besar untuk membiayai ekspansi dalam rangka mencapai mempertahankan pertumbuhan Universitas Sumatera Utara tersebut. Riyanto 2001 menyatakan bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya. Chang dan Reee 1990 menyatakan bahwa potensi pertumbuhan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen. Selanjutnya apabila perusahaan telah mencapai tingkat pertumbuhan sedemikian rupa sehingga perusahaan telah mencapai well establised, dimana kebutuhan dananya dapat dipenuhi dengan dana yang berasal dari pasar modal atau sumber dana ekstern lainnya, maka keadaannya menjadi berbeda. Dalam keadaan demikian perusahaan dapat menetapkan rasio pembayaran dividen yang tinggi. Ukuran perusahaan dapat dilihat dengan pendekatan total aktiva. Perusahaan besar dinilai memiliki kebijakan yang sangat memperhatikan pembayaran dividen dan diasumsikan semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar rasio pembayaran dividen mengingat bonafiditas perusahaan dapat juga diukur melalui besarnya aktiva perusahaan. Perusahaan besar akan mempertahankan kebesarannya dengan menjaga agar tidak terjadi penurunan nilai saham di pasar modal yang umumnya dapat ditempuh dengan pembayaran dividen. Disamping itu, suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal sementara perusahaan baru dan yang masih kecil akan mengalami kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Kemudahan akses kepasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar sehingga perusahaan besar mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil Chang dan Rhee, 1990. Rasio hutang terhadap ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya keseluruhan jumlah hutang dibandingkan dengan modal sendiri yang termasuk di Universitas Sumatera Utara dalamnya ada unsur laba ditahan yang belum dibagikan sebagai dividen. Rasio hutang terhadap ekuitas mencerminkan kemampuan ekuitas modal sendiri perusahaan untuk membayar hutangnya kepada kreditur. Apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan hutangnya akan diambil dari laba ditahan berarti perusahaan harus menahan sebahagian besar pendapatannya untuk keperluan tersebut dan berarti hanya sebahagian kecil saja pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen Riyanto 2001:267. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa penurunan rasio hutang terhadap ekuitas disebabkan oleh perolehan laba perusahaan yang pada gilirannya dapat mengakibatkan cash in flow sehingga kemampuan pembayaran baik hutang maupun dividen akan meningkat. Rasio hutang terhadap ekuitas yang menurun memperkuat kepentingan pemilik dalam aktiva perusahaan. Dengan demikian, jika beban hutang tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah sehingga rasio hutang terhadap ekuitas mempunyai hubungan yang negatif dengan rasio pembayaran dividen Prihantoro, 2003 : hal.10. Profitabilitas kemampuan memperoleh laba menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba keuntungan bersih dalam mendayagunakan aktiva yang dimilikinya. Menurut Hanafi 2004:375, perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Dividen dibayarkan dengan mengacu pada laba bersih yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen Damayanti dan Achyani, 2006. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, dapat dimaknai dengan semakin besarnya kemampuan Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk membayar dividen. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih maka akan mempengaruhi rasio pembayaran dividen. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Perusahaan akan membayar dividen jika likuiditasnya baik. Semakin besar rasio likuditas perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham. Menurut Gill dan Green 1993 yang diacu Adedeji 1998 menemukan bahwa likuiditas suatu perusahaan mempunyai pengaruh positif dengan rasio pembayaran dividen.

3.2. Hipotesis Penelitian