dua penilai atau lebih menilai karyawan yang sama memperoleh hasil penilaian yang tingkatnya relatif sama.
e. Sensitif
Artinya sistem penilaian cukup peka dalam membedakan atau menunjukkan kegiatan yang berhasilsukses, cukup maupun gagaltidak berhasil atas
pelaksanaan tugas oleh seorang karyawan. Hal ini sangat penting, karena jangan sampai suatu sistem penilaian tidak memiliki kemampuan
membedakan karyawan yang berhasilsukses dengan karyawan yang tidak berhasilgagal.
4. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Metode penilaian prestasi kerja karyawan pada dasarnya dikelompokkan
atas 2 dua bagian Hasibuan, 2000:95 :
a. Metode Tradisional
Metode ini merupakan metode yang berorientasi pada masa lalu dan paling sederhana untuk menilai prestasi kerja karyawan. Yang termasuk ke dalam
metode tradisional adalah : 1
Rating Scale Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua dan banyak
digunakan. Metode ini memerlukan penilai untuk memberikan suatu evaluasi yang subjektif mengenai penampilan individu pada skala dari
rendah sampai ke skala yang tinggi.
2 Check List
Dengan metode ini, penilai sebenarnya tidak menilai tetapi hanya memberikan masukaninformasi bagi penilaian yang dilakukan oleh bagian
personalia. Penilai hanya memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik setiap individu karyawan,
baru melaporkannya kepada bagian personalia untuk menetapkan bobot nilai, indeks nilai, dan kebijaksanaan selanjutnya bagi karyawan yang
bersangkutan. 3
Critical Incident Dengan metode ini, penilai harus mencatat semua kejadian mengenai
tingkah laku karyawan sehari-hari, yang kemudian dimasukkan ke dalam buku catatan khusus yang terdiri dari berbagai macam kategori tingkah
laku karyawan. Misalnya mengenai insiatif, kerjasama, dan keselamatan. 4
Freefrom Essay Dengan metode ini, seorang penilai diharuskan membuat karangan yang
berkenaan dengan orangkaryawan yang sedang dinilainya. 5 Paired Comparation
Metode ini adalah metode penilaian dengan cara seorang karyawan dibandingkan dengan seluruh karyawan lain, sehingga terdapat berbagai
alternatif keputusan yang akan di ambil. Metode ini hanya diperlukan untuk jumlah karyawan yang sedikit. Dengan demikian, metode ini sulit
digunakan untuk menilai jumlah karyawan yang banyak, karena akan banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya.
b. Metode Modern
Metode modern ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai prestasi karyawan. Yang termasuk ke dalam metode modern ini
adalah : 1
Assesment Centre Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus.
Tim penilai khusus ini bisa dari luar lingkungan perusahaan, dari dalam lingkungan perusahaan, maupun kombinasi dari luar dan dalam
lingkungan perusahaan. Cara penilaian tim dilakukan dengan wawancara, permainan bisnis, dan lain-lain. Nilai indeks prestasi kerja setiap karyawan
adalah rata-rata bobot dari penilai. Indeks prestasi dengan cara ini diharapkan akan lebih baik dan objektif oleh beberapa orang anggota tim
penilai. 2
Management By Objective MBO Dengan metode ini, karyawan diikusertakan dalam perumusan dan
pemutusan persoalan. Adapun cirri-ciri dari Management By Objective MBO adalah :
a. Adanya interaksi antara atasan dengan bawahan secara langsung dalam menentukan sasaran dan kriteria pekerjaannya.
b. Menekankan pada masa sekarang dan masa lampau. c. Menekankan pada hasil yang hendak dicapai.
5. Masalah dalam Penilaian Prestasi Kerja