Sistem Transportasi Vertikal ANALISA PENDEKATAN SISTEM UTILITAS

Bab V: Analisa V- 35 Air tersebut harus memenuhi standar World Health Organization WHO atau Environmental Protection Agency EPA Amerika Serikat, supaya air layak untuk diminum dan tidak merusak peralatan-peralatan plumbing maupun sanitasi atau semua peralatan yang mengkonsumsi air. b. Sistem Pembuangan Air Kotor Terbagi atas : 1. Air Hujan Pembuangan air hujan menuju ke riol kota dilengkapi dengan bak-bak kontrol. 2. Air Kotor Pembuangan air kotor berasal dari toilet, dapur dan bengkel disalurkan ke sewage treatment kemudian disalurkan ke riol kota 3. Kotoran Padat Kotoran padat disalurkan ke septic tank kemudian ke peresapan dan pada proses terakhir ke sewage treatment untuk diolah sebelum disalurkan ke riol kota. c. Sistem Pembuangan Sampah Pembuangan sampah pada Football Center menggunakan sistem manual, yaitu sampah yang berasal dari bangunan dikumpulkan dalam tong–tong yang kemudian dikumpulkan dalam penampungan sampah sementara di luar bangunan yang selanjutnya setiap beberapa hari sekali diangkut menuju penampungan sampah kota dengan menggunakan truk sampah. Sampah yang dihasilkan terdiri dari dua bentuk yaitu sampah cair dan sampah padat. Untuk pengolahan sampah cair dari bengkel yang berupa limbah-limbah kimia diorganisir oleh organisasi otomotif.

V.10.3 Sistem Transportasi Vertikal

Dasar Pertimbangan : - Kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna - Aksesibel - Efisiensi waktu dan tenaga - Faktor estetika interior bangunan Analisa : Sistem Transportasi vertikal menggunakan beberapa jenis alat dan sarana diantaranya :  Eskalator Sistem transportasi vertikal dengan menggunakan eskalator atau tangga berjalan lebih efektif dan memberi keuntungan bagi penggunanya seperti : - Tidak ada interval waktu tunggu - Kecepatan bergerak stabil - Dapat dijadikan unsur estetika dalam interior bangunan - Dapat menampung pengguna dengan kapasitas yang besar Bab V: Analisa V- 36 - Dapat difungsikan secara manual jika terjadi gangguan listrik Eskalator melayani sirkulasi vertikal dengan jalur satu arah, sehingga membutuhkan penyusunan yang terencana seperti penataan berlapis, saling menyilang dan bersilangan ganda. Untuk kenyamanan pengguna, sudut eskalator tidak lebih dari 30 .  Elevator Lift Merupakan sistem transportasi vertikal yang dapat mengangkut orang barang secara periodik dan cepat namun membutuhkan interval waktu tunggu untuk penggunaannya.  Tangga Sebagai pelengkap atau tangga darurat jika elevator lift macet serta jika terjadi bahaya kebakaran. Perletakannya menyebar sesuai kebutuhan, dengan syarat pencapaian maksimum 30 m.  Ramp Sebagai sarana transportasi untuk pencapaian mobil kedalam gedung parkir lantai basement. Selain itu ramp juga sangat berguna bagi mereka yang diffable. Biasanya dengan sudut kemiringan 15 standard. VI- 1 BAB VI KONSEP DESAIN Bab ini merupakan klimaks dari keseluruhan penulisan konsep tugas akhir ini. Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan Solo Football Center yang merupakan sintesa dari analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Apa yang tertuang dalam konsep ini merupakan dasar dari penyusunan gambar rancangan disain bangunan.

VI.1 KONSEP PERUANGAN

VI.1.1 Pengelompokan Kegiatan

1. Berdasarkan program kegiatan, : Kegiatan pendidikan, kegiatan informasi, kegiatan pelayanan jasa, kegiatan pengelolaan dan kegiatan fasilitas bangunan 2. Berdasarkan sifat kegiatan zona : a. Kegiatan publik dan semi publik : kegiatan pendidikan, informasi, pelayanan jasa service serta fasilitas bangunan b. Kegiatan privat : kegiatan pengelolaan 3. Berdasarkan pengelompokan kegiatan : a. Kegiatan Utama : kegiatan pendidikan dan kegiatan informasi b. Kegiatan Pendukung : kegiatan pelayanan jasa dan kegiatan pengelolaan c. Kegiatan Pelengkap :kegiatan fasilitas bangunan.

VI.1.2 Pengelompokan Pelaku Kegiatan

 Pengelola  Pemain  Pengunjung

VI.1.3 Pendekatan Penentuan Besaran Ruang

1. Dasar perhitungan besaran ruang a. Perhitungan standar studi literatur b. Perhitungan khusus Perhitungan dengan mempertimbangkan : - Feasibility besaran ruang - Modul ruang - Flow gerak sirkulasi - Kepuasan pemakai ruang c. Perhitungan asumsi