15 Gambar 8. Kalibrasi time delay Mann,1996
Formulasi yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan kalibrasi time delay
adalah : TD =
d
a
......................... 3 V
h
- V
t
Keterangan : TD
= Time Delay s d
a
= Slope pada kemiringan 1 dan 2 meter V
h
= Kecepatan kapal pada kemiringan terjal ms V
t
= Kecepatan kapal pada kemiringan yang landai ms
2.7 Sound Velocity Profile SVP
Sound Velocity Profile merupakan sebuah gambaran atau profil yang
menggambarkan tingkat kecepatan rambat suara di perairan. Kecepatan suara sering disimbolkan dengan c. Nilai kecepatan rambat suara air laut berada antara
1450 ms – 1540 ms. Pengetahuan mengenai kondisi lingkungan air laut sangat
penting untuk diketahui. Kecepatan suara akan meningkat dengan bertambahnya suhu, salinitas dan tekanan. Faktor-faktor tersebut memiliki hubungan yang
16 sangat kompleks untuk dibahas. Namun variasi nilai kecepatan rambat suara ini
relatif kecil. Kecepatan suara dapat diketahui secara langsung secara in-situ dengan
menggunakan velocimeters atau dapat dikalkulasikan dengan menggunakan sebuah formula jika nilai temperatur T, salinitas S, dan tekanan hidrostatis P
diketahui. Salah satu formulasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai kecepatan suara menurut Medwin 1998 yaitu:
c = 1449, 2 + 4.6T + 0,055T
2
+ 0,00029T
3
+ 1,34 – 0,010T S-35
+0, 016Z .......................... 4
Kecepatan suara ini memiliki nilai yang bervariasi. Kinsler et al, 2000 membuat suatu profil kecepatan suara ketika berada di dalam kolom perairan.
Perubahan kecepatan suara secara drastis terjadi pada palung laut atau berada pada lapisan thermocline. Hal ini dikarenakan pada lapisan tersebut terjadi
perbedaan suhu yang signifikan. Gambar 9 menggambarkan profil kecepatan suara yang umumnya terjadi di perairan laut.
Gambar 9. Profil kecepatan suara air laut Kinsler et al., 2000
17
2.8 Differential Global Potitioning System DGPS SeaStar 8200VBS
Penentuan posisi dapat diketahui melalui sebuah sistem yang berbasis satelit yang disebut GPS. Presisi atau keakuratan menjadi hal yang paling utama
dalam sistem ini. Differential GPS merupakan salah satu sistem yang mampu memberikan informasi posisi dengan tingkat keakuratan yang tinggi Seeber,
2003 Konsep DGPS dalam penentuan posisi yaitu dengan menggunakan stasiun pengamatan yang berada di darat atau yang disebut Reference station. Gambaran
mengenai sistem kerja DGPS dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini
Sumber: http:muislife.comsurvey-hidrografi-untuk-monitoring-alur-pelayaran.html
Gambar 10. Cara kerja sistem DGPS terhadap reference station
SeaStar 8200 VBS merupakan salah satu dari jenis DGPS. Jenis alat ini mampu memberikan ketelitian resolusi spasial dalam hitungan sentimeter. Pada
sistem ini memiliki dua buah antena yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari satelit, yang terdiri dari antena primer dan antena sekunder. Antena primer
berfungsi sebagai penerima utama sinyal sedangkan antena sekuner berfungsi untuk menerima hasil koreksi yang berasal dari reference station. DGPS pada
umumnya hanya sebuah teknik yang digunakan untuk meningkatkan keakuratan
18 penentuan posisi. Berdasakan akurasi yang ingin dicapai, DPGS terdiri dari
beberapa klasifikasi, yaitu : 1. Ordinary GPS
2. Carier Smooth DGPS 3. Precise DGPS
Sistem yang bekerja pada DGPS ini pada umumnya sama dengan sistem GPS pada umumnya, namun yang berbeda adalah pada sistem DGPS ini terdapat
satu satelit yang telah menjadi acuan dalam penentuan posisi. Satelit ini akan terus menerus memberikan informasi posisi pada SeaStar 8200 VBS.
2.9 Gunung Bawah Laut Seamount dan Dimensinya