Bab V: Analisa
V- 32
Air  Handling  Unit,  menyerap  oleh  coil  pendingin  udara  yang  diisap  ke  dalamnya sehingga udara tersebut  menjadi dingin, kemudian udara dingin tersebut dikeluarkan ke
ruangan melalui pipa-pipa penyalur. Selain AC sentral, juga digunakan AC split, exhaust fan dan polower.
 AC sentral
Digunakan pada ruang-ruang utama seperti ruang pendidikan dan perpustakaan. 
AC split Digunakan  pada  ruang-ruang  private  yang  scope  pelayanannya  kecil  seperti  ruang
pengelola. 
Exhaust Fan Digunakan pada ruang service  pelayanan, seperti dapur, fasilitas parkir basement dll.
 Polower
Digunakan pada ruang mekanikal dan elektrikal.
3. Sistem Telekomunikasi
Sistem  komunikasi  pada  bangunan  biasanya  menggunakan  Private  Address  Brand Exchange  PABX  digital  modern  yang  menunjang  Integrated  Service  Data  Network  ISDN
yang  merupakan  paduan  dari  suara,  data  dan  video  dengan  standar  internasional.  Seluruh jaringan  kerja  benar-benar  fleksibel  dan  dirancang  agar  dapat  disesuaikan  dengan
perkembangan  di  masa  mendatang.  Disamping  PABX,  gedung  pintar  dilengkapi  fasilitas telekomunikasi sebagai berikut :
- Direct lines : facsimile, CCM, dealing system
- Telex
- Lease channel : reuters, telerate, tele trac
- Lease channel data : computer center
- Lease channel data : computer center ke kantor penyewa.
Untuk  masa  mendatang,  gedung  pintar  juga  dapat  dilengkapi  dengan  satelit  dan  saluran microwave.  Sistem  telekomunikasi  ini  juga  dapat  dipadukan  dengan  Sistem  Otomasi
Bangunan SOB yang memungkinkan para penyewa mengatur sistem pengkondisian udara dan pencahayaan sesuai kebutuhan.
4. Sistem Kebakaran
Gedung  pintar  harus  dilengkapi dengan  sistem  kebakaran  yang  memenuhi  standar  Amerika National Fire  Protection  AssociationNFPA  dan Peraturan  Daerah dimana gedung  tersebut
berada. Kelengkapan tersebut terdiri atas: -
Tangga darurat dua sisi gedung -
Alat penaik tekanan udara pressurized fan -
Fire sprinkler -
Fire hydrant -
Portable fire extinguisher -
Detektor asap dan panas -
Persediaan air di beberapa lantai.
Bab V: Analisa
V- 33
- Alat  komunikasi  HT  dan  plug  in  telephone  hand  set  di  setiap  lobi  fireman  lift  lift
petugas pemadam kebakaran yang dihubungkan langsung ke pusat pengendali. Sistem kebakaran ini diintegrasikan dengan sistem pengkondisian udara, pencahayaaan dan
sistem  lift  lewat  Interlocking  Main  Control  Fire  Alarm  MCFA.  Bila  pada  gedung  terjadi kebakaran, alarm akan berbunyi, baik secara otomatis maupun manual.
5. SistemTata SuaraAkustik
Pendekatan  tata  suara  digunakan  untuk  background  musik,  pengumuman,  panggilan maupun promosi.
Untuk  mendapatkan  tata  suara  yang  baik  dan  merata  maka  diperkirakan  penyusunan loudspeaker  yang disesuaikan  dengan  luas  bangunan.  Sistem  distribusi  dengan  paging  mix
dilengkapi alarm dan penguat suara berupa mixer preamp yang disalurkan ke main distribusi MDF.  Dari  MDF  didistribusikan  ke  terminal  box  dan  ke  calling  speaker  yang  ada  di  tiap
lantai. Sistem  tata  suara  terbagi  menjadi  sistem  A  untuk  keperluan  background  music  dan
pagingemergency unit serta sistem B untuk keperluan car call. Sistem A terdiri atas:
- Cassette deck
: sumber suara -
Radio : penerima siaran
- Pream unit
: penguat awal -
Power amplifier : penguat akhir
- Channel selector
:  tombol  pemilih  kelompok  pengeras  suara  yang  akan diaktifkan.
- Mikrofon
: menyampaikan informasipanggilan -
Monitor unit : untuk mengecek hasil suara.
- Chime unit
: sumber  nada untuk melakukan panggilan
Sistem B untuk car call, terdiri atas : -
Pusat car call meliputi mikrofon untuk panggilan, preamp unit sebagai penguat awal, power  amplifier  sebagai  penguat  akhir  dan  speaker  selector  untuk  pemilihan
kelompok pengras suara. -
Remote control yang meliputi indikator, power on, occupation dan monitor.
6. Sistem Penangkal Petir