Suhu udara maximum 35 C dan beriklim tropis. Geografis Kecamatan Kelapa Lima di
sebelah utara berbatasan dengan Teluk Kupang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Oebobo, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tarus dan sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Alak. Permukaan daratan terdiri dari batu-batuan karang yang tidak rata serta berwarna merah dan putih yang berada pada ketinggian
50 meter dari permukaan laut, suhu udara maximum 35 C dan beriklim tropis. Jumlah
penduduk di Kecamatan Alak sebanyak 35.402 jiwa dengan kepadatan per km
2
394 jiwa sedangkan di Kecamatan Kelapa Lima sebanyak 66.965 jiwa dengan luas wilayah
18.24 Km
2
BPS Kota Kupang, 2003. Penelitian yang dilakukan di perairan Teluk Kupang, meliputi dua 2
Kecamatan, yaitu Kecamatan Alak dengan luas wilayah 24.16 Km
2
dengan jumlah penduduk 16.493 jiwa sedangkan Kecamatan Kelapa
Lima dengan luas wilayah 782 Km
2
dengan jumlah penduduk 26.164 jiwa. Lokasi pengambilan sampel untuk stasiun
I ST1 di Kelurahan Alak pelabuhan yang terletak di antara 10° 12 06 LS hingga 123° 31 35 BT, stasiun II ST2 di Kecamatan Namosain Darmaga nelayan yang
terletak di antara 10° 12 06 LS hingga 123° 31 35 B, stasiun III ST3 di Kecamatan Fatufeto Sungai Kalidendeng yang terletak di antara 10° 09 38 LS hingga 123° 34
31 BT, sedangkan stasiun IV ST4 di Kelurahan Oeba pantai Oeba yang terletak di antara 10° 09 08 LS hingga 123° 35 43 BT dan stasiun V ST5 di Kelurahan
Oesapa Sungai Oesapa yang terletak di antara 10° 08 34 LS hingga 123° 38 03 BT.
4.2. Nilai pH Nilai pH suatu perairan memiliki ciri yang khusus yaitu adanya
keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan yang diukur adalah konsentrasi ion hidrogen. Adanya karbonat, hidroksida dan bikarbonat dapat
menaikkan kebasaan air, sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbonat menaikkan pH. Derajat keasaman pH air laut di Teluk Kupang berkisar
antara 8,26-8,45. Kisaran pH air laut di Teluk Kupang cenderung bersifat basa. Hal ini disebabkan wilayah Kota Kupang khususnya perairan Teluk Kupang secara
keseluruhan memiliki topografi yang sangat unik karena didominasi oleh struktur batuan induk berupa koralkarang dan tanah yang terbuka karena vegetasi
penutup sangat sedikit sehingga rentan terhadap erosi yang dapat melarutkan koral sebagai batuan yang banyak mengandung mineral terutama kalsium
sehingga sulit untuk mencapai pH netral. Nilai pH air laut di perairan Teluk Kupang pada setiap lokasi pengamatan masih berada pada kategori yang layak
untuk kegiatan sektor perikanan. Hal ini juga sesuai dengan kriteria kualitas air laut yaitu 7-8,5 Kepmen LH RI No 51 tahun 2005 tentang Baku Mutu air Laut.
Nilai pH pada setiap stasiun pengamatan dapat dilihat pada Gambar 6.
6 6.5
7 7.5
8 8.5
9
Nilai pH
Stasiun Pengamatan pH
8.34 8.41
8.45 8.26
8.27 ST 1
ST 2 ST 3
ST 4 ST 5
Gambar 6. Nilai rata-rata pH pada setiap stasiun pengamatan 4.3. Suhu
Suhu perairan merupakan salah satu parameter fisika yang sangat penting bagi kehidupan biota air, oleh karena itu untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan yang optimal setiap biota mempunyai batas toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu terendah dan suhu tertinggi. Suhu perairan
berpengaruh terhadap kelarutan oksigen, komposisi subtrat, luas permukaan yang mendapatkan sinar matahari, kekeruhan maupun kecepatan reaksi kimia di
dalam air yang juga mempengaruhi proses osmoregulasi, dan pernapasan organisme perairan. Oleh sebab itu dengan meningkatnya suhu perairan, maka
kehidupan organisme di dalamnya juga dapat terpengaruh dan pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan kematian. Secara umum suhu berpengaruh
langsung terutama terhadap biota perairan berupa reaksi enzimatik pada organisme dan tidak berpengaruh langsung terhadap struktur dan dispersi
hewan air Nontji, 1984. Disamping itu suhu juga mempunyai hubungan langsung terhadap densitas air dan salinitas Kinne, 1970 oleh karena itu
perubahan suhu air dapat mempengaruhi struktur komunitas biota.
Pada daerah tropis suhu permukaan laut berkisar antara 27-29 C dan daerah
subtropis berkisar antara 15-20 C. Menurut Soegiarto dan Birowo 1983 suhu pada
lapisan permukaan di perairan Indonesia berkisar antara 26-30 C, pada lapisan tengah
termoklin berkisar antara 9-26 C dan pada lapisan dalam hipolimnion berkisar
antara 2-8 C yang merupakan suhu yang paling kecil. Menurut Nontji 1987, suhu
permukaan laut di perairan Indonesia pada umumnya berkisar antara 28-31 C.
6 6.5
7 7.5
8 8.5
9
Nilai pH
ST 1 ST 2
ST 3 ST 4
ST 5
Stasiun Pengamatan Batas atas
Batas bawah
Hasil pengukuran suhu yang dilakukan di lima stasiun pengamatan dengan tiga kali ulangan menunjukkan bahwa suhu di perairan Teluk Kupang berkisar antara 28,53-
29,10 C Gambar 7. Suhu terendah terdapat pada stasiun IV sedangkan suhu
tertinggi terdapat pada stasiun V. Kisaran suhu ini sesuai dengan keadaan yang terdapat di perairan Teluk Kupang yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan April
yang merupakan musim hujan, akan tetapi curah hujannya tidak menentu dan intensitas penyinaran matahari masih tinggi bahkan juga disertai oleh angin yang
kencang, sehingga akan mempengaruhi suhu di perairan secara umum, khususnya di perairan Teluk Kupang. Tingginya intensitas penyinaran dan kondisi permukaan laut
yang lebih tenang menyebabkan penyerapan panas ke dalam air laut lebih tinggi, sehingga suhu air menjadi maksimum. Selain itu terjadi pula perubahan suhu pada air
laut yang dipengaruhi oleh evaporasi, curah hujan dan bahan-bahan lain yang masuk ke dalam perairan. Perubahan suhu yang terjadi pada setiap stasiun pengamatan
Gambar 7 masih dalam toleransi untuk kehidupan biota laut pada umumnya Nontji, 1984.
Gambar 7. Rata-rata suhu pada setiap stasiun pengamatan
4.4. Oksigen Terlarut DO