KEGAGALAN DAN KEJAYAAN DI AKHIRAT
KEGAGALAN DAN KEJAYAAN DI AKHIRAT
Jawapan yang anda berikan di atas adalah seratus peratus betul. Tetapi katakanlah kepada saya apa akhirat itu? Apa ertinya gagal di akhirat dan apa ertinya memperoleh kejayaan dan kemuliaan di sana? Sebelum pertanyaan ini terjawab, saya tidak boleh melanjutkan uraian ini. Tetapi anda tidak perlu menjawab sendiri. Jawabnya, sudah diberikan oleh Rasulullah SAW Ad- dun ya mazra'atul akhirah, Dunia adalah ladang akhirat.
Ini bererti bahawa dunia dan akhirat bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan suatu proses yang sambung menyambung, yang awalnya adalah dunia dan akhirnya adalah akhirat. Hubungan
antara keduanya adalah seperti antara menanam dan menuai. Anda membajak tanah, menaburkan benih, lalu mengairinya, kemudian merawat tanaman anda sampai tiba saatnya untuk dituai. Kemudian setelah menuainya anda akan memakan hasilnya sepanjang tahun. Apa yang anda tuai itu pastilah hasil dari apa sepanjang tahun. Apa yang anda tuai itu pastilah hasil dari apa yang anda tanam di ladang anda. Bila anda menanam gandum, gandumlah yang akan tumbuh. Tapi bila anda menanam duri, tentu hanya durilah yang akan tumbuh. Dan bila tidak ada yang ditanam, tidak ada pula yang akan tumbuh. Selanjutnya, kesalahan apa pun yang anda lakukan dalam membajak, mengairi dan merawat tanaman anda, akibat keseluruhannya pastilah akan anda lihat pada waktu anda menuai. Tetapi bila anda mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan tersebut dengan tepat tanpa suatu kesalahan apa pun, maka anda juga akan melihat hasilnya. Begitulah gambaran hubungan dunia dengan akhirat. Dunia adalah laksana ladang tempat bercocok tanam. Manusia dikirim ke ladang ini dengan tujuan agar ia bekerja keras dengan tangannya sendiri untuk memperoleh hasil yang dapat dini'matinya nanti bagi dirinya sendiri. Untuk itu ia telah diberi waktu dari saat lahirnya hingga mati. Apa pun jenis tanaman yang ditanamnya pada masa hidupnya, hasil tanaman itu jugalah yang akan dipetiknya dalam hidupnya sesudah mati nanti, dan hasil itu pula yang akan menjadi makanannya selama hidupnya di akhirat. Bila seseorang telah menanam tanaman yang baik di ladang dunia ini pada masa hidupnya dan telah merawatnya dengan air yang berlimpah-limpah dan dengan pengawasan yang cermat, maka bila ia telah berpindah ke dunia yang akan datang, maka akan didapatinya buah dari jerih payahnya itu dalam bentuk tanaman berbuah lebat yang siap untuk dinikmatinya. Di sana nanti ia tidak perlu lagi bekerja keras kerana ia akan hidup senang meni'mati hasil tanaman yang telah ditanamnya dengan kerja susah-payah selama masa hidupnya di dunia ini. Hidup senang inilah yang disebut syurga dan kejayaan di akhirat. Sebaliknya, barangsiapa yang dalam hidupnya di dunia ini menaburkan duri dan menanam tanaman yang pahit dan beracun, maka ia akan memperoleh hasil dari jenis tanaman yang sama dalam hidupnya yang akan datang nanti. Di sana ia tidak akan mendapat kesempatan lagi untuk menebus ketololannya dan menanam tanaman yang baik setelah membakar tanamannya yang buruk sebelumnya. Dan tentu saja ia akan terpaksa memakan hasil tanaman buruknya yang telah ditanamnya dalam hidupnya di dunia ini. Ia akan terpaksa tidur di atas duri-duri yang telah ditanamnya. Inilah yung dimaksud dengan kesengsaraan dan kegagalan di akhirat itu.
Keterangan tentang makna akhirat yang telah saya berikan tadi didukung oleh hadith dan ayat-ayat Al-Qur'an. Dan keterangan tadi menunjukkan bahawa kegagalan dan kejayaan seseorang dalam hidup sesudah mati nanti, serta nasib baik atau buruknya, sebenarnya tergantung dari benar atau tidaknya pengetahuan dan perbuatannya di dunia ini.