Metode Motivasi Alat-alat Motivasi Teori Motivasi

4. Metode Motivasi

Ada 2 dua metode motivasi Hasibuan, 2000:48 yaitu : a. Motivasi Langsung Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Misalnya pemberian pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan tanda jasa. b. Motivasi Tidak Langsung Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat dalam melaksanakan tugaspekerjaannya. Misalnya, kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, penempatan kerja yang tepat.

5. Alat-alat Motivasi

Alat-alat motivasi daya perangsang yang diberikan kepada karyawan dapat berupa material incentive dan nonmaterial incentive Hasibuan, 2000:48 a. Material Incentive Material Incentive adalah motivasi yang bersifat material sebagai imbalan atas prestasi kerja karyawan. Yang termasuk dalam material incentive adalah yang berbentuk uang dan barang-barang. b. Nonmaterial Incentive Nonmaterial Incentive adalah motivasi yang tidak berbentuk material. Yang termasuk dalam nonmaterial incentive adalah perlakuan yang wajar, penempatan kerja yang tepat, dan hal yang sejenis.

6. Teori Motivasi

Menurut Anoraga 2000:160, ada beberapa teori motivasi yang diberikan oleh para ahli ekonomi. Beberapa teori motivasi tersebut antara lain : a. Teori Motivasi Maslow Teori Maslow ini sering disebut dengan hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, pada umumnya terdapat 5 lima hirarki kebutuhan manusia, yang dapat dilihat dari gambar 2.1 berikut ini : Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Maslow Sumber : Arep dan Tanjung 2004:26 Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Akan Penghargaan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Akan Keamanan Kebutuhan Fisik 1. Kebutuhan fisik Phsycological Needs Merupakan kebutuhan pertama dan utama yang wajib dipenuhi oleh tiap individu. Yang termasuk dalam tingkatan ini antara lain oksigen, pangan, minuman, istirahat, dan lain sebagainya. 2. Kebutuhan akan keamanan Safety Needs Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya. Setelah kebutuhan pertama kebutuhan fisik terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan kebutuhan keamanan. Contoh sederhana, jika orang telah memiliki rumah, maka untuk dapat merasakan aman dari gangguan penjahat, maka dibangun pagar. 3. Kebutuhan Sosial Social Needs Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lainnya. Selama hidup seseorang tidak akan mungkin bisa lepas dari bantuan pihak lainnya. Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua kebutuhan fisik dan kebutuhan keamanan, jika ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka pasti ia akan merasakan gelisah dalam hidupnya. 4. Kebutuhan akan penghargaan Setiap manusia akan mendambakan penghargaan dari pihak lain. Yang termasuk dalam kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya, dan respektanggapan yang diberikan oleh pihak lain. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka seseorang akan berusaha melakukan pekerjaankegiatan yang memungkinkan seseorang tersebut mendapatkan penghormatan penghargaan dari orang lain. 5. Kebutuhan aktualisasi diri Artinya senantiasa percaya pada diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi inilah merupakan kebutuhan puncak. Bentuk khusus kebutuhan ini akan berbeda-beda dari setiap individu. Contoh : pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri antara lain membesarkan anak-anak dengan baik dan memiliki pendidikan tinggi, berhasil mengatur sebuah perusahaan dengan tercapainya tujuan organisasiperusahaan, atau dipilih menjadi pejabat tinggi. b. Teori Motivasi Mc Cleland Teori ini lebih dikenal dengan Mc Cleland’s Archievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi Mc Cleland merupakan pengembangan dari Teori Kebutuhan Maslow. Dalam Teori Motivasi Berprestasi Mc Cleland ada 3 tiga kebutuhan yang penting, yaitu : 1. Kebutuhan akan prestasi needs for achievement Artinya adanya keinginan untuk mencapai tujuan yang lebih baik daripada yang sebelumnya. 2. Kebutuhan akan kekuasaan needs for power Artinya adanya kebutuhan untuk berkuasamendapatkan kedudukan yang lebih baik. 3. Kebutuhan akan afiliasi needs for affiliation Artinya adanya kebutuhan untuk berinteraksibersosialisasi dengan orangpihak lain. c. Teori Motivasi Hezberg Teori Hezberg ini lebih dikenal dengan istilah Two-Factor View. Di dalam teori ini terdapat 2 dua faktor, yaitu Motivator kepuasan kerja atau perasaan positif dan Hygiene ketidakpuasan atau perasaan negatif. d. Teori Motivasi ERG Teori ini dikemukakan oleh Calyton P Alderfer. Inti dari teori ini adalah manusia dapat berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi apabila kebutuhannya dapat terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah : 1. Existence Needs E Yaitu kebutuhan-kebutuhan akan eksistensi. Yang termasuk dalam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik dan material. 2. Relatedness Needs R Yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. 3. Growth Needs G Yaitu kebutuhan-kebutuhan akan pertumbuhan. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan untuk tumbuh sebagai manusia yang kuat dan memanfaatkan kemampuan pribadi untuk mencapai keunggulan yang maksimal. e. Teori Ekspetasi pengharapan Perilaku kerja individu ditentukan dengan memperkirakan hasil alternatif yang akan diperoleh melalui perilaku tersebut. Orang dapat dimotivasi untuk berprilaku kerja tertentu apabila : 1. Ada harapan bahwa apabila usaha ditingkatkan akan mendapat balas jasa. 2. Adanya prestasi dari orang yang bersangkutan bahwa ada kemungkinan tujuan akan tercapai dan ia akan mendapat jasa. f. Teori Keadilan Equity Theory Menurut teori ini, perilaku individu dipengaruhi oleh rasa keadilan dan ketidakadilan. Dalam menilai keadilan tersebut, individu akan memperhatikan beberapa faktor yaitu : 1. Input, yaitu sesuatu yang diserahkan individu dalam menyelenggarakan tugas pekerjaannya, misalnya pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, dan pengalaman. 2. Outcome, yaitu sesuatu yang diterima dari perusahaan sebagai imbalan atas tugas, misalnya yang diterima sebagai perumahan, kesehatan, dan kondisi kerja. 3. Comparison person, yaitu individu lain kepada siapa karyawan membandingkan antara input dan outcome. Individu tersebut dapat berupa karyawan yang bekerja di tempat kerjaperusahaan yang sama ataupun yang berbedaperusahaan yang lain.

7. Indikator Motivasi