88
Sedangkan pendaftaran
tanah secara
sporadik merupakan
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran
tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan secara individual atau masal. Pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan atas permintaan pihak yang
berkepentingan yaitu pihak yang berhak atas objek pendaftaran tanah yang bersangkutan atau kuasanya.
92
2 Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah maintenance Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk
menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah dan sertipikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi
kemudian.
93
2. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria adalah sebuah undang-undang yang memuat dasar-dasar pokok di bidang
agraria yang merupakan landasan bagi usaha pembaharuan hukum agraria guna dapat diharapkan memberikan adanya jaminan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
memanfaatkan fungsi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk kesejahteraan bersama secara adil. Tegasnya ialah
untuk mencapai kesejahteraan dimana masyarakat dapat secara aman melaksanakan
92
Ibid., hal. 460-461
93
Ibid., hal. 475
Universitas Sumatera Utara
89
hak dan kewajiban yang diperolehnya sesuai dengan peraturan yang telah memberikan jaminan perlindungan terhadap hak dan kewajibannya tersebut.
94
Undang-Undang Pokok Agraria dalam rangka cita-cita kepastian hukum telah menentukan mengenai wajib pendaftaran terhadap hak-hak tertentu atas tanah
termasuk didalamnya hak-hak atas tanah menurut hukum adat. Bahwa dengan menentukan akan diadakannya kadaster atau pendaftaran tanah untuk semua tanah-
tanah yang berada di wilayah Republik Indonesia, pemerintah telah memperlihatkan bahwa hukum agraria yang berlaku saat ini telah disesuaikan dengan asas-asas yang
dikenal dalam sistem hukum agraria di negara-negara modern. Dengan adanya pendaftaran tanah ini barulah dapat dijamin tentang hak-hak seseorang atas tanah.
Pihak ketiga pun dapat secara mudah melihat hak-hak apa atau beban-beban apa saja yang terletak di atas sebidang tanah.
95
Adanya jaminan kepastian hukum ini tercantum dalam ketentuan Pasal 19 ayat 1 UUPA yang berbunyi, “Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah
diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia menurut ketentuan- ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
Ketentuan Pasal 19 ayat 1 UUPA tersebut merupakan ketentuan yang ditujukan kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Ketentuan tersebut merupakan keharusan dan kewajiban bagi pemerintah untuk mengatur dan menyelenggarakan pendaftaran tanah. Telah
94
Bachtiar Effendi, Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung, 1983, hal. 7
95
Ibid., hal. 8
Universitas Sumatera Utara
90
ditentukan bahwa demi kepastian hukum, pemerintah akan mengadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 19 ayat 1 UUPA tersebut di atas merupakan dasar hukum pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia.
3. Sistem Dan Asas-Asas Pendaftaran Tanah