7. Hubungan Pemberdayaan Aparatur dengan Efektivitas Pelayanan publik.
Kesiapan aparatur Pemerintah Daerah dalam melaksanakan otonomi daerah merupakan fase dari aktivitas di masa transisi yang mempunyai dimensi peran yang amat penting. Karena
sukses tidaknaya suatu daerah dalam memasuki era pelaksanaan otonomi daerah sangat bergantung dari kualitas dan kesiapan yang telah dilakukan.
Penyerahan wewenang yang demikian besar dari Pemerintah kepada Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah desentralisasi sebenarnya dimaksudkan untuk mendorong peningkatan
kemampuan aparatur Pemerintah Daerah. Sebab, secara teoritik dengan penyerahan wewenang yang besar itu aparatur Pemerintah Daerah memiliki kesempatan yang luas untuk mengambil
inisiatif dan mengembangkan kreativitasnya, mencari solusi terbaik atas masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas sehari-hari khususnya dalam memberikan pelayanan masyarakat.
Yudoyono 2003:119 Selain dari itu juga, era otonomi daerah yang ditandai yang ditandai dengan pemberian
yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Salah satu tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dan yang paling
penting dalam pelayanan itu adalah memberikan pelayanan yang terbaik dan pelayanan yang terbaik baik tentunya didukung oleh kesiapan sumber daya manusia aparatur itu sendirinya.
Pemberdayaaan aparatur yang berarti memberikan memberikan kesempatan kepada seorang PNS untuk melakukan suatu aktivitas dengan kewenangan dan tanggungjawab yang
dimilikinya. Menurut Tjiptono http:www.pascaunhas.netjurnal-pdf pemberdayaan adalah upaya memberikan otonomi, wewenang dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu
organisasi serta mendorong mereka untuk lebih kreatif agar dapat merampungkan tugasnya sebaik mungkin. Dan pemberdayaan mengenai bidang kepegawaian ini meliputi pengadaan,
pengembangan, pembinaan, penggajian, dan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
Putra dan Arif 2001:18 mendefenisikan efektivitas secara sederhana yaitu kemampuan melakukan sesuatu secara tepat pada sasaran doing the right things
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat, daerah dan lingkungan badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada prinsipnya segala sesuatu itu dilakukan tentulah mempunyai tujuan yang akan
dicapai dan mempunyai hasil sebagaimana yang diharapkan sebelumnya. Pemberdayaan aparatur yang diartikan sebagai pemberian kewenangan dan otonomi kepada seorang PNS dengan berbagai
tahapan yang dilalui mulai dari pengadaan sampai pengawasan diharapkan mampu membentuk pribadi seorang abdi negara yang bisa melayani masyarakat secara maksimal. Membentuk sosok
aparatur melalui proses pemberdayaan yang dilaksanakan tentunya memiliki hubungan yang erat dengan tujuan pelayanan publik itu sendiri yaitu memberikan kemampuan serta kewenangan
kepada aparatur sebagai abdi negara dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pelayanan secara keseluruhan dan bukan untuk satu golongan berdasarkan peraturan yang
berlaku. Pelayanan publik merupakan tugas dan kewajiban utama pemerintah yang merupakan
wujud tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakatnya. Dalam konstitusi Republik Indonesia hal tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat, yang meliputi 4 empat
aspek pelayanan pokok pemerintah terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan melasanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.dan tentu saja dari apa yang sudah dijelaskan diatas tadi, jelaskan bahwa
Universitas Sumatera Utara
aparatur pemerintah diharap terus berbenah diri kearah yang lebih baik. Sebab pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat
Menurut Napitupulu 2007:153 pelayanan bidang sipil dapat memuaskan masyarakat manakala civil servant atau aparatnya juga berkualitas yag didukung oleh budaya pemerintahan
yang transparan, responsif, sensitif, akomodatif, akuntabel responsibel. Budaya pemerintah yang demikian, akan tercapai manakala secara sistemik diupayakan pemberdayaan SDM dan
pengembangan organisasi birokrasi yang diarahkan pada budaya pelayanan dengan prinsip total quality management
F. Hipotesa