Analisis Data Pembuatan dan karakterisasi hidrolisat protein dari ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) menggunakan enzim papain

Larutan yang diperoleh tersebut dikocok pada kecepatan rendah dan suhu 37 °C selama 24 jam dengan waterbath shaker, disaring menggunakan kertas saring. Kandungan protein sampel yang menempel di kertas saring dianalisis dengan metode Kjeldahl AOAC 2005. Daya cerna protein in vitro dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Daya cerna protein = total protein-protein tidak tercerna total protein x 100

3.5 Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan satu faktor. Faktor yang diamati adalah konsentrasi optimum enzim dengan 7 taraf, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, serta dua ulangan dan faktor waktu hidrolisis optimum dengan 8 taraf, yaitu 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam dan 7 jam, serta dua ulangan. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut Steel dan Torrie 1991 : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan: Y ij = Respon percobaan akibat pengaruh faktor perlakuan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai rata-rata umum populasi τ i = Pengaruh faktor perlakuan pada taraf ke-i ε ij = Pengaruh galat percobaan karena faktor perlakuan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j Hipotesis: a Penentuan konsentrasi optimum enzim papain Ho: Konsentrasi enzim papain tidak berpengaruh nyata terhadap nilai NTTNTB hidrolisat protein ikan lele dumbo Hi : Konsentrasi enzim papain berpengaruh nyata terhadap nilai NTTNTB hidrolisat protein ikan lele dumbo b Waktu hidrolisis Ho: Waktu hidrolisis tidak berpengaruh nyata terhadap nilai NTTNTB hidrolisat protein ikan lele dumbo Hi : Waktu hidrolisis berpengaruh nyata terhadap nilai NTTNTB hidrolisat protein ikan lele dumbo Data peubah yang diamati dianalisis secara statistik dengan analisis ragam ANOVA. Apabila hasil analisis menunjukkan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Rumus uji lanjut Duncan adalah : DMRT = R p, v KTG r Keterangan: DMRT = Nilai baku uji lanjut Duncan Duncan Multiple Range Test R p,v = Nilai yang ditentukan dari tabel analisis ragam KTG = Kuadrat tengah galat r = Jumlah ulangan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Aktivitas dan Konsentrasi Protein Enzim Papain Enzim merupakan protein yang memiliki aktivitas katalisis untuk menurunkan energi aktivasi suatu reaksi sehingga konversi substrat menjadi produk dapat berlangsung lebih cepat Damodaran 1996. Enzim yang digunakan dalam hidrolisis protein ikan lele dumbo pada penelitian ini adalah enzim papain. Krishnaiah et al. 2002 menyatakan bahwa enzim papain diperoleh dengan cara mengekstraksi getah yang disadap dari bagian buah yang masih muda maupun daun tanaman pepaya Carica papaya. Ekstrak kasar papain umumnya dikeringkan dalam skala besar dengan metode spray drying. Informasi penting yang perlu diketahui sebelum menggunakan enzim dalam proses hidrolisis protein adalah aktivitas enzim jumlah substrat yang dikonversi menjadi produk per satuan waktu Damodaran 1996. Aktivitas enzim papain yang digunakan dalam reaksi hidrolisis protein ikan lele dumbo sebesar 0,595 Uml Lampiran 3, hal ini berarti 1 ml enzim papain 1,25 bv dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis untuk mengkonversi 0,595 µ mol substrat protein per menit menjadi produk hidrolisat protein ikan lele dumbo. Konsentrasi protein dalam enzim papain ditentukan dengan metode Bradford, yaitu protein akan berikatan dengan Coomassie Briliant Blue G-250, kemudian nilai absorbansinya diukur menggunakan spektrofotometer. Keunggulan metode Bradford adalah praktis dan cepat Bradford 1976. Kurva standar penentuan konsentrasi protein enzim papain dapat dilihat pada Gambar 5. Konsentrasi protein enzim papain yang diperoleh adalah sebesar 0,456 mgml Lampiran 4, hal ini berarti 1 ml enzim papain 1,25 bv mengandung protein dengan konsentrasi sebesar 0,456 mg. Aktivitas spesifik enzim papain yang digunakan dalam proses hidrolisis protein ikan lele dumbo adalah 1,305 Umg protein Lampiran 5, hal ini berarti setiap 1 mg protein enzim papain dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis untuk mengkonversi sebesar 1,305 µ mol substrat protein ikan lele dumbo per menit Nilai aktivitas spesifik enzim papain tersebut lebih rendah dibandingkan dengan enzim papain komersial yang diproduksi oleh SIGMA, yaitu 10 Umg protein. y = 0.149x + 0.049 R² = 0.94 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 A b so rb an λ = 595 n m Konsentrasi protein enzim papain mgml Gambar 5 Kurva standar penentuan konsentrasi protein enzim papain. Enzim papain yang telah disimpan dalam waktu cukup lama akan mengalami penurunan aktivitas spesifik. Aktivitas spesifik enzim papain dapat dipertahankan agar tidak menurun drastis dengan menyimpan enzim papain pada suhu rendah. Penelitian Wang et al. 2008 menunjukkan enzim papain dapat mengalami penurunan aktivitas sebesar 50 setelah 60 hari penyimpanan pada suhu 4 °C dan menurun sebesar 95 setelah 24 hari penyimpanan pada suhu ruang. Aktivitas autolisis maupun gangguan stabilitas struktur protein enzim papain dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan aktivitas enzim papain. Enzim papain dalam bentuk ekstrak kasar dan tidak diimobilisasi memiliki aktivitas spesifik yang lebih rendah dibandingkan enzim papain murni maupun yang diimobilisasi. Metode pemurnian enzim papain telah digunakan adalah metode pengendapan dan kromatografi. Penelitian Nitsawang et al. 2006 menunjukkan bahwa pemurnian enzim papain juga dapat dilakukan menggunakan metode ekstraksi dua tahap dengan pelarut polietilen glikol dan amonium sulfat. Penelitian Wang et al. 2008 menunjukkan teknik imobilisasi enzim dapat meningkatkan stabilitas enzim papain baik terhadap suhu maupun waktu penyimpanan. Enzim papain dapat diimobilisasi menggunakan partikel silika dan nanopartikel perak. 0.05 a 0.21 b 0.21 b 0.25 c 0.29 d 0.34 e 0.35 e 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 1 2 3 4 5 6 N T T N T B Konsentrasi enzim bv Senyawa aktivator dan inhibitor enzim papain juga dapat mempengaruhi aktivitas enzim papain. Krishnaiah et al. 2002 menyatakan bahwa aktivitas spesifik enzim papain akan meningkat dengan adanya penambahan senyawa aktivator seperti sistein, sulfit dan H 2 S. Penelitian Szabelski et al. 2001 menunjukkan bahwa pelarut organik seperti MeOH, EtOH, DMF, MeCN, TFE dan MeO 2 yang dicampur dengan substrat flourogenik juga dapat menurunkan aktivitas katalisis enzim papain dalam reaksi hidrolisis.

4.2 Penentuan Konsentrasi Optimum Enzim Papain