27
Bantuan Langsung Pupuk dan BLBU Bantuan Langsung Benih Unggul terhadap produktivitas usahatani padi meningkat 17,56 persen dari sebelumnya.
Dampak terhadap kesempatan kerja pun meningkat 7,5 persen. Target penurunan penggunaan pupuk anorganik seperti Urea, TSP dan KCl tercapai karena terjadi
peningkatan penggunaan pupuk organik sebesar 52,9 persen. Secara keseluruhan, pendapatan usahatani padi meningkat sebesar 34,56 antara sebelum dan sesudah
menggunakan BLBU dan BLP, yakni dari Rp. 6.800.000ha menjadi Rp. 9.100.000ha. Keuntungan bukan hanya dirasakan petani, Perusahaan yang
memproduksi POG mengalami peningkatan produksi dan pendapatan. Perekonomian Nasional pun meningkat dengan adanya BLP dan BLBU tersebut.
2.5 Kerangka Pemikiran
Penggunaan pupuk organik dinyatakan mampu meningkatkan produktivitas sehingga pemberian subsidi pupuk organik diharapkan dapat memotivasi petani
untuk mengadopsi pupuk organik dengan cara mengurangi biaya produksi. Perhitungan pendapatan petani pada penelitian ini menggunakan analisis
usahatani atas dasar biaya tunai dan biaya total. Setelah mengetahui pendapatan petani maka dilakukan pendugaan model logit untuk mengetahui faktor-faktor apa
sajakah yang mempengaruhi petani untuk mengadopsi pupuk organik. Setelah didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi diharapkan terjadi pengadopsian
pupuk organik di level petani agar terciptanya pertanian yang berkelanjutan.
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran
28
29
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu survey rumah tangga petani yang mendapat BLP
Organik dan BLBU Bantuan Langsung Benih Unggul didistribusikan oleh PT Pertani di Provinsi Lampung tahun anggaran 2010 oleh Pusat Studi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor PSP3 IPB. Data sekunder sebagai penunjang diperoleh dari dokumen tertulis atau laporan yang terdapat di
berbagai instansi atau departemen yang terkait dengan masalah penelitian seperti Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik, Kementrian Keuangan serta instansi
lainnya.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan Provinsi Lampung sebagai penerima BLP Organik terbesar keenam dan sentra produksi padi tingkat
Nasional. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Pada Kabupaten Lampung Timur,
Kecamatan yang dijadikan sampel adalah Kecamatan Raman Utara. Sedangkan pada Kabupaten Lampung Utara, Kecamatan yang dipilih untuk sampel adalah
Abung Timur. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Juli 2011 dengan melihat hasil produksi padi pada dua musim tanam yang berbeda yaitu sebelum
menggunakan BLP Organik dan setelah menggunakan BLP Organik.