Teori Adopsi Tinjauan Teori-teori

12 Analisis pendapatan usahatani dirasa kurang cukup untuk menyatakan apakah usahatani tersebut memberikan keuntungan atau tidak. Perhitungan lebih lanjut yaitu perhitungan rasio RC dan rasio BC. Rasio pendapatan dan biaya RC merupakan perbandingan pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Sedangkan, rasio manfaat dan biaya BC merupakan perbandingan manfaat yang didapat dari setiap biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi Purba, 2005. Nilai rasio RC dan BC lebih dari satu artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih besar daripada tambahan biaya sebaliknya jika nilai rasio RC dan BC lebih kecil dari satu maka usahatani tersebut mengalami kerugian karena untuk setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih kecil daripada tambahan biaya yang dikeluarkan Purba, 2005.

2.1.3 Teori Adopsi

Adopsi dalam proses penyuluhan pertanian, pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada diri seseorang setelah menerima inovasi yang disampaikan oleh penyuluh Suharyanto, 2001. Adopsi teknologi disektor pertanian merupakan hasil dari kegiatan suatu komunikasi pertanian sehingga terkait dengan pengaruh interaksi antar individu, antar kelompok, anggota masyarakat atau kelompok masyarakat, juga dipengaruhi oleh interaksi antar kelompok dalam masyarakat Rangkuti, 2007. Adopsi teknologi sebagai hasil atas penerimaan teknologi oleh pemakai akhir didasarkan pada persepsi kemanfaatan serta kemudahan dalam 13 penggunaan teknologi tersebut menghasilkan perilaku dan perhatian untuk menggunakan teknologi baru Bahmanziari, 2003. Persepsi akan manfaat serta kemudahan yang dihasilkan oleh teknologi baru tersebut menjadi penting agar petani mau mengadopsinya seperti halnya pupuk organik. Menurut Pattanayak 1983 terdapat lima faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pertanian dan kehutanan, yaitu : 1. Preferensi petani, secara eksplisit efek dari preferensi petani sulit untuk diukur maka digunakan pendekatan berdasarkan faktor sosial demografi seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial. 2. Resource endowment digunakan untuk mengukur ketersediaan sumberdaya pada adopsi teknologi untuk diimplementasikan pada teknologi baru. Umumnya resource endowment memiliki korelasi positif dengan adopsi teknologi. 3. Insentif pasar merupakan faktor yang berhubungan dengan rendahnya biaya atau tingginya penerimaan dari adopsi teknologi. Insentif pasar fokus pada faktor-faktor ekonomi seperti harga, ketersediaan pasar dan pendapatan potensial. Faktor ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan sehingga akan memberikan pengaruh positif terhadap adopsi teknologi. 4. Faktor biofisik diharapkan mampu mempengaruhi proses produksi yang berhubungan dengan pertanian dan kehutanan seperti kualitas lahan. Umumnya jika kondisi biofisik rendah akan berkorelasi positif dengan kesediaan mengadopsi teknologi pertanian. 14 5. Resiko dan ketidakpastian memperlihatkan ketidaktahuan pasar dan pemerintah terhadap kebijakan yang dibuat. Dalam jangka pendek contoh dari resiko dan ketidakpastian adalah fluktuasi harga komoditi, output dan curah hujan. Pada jangka panjang contohnya adalah hak sewa menyewa yang tidak aman. Adopsi teknologi akan menurunkan resiko dan ketidakpastian pada investasi pertanian dan kehutanan selama periode pertumbuhan.

2.1.4 Model Pilihan Binary