Rekrutmen dan Pengadaan Pengembangan Pendidikan dan Latihan

pembangunan. Aparatur harus menjadi saluran pengabdian dan pelayanan kepentingan umum dan bukan penyalahgunaan kekuasaan dan golongan tertentu. Dari aparat negara dan atau aparatur pemerintah, diharapkan atau dituntut adanya kemampuan baik berupa pengetahuan, keterampilan, serta perilaku yang memadai, sesuai dengan tuntutan pelayanan dan pembangunan sekarang ini, Handayaningrat dalam Kurniawan,2005:96. Dan pengertian yang lengkap tentang pemberdayaan aparatur di jelaskan oleh Tjiptono http:www.pascaunhas.netjurnal-pdf dimana pemberdayaan aparatur adalah upaya memberikan otonomi, wewenang dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat merampungkan tugasnya sebaik mungkin. Dan untuk mewujudkan pemberdayaan yang dimaksud, maka telah dibuat undang - undang yang mengatur mengenai kepegawaian yang meliputi pengadaan, pengembangan, pembinaan, penggajian dan pengawasan.

1. Rekrutmen dan Pengadaan

Rekrutmen atau pengadaan adalah merupakan fungsi administrasi kepegawaian. rekrutmen pegawai merupakan follow up dari fungsi analisis jabatan. Dan hasil analisis jabatan yang diperoleh tentang informasi pekerjaanjabatan dan syarat-syarat pekerjaan jabatan yang menjadi dasar untuk melakukan rekrutmen dan pengadaan pegawai. Rekrutmen adalah suatu proses mencari pegawai yang berkualitas untukmengisi jabatanpekerjaan yang lowong.Proses rekrutmen dimulai dari mencari pelamar dan diakhiri ketika pelamar mengirimkanmasukkan lamarannya dalam suatu organisasi. Pengadaan pegawai negeri sipil adalah mengisi formasi lowongan dalam suatu satuan organisasi negara. Pengadaan PNS dilakukan berdasarkan kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Pada umumnya pengadaan disebabkan oleh dua hal yaitu adanya pegawai negeri sipil yang berhenti dan adanya perluasan organisasi. Universitas Sumatera Utara Pengadaan pegawai negeri sipil menggunakan pendekatan “Zero Growth” yaitu pengadaan yang dilakukan hanya untuk menggantikan pegawai yang telah berhenti atau pensiun. Dengan demikian pengadaan PNS tidak harus dilakukan setiap tahun.dan lembaga yang wewenang untuk merekrut pegawai sipil adalah Badan Kepegawaian Negara, Badan Kepegawaian Daerah dan MENPAN. Setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan mempunyai kesempatan untuk sama melamar dan diangkat menjadi PNS. Dan pengadaan PNS semata-mata didasarkan atas syarat-syarat objektif yang telah ditentukan dan dan tidak boleh didasarakan atas diskriminasi jenis kelamin, golongan, agama, suku dan lain sebagainya. Untuk menjamin objektifitas dan keseragaman dalam pelaksanaan, maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2002 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

2. Pengembangan Pendidikan dan Latihan

Hasil penelitian menunjukkan pendidikan pegawai berkorelasi positif dengan kinerja pegawai. Oleh karena itu, oleh karena itu setiap organisasi tidak boleh mengabaikan tingkat pendididikan pegawainya Revida, 2008:83. Pendidikan berupaya meningkatkan pengetahuan umum, teori-teori yang berkaitan dengan pekerjaan serta menumbuhkan sikap yang positif terhadap pekerjaan para pegawai. Dengan tingkat pendidikan yang baik, maka pegawai dapat menjawab bagaimana dan mengapa terhadap suatu pekerjaan. Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan kerja pegawai dalam melakukan pekerjaan. Pelatihan pegawai lebih mengarah pada peningkatan teknis operasional pekerjaan. Dengan demikian, pelatihan lebih bersifat praktek tehadap pekerjaan yang akan dilakukan agar mencapai efektivitas, efisiensi dan produktivitas pekerjaan Revida,:2008:83 Universitas Sumatera Utara Pendidikan dan pelatihan PNS adalah suatu proses meningkatkan pengetahuan, teori-teori yang berkaitan dengan pekerjaan dan keterampilan seorang PNS agar tujuan pemerintahan dapat tercapai dengan maksimal. Untuk meningkatkan kualitas kerja PNS sebagai abdi masyarakat, dan bangsa perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan diklat. Pendidikan dan Pelatihan kepemimpinan PNS dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 dengan tujuan sebagai berikut : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap PNS untuk dapat melaksanakan tugas jabatan struktural eselon I, II, III dan IV secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi. b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai inovator dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya good governace. Jika dilihat dari tujuan Pendidikan dan Pelatihan diatas, tampak bahwa Pendidikan dan Pelatihan PNS untuk meningkatkan kompetensi PNS. Kompetensi adalah kemampuan dam karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Sasaran diklat kepemimpinan adalah terwujudnya pegawai negeri sipil yang memiliki yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan jabatan struktural eselonnya. Kompetensi jabatan PNS adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3. Pembinaan