Perumusan Masalah Menongkah: Perubahan Lingkungan, Budaya, dan Penghidupan Suku Duano di Muara Indragiri, Riau

Tabel 2.1. Fokus dan Asumsi dalam Tradisi Intelektual Sosiologi Perubahan Sosial Tradisi Intelektual Fokus Asumsi Evolusionisme  Tiga tahap perkembangan pemikiran manusia Comte  Evolusi naturalis masyarakat militer ke masyarakat industri Spencer  Evolusi materialis berdasarkan determinisme teknologi Morgan  Evolusi masyarakat berdasarkan perkembangan pembagian kerja Durkheim  Evolusi masyarakat berdasarkan ikatan sosial Tonnies  Empat mekanisme evolusi Ward  Keseluruhan sejarah manusia memiliki bentuk, pola, makna yang dapat diprediksi perkembangannya pada masa depan  Objek yang mengalami perubahan adalah bersifat organik menyeluruh pada sistem sosial, merupakan proses yang alamiah dan spontan  Perubahan masyarakat mengarah dan bergerak dari bentuk primitifsederhana tersebarhomogenkacau ke bentuk berkembangkompleksterkumpul heterogenteratur  Perubahan berpola unilinier yang terbagi dalam fase-fase, bertahap, terus- menerus, meningkat, dan kumulatif . Cyclical Theories  Sirkulasi elit dalam sistem sosial dan unsur-unsur politik, ekonomi, dan ideologi yang membentuknya Pareto  Aliran melingkar dari proses historis kultural suatu peradaban Sorokin  Menggunakan analogi yang berasal dari common sense  Pengalaman dalam kehidupan berjalan secara berulang dan naik-turun  Keadaan sistem yang berubah akan menjadi sama dengan keadaan sistem itu di waktu sebelumnya atau pada dasarnya sama  Variasi dari proses melingkar tergantung pada: cakupan kesamaan antara keadaan sistem yang berulang, jangka waktu yang memisahkan kejadian yang terulang, dan jumlah perulangan dalam seluruh lingkaran. Materialisme Historis  Mekanisme perubahan formasi sosial-ekonomi. Sejarah dunia yang mengarah pada kemunculan komunisme, struktur sosial yang mengarah pada masyarakat tanpa kelas, dan tindakan individu yang mengarah pada tercapainya kebebasan penuh atau lenyapnya keterasinganalienasi Marx dan Engels  Merupakan teori multidimensional tentang sejarah yang diuraikan pada tiga tahapan berbeda sejarah dunia, struktur sosial, tindakan individual yang saling berkaitan logis satu bangun teori bertingkat, serta berkaitan melalui hubungan interpretasi dari makro ke mikro dan hubungan agregat dari mikro ke makro  Sejarah manusia berawal dari aras individu karena adanya kreativitas untuk mengatasi keterbatasan, menghadapi rintangan, memerangi musuh, dan melintasi batas.  Masyarakat berkembang kearah yang lebih maju karena adanya kontradiksi kelas, antagonisme kelas, dan perjuangan kelas  Sejarah dunia digerakkan oleh kekuatan dari dalam yang bersifat kontradiksi endemik, penindasan, dan ketegangan di dalam struktur. Bergerak dari masyarakat pra kelas komunitas primitif, masyarakat berkelas perbudakan, feodalisme, kapitalisme, dan masyarakat tanpa kelas komunisme Sumber: Sztompka 1994; Sanderson 1993; Turner et al. 1998 Tabel 2.2. Teori dan Konsep Utama dalam Tradisi Intelektual Sosiologi Perubahan Sosial Tradisi Intelektual Teori Konsep Evolusionisme  Law of three stages Comte  The Devision of Labor Durkheim  Gemeinschaft and Gesellschaft Tonnies  Dynamic Sociology Ward  Comte: Evolusi idealis teologis, metafisik, positif  Spencer: Evolusi naturalis masyarakat sederhana, masyarakat kompleks, masyarakat lebih kompleks, peradaban; Tipologi dikotomi masyarakat masyarakat militer, masyarakat sipil  Morgan: Evolusi materialis kebuasan, barbarisme, peradaban  Durkheim: Evolusi sosiologis masyarakat tradisional, masyarakat industri; Solidaritas organik, mekanik  Tonnies: Evolusi tanpa kemajuan gemeinschaft, gesselschafti  Ward: Evolution of evolution kosmogenesis, biogenesis, anthropogenesis, sosiogenesis Cyclical Theories  Social and Cultural Dynamic Sorokin  Pareto: Unsur sistem sosial residu, kepentingan, derivasi; Kecenderungan kecenderungan kombinasi, kecenderungan konservatif; Sirkulasi elit berkuasa, lemah, digantikan  Sorokin: Tipe kultur ideal ideational culture, sensate culture Materialisme Historis  Formasi sosial ekonomi, perjuangan kelas, dan spesies manusia Marx dan Engels  Marx dan Engels: Lima Formasi sosial ekonomi primitif, perbudakan, feodalisme, kapitalisme, komunisme; Tiga epos sejarah manusia masyarakat pra kelas, masyarakat berkelas, masyarakat tanpa kelas; alienasi Sumber: Sztompka 1994; Sanderson 1993; Turner et al. 1998 Perubahan lingkungan dan perubahan penghidupan dengan mengambil kasus Suku Duano di Provinsi Riau ini sangat berkait erat dengan perubahan sebagaimana yang diasumsikan di dalam tradisi evolusionisme, yaitu adanya keteraturan proses sejarah yang ditentukan oleh logikanya sendiri atau didorong oleh kekuatan dari dalam bergerak menuju tujuan tertentu. Lebih spesifik lagi jika dikaitkan dengan Suku Duano sebagai masyarakat adat dan aktivitas menongkah sebagai basis sistem penghidupan, tradisi evolusi naturalis yang dikembangkan Herbert Spencer dan evolusi materialis yang dikembangkan Lewis Morgan dapat menjadi pemandu dalam mendeskripsikan secara mendalam perubahan yang terjadi. Perubahan dimensi teknologi dan pengaturan-pengaturan ekonomi dalam aktivitas nafkah masyarakat adat Suku Duano sejak mereka hidup sebagai pengembara laut sampai dengan menetap di darat, dapat diasumsikan sebagai perubahan yang bertahap mengikuti logika evolusi. Logika evolusi naturalis dan evolusi materialis sesungguhnya masih memiliki kelemahan untuk mengkaji perubahan masyarakat dalam skala yang lebih kecil, seperti perubahan pada komunitas Suku Duano. Fokus evolusi naturalis dan evolusi materialis yang lebih besar pada fase dan tahap perkembangan masyarakat, kurang memadai jika digunakan untuk mengungkap mekanisme dan penyebab perubahan. Kelemahan lain dari teori evolusi Spencer dan evolusi Morgan adalah tumpul untuk menggali penyebab perubahan yang dimotori oleh agen-agen individual atau kolektif. Perubahan yang terjadi pada masyarakat dengan kolektifitas yang masih tinggi sangat ditentukan oleh perilaku elit atau pemimpin kharismatik. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat ditutup dengan menggunakan pendekatan evolusi multilinier dan sosiologi sejarah.

2.1.2. Pendekatan Evolusi Multilinier dan Sosiologi Sejarah

Evolusi multilinier dikembangkan oleh Julian H. Steward dalam mengkaji perubahan masyarakat berburu dan meramu ke masyarakat dengan faktor tekno- ekonomi yang lebih kompleks Sztompka, 1994; Steward, 1955. Teori perubahan sosial Steward ditulis dalam buku Theory of Culture Change pada tahun 1955. Teori ini telah mengalami pergeseran yang cukup jauh dari tradisi awalnya evolusionisme klasik. Fokus dan asumsi dasar evolusi multilinier berbeda dengan evolusionisme klasik, serta memiliki kemiripan dengan beberapa penganut neo evolusionisme lain. Pergeseran fokus dan asumsi dasar neo evolusionisme dari evolusionisme klasik Sanderson, 1993; Sztompka, 1994; Steward 1955 adalah :  Fokus bergeser dari evolusi masyarakat global sebagai suatu kesatuan ke proses yang muncul dalam kesatuan sosial yang lebih terbatas peradaban, kultur dan kesatuan masyarakat yang terpisah suku, negara-bangsa.  Fokus bergeser pada mekanisme penyebab evolusi, daripada rentetan tahap perkembangan yang harus dilalui.  Mengasumsikan bahwa evolusi harus dianalis secara deskriptif, kategoris, menghindarkan penilaian, dan isyarat tentang kemajuan. Evolusi sosiokultural memiliki pemaknaan yang terbatas, tanpa bermaksud memberikan penghakiman secara moral.  Mengasumsikan bahwa proposisi harus diungkap dalam bentuk probabilistik daripada dalam bentuk yang pasti.  Mengasumsikan bahwa diperlukan penggabungan yang bertingkat dengan pandangan-pandangan evolusionisme lain misal dengan evolusionisme biologis. Teori dan konsep yang dikembangkan dalam neo evolusionisme terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu antropologi budaya dan sosiologi Tabel 2.3. Neo evolusionisme dalam antropologi budaya berkembang lebih dahulu dibanding dalam sosiologi. Teori dan konsep neo evolusionisme dalam antropologi budaya lebih diarahkan untuk melihat adaptasi budaya suatu masyarakat terhadap perubahan lingkungan bio-fisik, sedangkan dalam sosiologi lebih diarahkan untuk melihat adaptasi yang terjadi karena peningkatan diferensiasi struktural dan fungsional. Teori evolusi determinisme teknologi White dan evolusi multilinier Steward menggunakan tradisi evolusi biologi Darwin dan evolusi materialis Morgan, sedangkan teori evolusi differensiasi Parson menggunakan tradisi evolusi sosial Comte dan evolusi sosiologis Durkheim Sanderson, 1993; Sztompka, 1994; Steward 1955. Tabel 2.3. Teori dan Konsep yang Digunakan dalam Neo Evolusionisme Teori Konsep I. Antropologi Budaya  Determinisme Teknologi Lesli White  Evolusi Multilinier Julian H. Steward  Evolusi Umum dan Evolusi Khusus Marshal Sahlin dan E. Service  White: Evolusi penggunaan energi energi fisiktenaga manusia, energi tenaga hewan, energi tanah, energi minyak bumi, energi nuklir; kultur ditentukan terutama oleh sistem teknologi technology determinism, adaptasi  Steward: Tahapan multilinier; Faktor tekno- ekonomi technoeconomics; Inti masyarakat lembaga teknologi, lembaga ekonomi; faktor organisasi sosial-politik; faktor ideologis; Inti budaya, Non inti budaya, adaptasi  Sahlin dan Service: Evolusi umum; Evolusi Khusus; Adaptasi II. Sosiologi  Evolusi-ekologi Gerhard Lenski dan Jean Lenski  Teori Diferensiasi Talcot Parson  Lenski dan Lenski: Sistem simbol; Sistem genetik; Urutan penentu evolusi teknologi, ekonomi, pemerintahan, sistem distribusi; Fase evolusi berburu-meramu, hortikultura, agraria, industri.  Parson: Proses integratif; Proses kontrol; Perubahan struktural; Kapasitas adaptasi; Evolusi multilinier; Mekanisme dasar evolusi differensiasi, peningkatan daya adaptasi, inklusi, generalisasi nilai; Tahapan evolusi primitif, primitif lanjut, menengah, modern. Sumber: Sztompka 1994; Sanderson 1993; Steward 1955 Hal pokok yang membedakan teori evolusi multilinier Steward, 1955 dengan teori-teori neo evolusionisme lain adalah :  Kultur budaya dilihat sebagai satu kesatuan yang memiliki ciri-ciri berlainan yang ditemukan di berbagai lingkungan ekologis.