II- 9
Hugo  Haring. Secara  garis  besar  karakter  dari  Ekspresionisme  pada  era  Arsitektur  Modern  antara lain:
 Merupakan hasil kombinasi craft seni dan industrial production.
 Mengekspose esensi dari material yang digunakan
 Mengutamakan  peruangan  yang  dioptimalisasi  melalui  penataan  struktur,  sirkulasi  dan
pencahayaan. Arsitek-arsitek  yang  terkenal  dari  aliran  ini  antara  lain  Antonio  Gaudi,  Eric  Mendelsohn  dan  Hans
Scharoun. Contoh-contoh  bangunan  yang  mengadopsi  gaya  ekspresionisme  pada  periode  Arsitektur  Modern
diantaranya: 
Scheepvarthuis, Amsterdam 1913-1917 karya Van Der Mey 
Grundtvig Church, Kopenhagen; arsitek: Klint dirancang 1913-1926 
House of Friendship for Istanbul, arsitek: Hans Poelzig 1916 
The Einstein Tower, Potsdam, rancangan Mendelsohn 1919-1921
b. Ekspresionisme di era Arsitektur Posmodern
Setelah  era  Arsitektur  Modern  berakhir
14
,  tidak  secara  otomatis  Ekspresionisme  juga  ikut  mati. Dalam  era  postmodern  genre  ini  muncul  lagi    dengan  nama  baru  “Neo  Ekspresionisme”.
15
Mulai muncul di paruh pertama dekade 1980an dengan arsiteknya yang terkenal seperti Gunther Domenig,
Eric Owen Moss, Bart Prince dan Will Alsop. Pada  ekspresionisme  gaya  baru  ini  arsitektur
dianggap  merupakan  sebuah  pencarian  yang terus-menerus  untuk  memenuhi  kebutuhan  dasar
manusia, termasuk di dalamnya kebutuhan emosi dan
psikologis. Individualisme
yang terus
meningkat  di  Barat  Amerika  ikut  memicu munculnya  kembali  ekspresionisme.  Bahkan  The
New  Expressionism  ini  dianggap  lebih  ekspresif dibanding  pada  masa  Arsitektur  Modern  karena
desain-desainnya yang
dipandang lebih
“individualis”.  Desain  lebih  dimaksudkan  sebagai media  statemen  pribadi  self-explanatory.  Di  sini
jelas  bahwa  pengaruh  tuntutan  psikologis  dan emosi pribadi untuk cenderung tampil beda sangat dominan.
14
Oleh Charles Jencks Arsitektur Modern dinyatakan mati dengan dirubuhkannya Apartemen Pruitt Igoe di St. Louis, Amerika tahun 1972
15
Tentu saja dengan konsep baru yang disesuaikan dengan kaidah-kaidah pada masanya Posmodern sehingga aliran ini tidak bisa lagi dikatakan sebagai bagian dari Arsitektur Modern.
Gb 2.7: New Holland Hotel;  contoh karya salah satu pelopor Neo-Ekspresionisme, Eric Owen
Moss yang selalu membuat desain yang intuitif. www.ericowenmoss.com
II- 10
Tema paling populer dari aliran ini adalah will to form
16
; yaitu keinginan untuk menonjol atau dengan kata  lain  ingin  “unjuk  gigi”  dengan  sebebas-bebasnya.  Ciri-ciri  desain  dari  New  Expressionism
Architecture ini bisa dirangkum sebagai berikut: 
Metodenya lebih mengikuti intuisi daripada rasionalisasi 
Solusi-solusi  permasalahannya  bersifat  imajinatif  tanpa  dibebani  dasar  pemikiran  problem solving konvensional yang cenderung dogmatis.
 Meletakkan  bentuk  form  dan  fungsi  function  dalam  posisi  yang  seimbang  dalam  hierarki
perancangannya. Konsekuensinya  jargon  “form  follows  function”  atau  sebaliknya “function follows form” memiliki kesetaraan prioritas dalam fitur desain terkini.
16
James Steele, Architecture Today, 1997
Gb 2.9: Karya-karya arsitektur neo-ekspresionisme; Dari kiri atas
searah jarum jam: New Holland Theater Moss, The Project
Israel, LGE Building Alsop, Vancouver Library Patkau dan
The Stone House Domenig. www.kmtspace.com
Gb 2.8: Kedekatan Neo Ekspresionisme dengan aliran lain yang masih “satu rumpun” dalam Arsitektur Posmodern berikut arsitek pelopornya
masing-masing. www.kmtspace.com
II- 11
II.6 KAJIAN BENTUK ARSITEKTURAL