Pengawasan Pegawai Negeri Sipil.

6. Cuti diluar tanggungan Negara.

5. Pengawasan Pegawai Negeri Sipil.

Setiap kegiatan dalam unit kerja selalu diperlukan fungsi manajemen. Salah satu fungsi manajemen yang sangat menetukan pencapaian tujuan adalah pengawasan, untuk mengadakan penilaian, pengendalian sekaligus mengadakan tindakan koreksi. Didalam arti pengawasan bukan merupakan alat untuk mencari kesalahan tetapi merupakan prasarana untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyelewengan yang mungkin terjadi.pengawasan yang dimaksudkan adalah untuk memonitor, mencegah secara dini agar pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai dapat dipertanggung jawabkan. Dan berbicara mengenai pengawasan dalam administrasi kepegawaian terdapat dua hal pokok yang mennjadi barometer kearah terwujud aparatur yang cakap dan berwibawa dalam tugasnya sebagai abdi negara yaitu penegakan disiplin pegawai dan memberikan penilaian dalam pelaksanaan pekerjaan. Disiplin berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kesalahan dan kekhilafan. Demikian halnya dengan pegawai bahwa tidak ada pegawai yang sempurna. Menurut Saydam dalam Revida,2008:102 disipilin adalah kemampuan untuk menguasai diri sendiri dan melaksanakan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Ahli lain menggunakan istilah lain, yaitu kesadaran dan kesediaan sesorang menaati semua peraturan organisasi dan norma sosial yang berlaku Hasibuan dalam Revida,2008:102. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seseorang akan mematuhi mengerjakan tugasnya dengan baik tanpa paksaan. Dalam praktek kerja sehari-hari, disiplin pegawai negeri sipil tampak pada kepatuhan PNS dalam yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. mentaati jam kerja masuk dan jam kerja pulang 2. mematuhi segala peraturanprosedur yang ada 3. mematuhi pemakaian pakaian seragam lengkap dengan atribut dan tanda pengenalnya setiap hari 4. mengikuti kegiatan upacara seremonial yang diwajibkan misalnya apel pagi dan pulang kerja. 5. bersikap dan bertingkah laku sopan dan ramah terhadap semua orang baik sesama pegawai, pimpinannya maupun anggota masyarakat yang menerima layanan. Menurut Hasibuan dalam Revida, 2008:105 indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya: tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Dan beberapa ahli umumnya membagi disiplin dalam organisasi kedalam dua jenis, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif 1. Disiplin preventif adalah tindakan disiplin yang dilakukan untuk mendorong pegawai mentaati berbagai peraturan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan 2. Disiplin korektif adalah suatu tindakan yang dilakukan setelah terjadinya terjadinya pelanggaran peraturan atau ketentuan yang berlaku. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut sehingga tindakan dimasa datang sesuai dengan standar. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 telah diatur dengan jelas kewajiban yang harus ditaati dan larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Universitas Sumatera Utara Selain dari itu juga dalam usaha untuk lebih menjamin objektifitas dalam pembinaan PNS berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pegawai negeri sipil. Penilaian tersebut dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3. Yang berwenang membuat penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS adalah Pejabat Penilai yaitu atasan lansung dari pegawai Negeri sipil yang bersangkutan Revida 2008:70 Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penilaian kinerja pegawai bagi organisasi adalah penyesuaian kompensasi, perbaikan kinerja, kebutuhan latihan dan pengembangan, pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja, dan untuk kepentingan penelitian kepegawaian dan membantu diagnosis terhadap kesalahan disain pegawai.Sulistiyani dan Rosidah dalam Revida, 2008:71 Tujuan DP3 pegawai negeri sipil adalah untuk memperoleh untuk memperoleh bahan- bahan pertimbangan yang objektif dalam pembinaan PNS berdasarka sistem karir dan sistem prestasi kerja. Secara umum penilaian pelaksanaan pekerjaan diukur dengan kriteria: 1 kualitas, 2 kuantitas, 3 ketepatan, 4 penghematan biaya, dan 5 kemandirian atau otonom dalam bekerja. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS kemudian dituangkan dalam suatu daftar yang disebut DP3 Pegawai Negeri Sipil. Dan DP3 PNS harus dibuat seobjektif mungkin oleh atasan lansung PNS berdasarkan data dan buku catatan yang menyangkut perilaku PNS. Untuk itu, setiap pejabat yang berwenang membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan berkewajiban membuat dan memelihara catatan mengenai PNS yang berada di lingkungannya masing-masing. Revida 2008:72 Universitas Sumatera Utara

2. Efektivitas Pelayanan Publik