Verbenaceae. Sekalipun dapat dikatakan pemisahan demikian tidaklah berarti bahwa batas tersebut merupakan garis tegas yang dari penyebaran vegetasi.
Selanjutnya dikemukakan bahwa penyebaran hutan hujan tropika di Indonesia terdapat terutama di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, serta
Irian.
2.2 Dinamika Masyarakat Tumbuhan 2.2.1 Definisi Suksesi
Mehra dan Khanna 1976 mendefinisikan suksesi sebagai suatu proses universal dari perkembangan komunitas. Suksesi selalu memulai pertumbuhannya
pada area yang terbuka. Beberapa area tersebut kemungkinan primer atau sekunder. Area primer adalah suatu tempat dimana sebelumnya tidak terdapat
kehidupan suatu jenis tanaman pun seperti bebatuan, pasir, dan air. Sedangkan area sekunder adalah suatu tempat dimana terdapat kehidupan tanaman tetapi
musnah karena satu atau lebih faktor. Menurut Odum 1959 suksesi adalah suatu proses perubahan komunitas yang merupakan urutan pergantian komunitas satu
dengan yang lainnya pada satu area yang ada. Soerianegara dan Indrawan 1988 menyebutkan bahwa masyarakat hutan
adalah suatu sistem yang hidup dan tumbuh, suatu masyarakat yang dinamis. Masyarakat hutan terbentuk secara berangsur-angsur melalui beberapa tahap
invasi oleh tumbuh-tumbuhan, adaptasi, agregasi, persaingan, penguasaan, reaksi terhadap tempat tumbuh dan stabilisasi. Proses ini disebut suksesi atau sere.
Selama suksesi berlangsung hingga tercapai stabilisasi atau keseimbangan dinamis dengan lingkungan terjadi pergantian-pergantian masyarakat tumbuh-
tumbuhan hingga terbentuk masyarakat yang disebut vegetasi klimaks. Pada masyarakat yang telah stabil pun selalu terjadi perubahan-perubahan, misalnya
karena pohon-pohon tua tumbang dan mati, timbullah anakan-anakan pohon atau pohon-pohon yang selama ini hidup tertekan, setiap ada perubahan, akan ada
mekanisme atau proses yang mengembalikan pada keadaan kesetimbangan.
2.2.2 Proses Suksesi
Waktu berlangsungnya suksesi tergantung pada siklus hidup sebagian besar organisme dalam ekosistem. Suksesi terrestrial dimulai terbentuknya
endapan abu vulkanik baru sampai terbentuknya hutan dalam ukuran dekade sampai abad Mc Naughton dan Wolf, 1977. Menurut Shukla dan Chandel
1977, evolusi komunitas tanaman melibatkan beberapa proses penting, diantaranya adalah :
a. Nudation, yaitu terbukanya vegetasi penutup tanah.
b. Migration including initial colonisation, yaitu cara dimana tumbuh-tumbuhan
sampai pada daerah yang terbuka, bisa dalam bentuk germules, propagulae, atau migrules. Biji atau benih tumbuhan tersebut tersebar ke daerah-daerah
tersebut terbawa oleh angin, aliran air, hewan-hewan tertentu, manusia, glasier, dan sebagainya.
c. Ecesis, yang merupakan proses perkecambahan, pertumbuhan, berkembang
biak dan menetapnya tumbuhan baru tersebut. Sebagai hasil ecessis individu- individu dari spesies tumbuh baik di suatu tempat. Tanaman pertama yang
tumbuh pada area yang baru tersebut dinamakan pioner colonisers. d.
Agregation, dimana pada awalnya tanaman-tanaman pionir berada dalam jumlah yang sangat sedikit dan tumbuh secara berjauhan dengan yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu, individu-individu tersebut berkembang dan menghasilkan struktur reproduktif yang akan tersebar disekelilingnya dan
setelah berkecambah akan membentuk kelompok beragregasi. Ada dua tipe agregasi, yaitu Simple Agregation dan Mixed Agregation.
e. Evolution of community relationship, yaitu suatu proses dimana daerah
kosong ditempati spesies yang berkoloni, spesies tersebut akan berhubungan satu sama lainnya. Hubungan yang terjadi dapat membentuk tiga tipe, yakni
exploitation, mutualism, dan Co-existence. f.
Invation, yaitu dalam proses kolonisasi, biji tumbuhan yang telah beradaptasi dalam waktu yang relatif panjang, pada tempat tersebut biji tumbuh dan
menetap. g.
Reaction, yaitu terjadi perubahan habitat yang disebabkan oleh tumbuhan itu sendiri. Kondisi ini sebagai dampak dari interaksi antara vegetasi dan habitat.
Reaction merupakan proses yang terus menerus dan menyebabkan kondisi yang kurang cocok bagi tumbuhan yang telah ada dan lebih cocok pada
individu yang baru. Dengan demikian, reaction memiliki peranan yang sangat penting didalam pergantian jenis tumbuhan.
h. Stabilization, yaitu suatu proses dimana telah terbentuk individu yang
dominan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur vegetasi yang sudah dapat dikatakan relatif konstan.
i. Climaks, yaitu tahap akhir perubahan vegetasi, keadaan habitat dan struktur
vegetasi konstan, karena pembentukkan jenis dominan telah mencapai batas. Jenis dominan dari komunitas klimaks hampir mendekati harmonis dengan
habitat dan lingkungannya. Whitmore 1984 membagi siklus pertumbuhan hutan atas tiga tingkatan,
yaitu fase rumpang, fase perkembangan, dan fase pendewasaan, dimana secara bersama
– sama membentuk mosaik yang terus menerus mengalami perubahan keadaan dan bentuk.
Di daerah Amerika Tengah, Budowski 1965 dalam Longman 1987 menyatakan empat tahap yang terjadi pada suksesi hutan tropis, yaitu : tingkat
pionir, tingkat sekunder awal, tingkat sekunder akhir dan klimaks. Jenis – jenis
yang terdapat pada dua tingkat pertama memiliki penyebaran yang luas dan kemunculannya dalam hutan tropis tertentu tetap pada jumlah yang besar. Jenis
– jenis yang berada pada tingkat sekunder akhir mencapai ukuran tertentu dan di
Afrika setidaknya sering terdapat pada kondisi formasi hutan yang agak lebih kering daripada hutan yang beregenerasi itu sendiri. Akhirnya pada tingkat
klimaks, tercapainya keseimbangan komunitas.
2.2.3 Perubahan Masyarakat Tumbuh-tumbuhan dalam Proses Suksesi