Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen, karena R
2
persamaan 2 lebih kecil dari R
2
persamaan 1, yaitu 0.902904
˂ 0,974267. b.
PDRB per kapita X2=F Pengeluaran Pemerintah di sektor pendidikan X1, Tenaga PendidikGuru X3
LogX
2
= α + β
1
LogX
1
+ β
3
LogX
3
+ µ........................3
R
2
= 0.883965 Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara
variable independen, karena R
2
persamaan 3 lebih kecil dari R
2
persamaan 1, yaitu 0.883965
˂ 0,974267 c.
Tenaga PendidikGuru X3=F Pengeluaran Pemerintah di sektor pendidikan X1, PDRB per kapita X2
LogX
3
= α + β
1
LogX
1
+ β
2
LogX
2
+ µ........................4
R
2
= 0.574454 Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara
variable independen, karena R
2
persamaan 4 lebih kecil dari R
2
persamaan 1, yaitu 0.574454
˂ 0,974267.
4.3.3.2 Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan gangguan pada fungsi regresi berupa korelasi diantara faktor gangguan error term. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji
Durbin-Watson D-W Test, yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dalam model estimasi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji D-W adalah sebagai berikut: 1
Menentukan hipotesis yang akan diuji. 2
Penentuan level pengujian di mana α = 5 3
Penentuan statistik pengujian Durbin-Watson. Uji Durbin-Watson Uji D-W
1 Hipotesa
H : ρ = 0
H
1
: ρ ≠ 0 2
K = 3 dan n = 21 α = 5
d
u
= 1,67 dan
d
l
= 1,03 4-d
u
= 2,33 dan 4-d
l
= 2,97 3
Kriteria: Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi positif, bila nilai DW
statistik terletak antara 0 DW d
l.
Tolak Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi negatif, apabila nilai DW statistik terletak antara 4-d
1
DW 4. Terima Ho yang mengatakan tidak ada autokorelasi negatif atau
autokorelasi positif, bila nilai DW statistik terletak antara d
u
DW 4- d
u.
Tidak ada kesimpulan incloncusive bila d
i
≤ DW ≤ d
u
. Tidak ada kesimpulan incloncusive bila d
u
≤ DW ≤ 4-d
i
.
4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi, diperoleh bahwa D-W statistik = 1,55. Berada pada posisi d
l
˂ DW ˂ d
u
. Ini berarti tidak ada kesimpulan pada tingkat kepercayaan 95 α = 5.
Inconclusive Inconclusive Auto + Auto -
Ho diterima
0 1,03 1,67 2,33 2,97
Gambar 4.5. Kurva Durbin-Watson
Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW- hitung = 1.553351 berada pada posisi du DW 4-du 1,03 1,553351 1,67. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokolerasi dalam pengujian dengan tingkat kepercayaan 95.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah
Atas SMA sederajat di Kabupaten Deli Serdang, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 974267 yang berarti bahwa variabel- variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 97,42
persen. Sedangkan sisanya yakni sebesar 3,58 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam model.
2. Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan mempunyai pengaruh positif
terhadap Angka Partisipasi Kasar jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas sederajat di kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien
Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan sebesar 0,201507. Artinya apabila pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan naik sebesar satu
persen, Angka Partisipasi Kasar jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas sederajat di kabupaten Deli Serdang akan mengalami kenaikan sebesar
20,1507 persen, ceteris paribus. Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui variabel Pengeluaran Pemerintah di sektor pendikakan
signifikan pada α = 1