Kekeruhan HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 10. Rata-rata kesadahan pada setiap stasiun pengamatan

4.7. Kekeruhan

Kekeruhan merupakan gambaran sifat optik air dari suatu perairan yang ditentukan berdasarkan banyaknya sinar yang dipancarkan dan diserap oleh partikel- partikel yang ada dalam air tersebut Hariyadi, et al. 1992. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut, maupun bahan organik dan anorganik berupa planton dan mikroorganisme lain APHA, 1976; Davis Cornwell, 1991 dalam Effendi, 2001. Kekeruhan juga dapat mengganggu kehidupan biota karena dapat menghambat penetrasi sinar yang masuk ke dalam perairan, kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan terganggunya sistem osmoregulasi, misalnya pernafasan dan daya lihat organisme akuatik, serta dapat mempersulit usaha penyaringan dan mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan. Batas maksimum yang dianjurkan dalam peraturan pemerintah yakni dalam Kepmen LH No.51 tahun 2005 tentang baku mutu kualitas air laut untuk perikanan adalah 5 NTU Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada lima stasiun pengamatan menunjukkan bahwa kekeruhan berkisar antara 2,82-7,85 NTU Gambar 11. Kekeruhan tertinggi terjadi pada ST1, ST3, ST5, sedangkan yang terendah terdapat pada ST4 dan ST2. Terjadinya kekeruhan yang bervariasi disebabkan setiap lokasi memiliki kondisi yang berbeda-beda. Stasiun yang kekeruhannya tinggi pada umumnya disebabkan karena pada stasiun tersebut terdapat muara sungai yang merupakan wadah berbagai pencemaran yang berasal dari perkotaan, sedangkan di stasiun lainnya tidak terdapat aliran sungai. Tingginya kekeruhan pada ketiga stasiun tersebut disebabkan adanya curah hujan yang cukup tinggi sehingga menimbulkan erosi baik erosi dari daerah perkotaan maupun dari daerah pegunungan dan erosi ini membawa partikel- partikel baik berupa bahan organik maupun bahan anorganik. Pada Gambar 10 menunjukkan bahwa nilai kekeruhan pada ketiga stasiun sudah melewati baku mutu, namun pada kedua stasiun lainnya masih layaksesuai dengan Kepmen LH No.51 tahun 2005 tentang baku mutu kualitas air laut untuk perikanan. Tingginya kekeruhan pada ketiga stasiun tersebut dapat mengganggu kehidupan baik hewan, tumbuhan maupun organisme yang berada di perairan, khususnya di perairan Teluk Kupang. Tingginya kekeruhan ini menyebabkan penetrasi cahaya terhambat sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis, sedangkan hewan terutama yang hidup menetap seperti kerang lambat laun akan mengalami kepunahan. Gambar 11. Rata-rata kekeruhan pada setiap stasiun pengamatan

4.8. Konsentrasi Logam Berat dalam Air dan Sedimen