37
effect within the manufacturing sector was limited
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
C. Perumusan Hipotesis
1. Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
sumber pembiayaanya agar tidak terjadi biaya keagenan agency cost antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena
penggunaan hutang mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar
kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk
menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk
ekspansi.Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan.Semakin besar RD cost-nya maka
berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh Sartono, 2001. Perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang
rendah, maka rasio hutang berhubungan secara positif dengan harga saham. Sedangkan perusahaan yang menghadapi kesempatan
38
pertumbuhan yang tinggi, maka rasio hutang berhubungan secara negatif dengan harga saham. Oleh karena itu, pengaruh hutang terhadap harga
saham sangat tergantung pada keberadaan kesempatan pertumbuhan. Pertambahan perubahan total aktiva periode penelitian ini memengaruhi
harga perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham dikalangan investor Saputri Dewi dkk, 2014. Berdasarkan penjelasan tersebut,
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 :Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham
2. Profitabilitas Perusahaan Terhadap Harga Saham
Pada penelitian Noer Sasongko Nila Wulandari 2006, yaitu meneliti mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap deviden pada
sektor industri manufaktur menyatakan bahwa Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa return on asset, return on equity, return on sale,
basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak
pada taraf signifikansi 5 p0,05. Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.
Sementara, pada penelitian yang dilakukan oleh Indah Nurmalasari 2009 menyatakan hasil yang berbeda, Hasil dari Uji-t
diketahui bahwa Return On Asset ROA terhadap harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan dan hubungan positif. Saat laba
sebelum bunga dan pajak naik dan total aktiva turun maka ROA akan
39
naik, semakin besar ROA semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. Ini menunjukkan bahwa manajemen dapat
menggunakan total aktiva perusahaan dengan baik aktiva lancar dan aktiva tetap dan pada akhirnya akan meningkatkan harga saham
perusahaan sehingga menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
Ha2 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
3. Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham