DESKRIPSI UMUM PARTAI AMANAT NASIONAL PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA PENUTUP DESKRIPSI UMUM PARTAI AMANAT NASIONAL

mengutamakan penghayatan dan berusaha memahami suatu peristiwa dalam situasi tertentu menurut pandangan penelitian. 40 40 Hadari Nawawi, Op. Cit., hal. 40. Kemudian data yang ada dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel dan uraian. Jadi menulis hanya menganalisa dengan cara menggambarkan data yang diperoleh dengan mengadakan atau memberi interpretasi.

7. Sistematika Penulisan BAB I

PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian.

BAB II DESKRIPSI UMUM PARTAI AMANAT NASIONAL

Bab ini menguraikan gambaran Partai Amanat Nasional di Kota Medan yaitu dimulai meceritakan dari sejarah terbentuknya Partai Amanat Nasional di Medan, Perjuangan Partai Amanat Nasional di Medan, Perkembangan Partai Amanat Nasional di Medan dan Visi dan Misi serta Program kerja partai secara umum

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

Dalam bab ini merupkan analisa dari fakta yang diperoleh dengan menggunakan teori yang ada dan beberpa tulisan terdahulu serta mengetahui tanggapan mengenai Peran Partai Amanat Nasional Kota Medan dalam Pemenangan Walikota pada Pilkada Tahun 2005 di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil-hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta berisi saran-saran yang mungkin berguna bagi penulis secara khusus dan berguna bagi lembaga- lembaga yang terkait secara umum. Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI UMUM PARTAI AMANAT NASIONAL

2.1. Sejarah Umum Berdirinya Partai Amanat Nasional

Setelah Soeharto lengser, dengan pernyataannya “berhenti” dari jabatan Presiden Republik Indonesia, pada 21 Mei 1998, B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden RI ketiga. Tiga jam setelah acara pelantikan, Amien Rais mengunjungi Habibie dan memakluminya, “Sejak sekarang saya akan menjadi sparring-partner Anda. Anda didalam kekuasaan, dan saya di luar akan terus mengoreksi dan mengritik”. Selanjutnya ia menyampaikan, “Bagi saya, kabinet Anda itu adalah tradisional”. Artinya, segera disiapkan pemilu yang betul-betul luber dan jurdil. Kemudian, siapkan sebuah MPR yang betul-betul dipilih agar rakyat menikmati hak-hak demokrasinya. Namun, saya juga sadar bahwa tugas yang paling mendesak adalah mengatasi perut rakyat. Sebenarnya, setelah Pak Harto lengser, hati kecil Amien Rais ingin kembali ke Muhammadiyah, untuk menekuni kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial akan tetapi, keinginannya harus berhadapan dengan tuntutan dan harapan yang terlanjur dipikulkan ke pundaknya. Menurut Sekjen Komnas HAM Baharuddin Lopa, yang langsung menemuinya dikator PP Muhammadiyah, “Amien sudah berhasil merobohkan, kini rakyat menunggu bagaimana ia membangun”.Bahkan dengan kalimat yang lebih lantang, Eep Saefullah Fatah dalam kolomnya menyatakan; “Jika Amin masih berpikir sebagai moralis an sich yang tak serius mengejar target kepemimpinan nasional, maka sebetulnya ia berkhianat kepada konstituen yang telah membesarkannya. Universitas Sumatera Utara Bahkan, bisa membuatnya tak bertanggung jawab, mengingat amanat sebagian besar publik belum tuntas ia tunaikan”. Pada tabloid Adil, dalam sebuah artikelnya berjudul “Ijtihad dan Terobosan”, Amien mengungkapkan perasaannya sebagai berikut: “Seandainya ada pilihan saya untuk kembali ke kandang Muhammadiyah, setelah Soeharto turun panggung, tentu saya akan mengambil pilihan ini dengan amat sangat gembira. “Namun rupanya, dalam hidup ini ada pilihan yang seolah datang dari luar, sebagai tuntutan masyarakat kepada kita, yang akhirnya tidak bisa kita hindarkan”. Untuk memantapkan pilihannya, kemudian Amien Rais membawa kebimbangannya ini ke dalam rapat PP Muhammadiyah saat itu Amien Rais masih ketuanya. Hasilnya, sebagian mengharapkan ia meneruskan perjuangannya dengan cara terjun ke partai, sementara yang lainnya menganggap tugasnya sudah selesai, dan kini saatnya ia pulang kandang. Dalam dilema seperti inilah kemudian Amien mengambil keputusan yang disebutnya sebagai “ijtihad politik” untuk terus berjuang lewat partai politik. Dalam dilema seperti inilah kemudian Amien mengambil keputusan yang disebutnya sebagai “ijtihad politik” untuk terus berjuang lewat partai politik. Persoalan baru timbul, apakah harus membuat partai politik baru atau cukup bergabung dengan partai yang ada. Pada saat itu timbul desakan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI agar Amien mendirikan partai politik baru dan menolak bergabung dengan partai lama. Di MARA juga terjadi perdebatan yang makin lama semakin Universitas Sumatera Utara mengkristal. Apakah MARA tetap seperti bentuknya semula, yakni sebagai cabinet watch dog, atau diubah menjadi partai politik. Kelompok pertama, merupakan kelompok yang menginginkan MARA tetap sebagaimana jati dirinya ketika dilahirkan, dimotori oleh Zumrotin dan Nur Syahbani Kacasungkana. Bahkan karena sangat khawatirnya sampai-sampai Ratna Sarumpaet menyatakan, kalau MARA berubah menjadi partai politik, ia akan kehilangan simpati dari masyarakat. Sedangkan kelompok kedua, merupakan kelompok yang menginginkan MARA berubah menjadi partai politik. Yang paling vokal dan gigih memperjuangkannya ide ini adalah Fikri Jufri, yang didukung oleh Ulil Absar Abdallah dan Ong Hok Ham. Fikri dan Ulil bahkan sudah siap dengan usulan yang lebih jauh, yakni memperjuangkan Amien Rais menjadi Presiden dalam pemilu mendatang. Bagi Ulil, fenomena Amien Rais yang muncul saat itu belum tentu berulang dalam lima puluh tahun. Menurut pengamatannya, figur Amien Rais, yang dinobatkan sebagai “lokomotir” reformasi oleh berbagai media massa dan diakui sebagai tokoh reformasi oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, memiliki sumber daya dan dukungan sangat kuat. Apalagi sampai saat itu, belum ada satupun parpol yang berhasil memikat dirinya. Pada tanggal 5-7 Juli 1998 dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat wilayah propinsi. Amien Rais sangat berharap Tanwir, akan mengambil semacam keputusan yang dapat dijadikan pegangan untuk melangkah lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan bahwa Muhammadiyah tidak ada pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya. Ketika memberikan sambutan pada penutupan Sidang Amien Rais menyinggung kemungkinan lahirnya sebuah parpol baru dimana Syafi’i Maarif akan menjadi ketuanya. Hal yang sama diulanginya ketika konferensi pers dengan para wartawan yang hadir. Syafi’i Maarif, yang merasa belum pernah diajak bicara masalah ini secara panjang lebar, merasa kaget. Saat dikonfirmasikan wartawan tentang pernyataan Amien, ia enggan berkomentar. Dalam pembicaraan-pembicaraan informal, ia merasa ragu dan tidak yakin dapat menjalankan peran itu, mesikpun Amien terus berusaha menyakinkannya. Amien Rais juga meminta bantuan Sandra Hamid dan Goenawan Mohammad untuk meyakinkannya. Tetapi, makin lama sikap Syafi’i Maarif makin tegas untuk menolak. Sampai suatu saat ia menyampaikan kepada Amien, “Anda sajalah yang ke partai, biar saya yang menjaga Muhammadiyah”. Sekembalinya dari Malaysia dalam rangka memenuhi undangan Universitas Malaya serta bersilaturahmi dengan Perdana Menteri Mahathir Muhammad dan wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Amien Rais berkunjung ke rumah Anwar Harjono. Pada saat itu, Anwar Harjono mengutarakan harapannya agar Amien mau memimpin sebuah parpol yang sedang diproses oleh tokoh-tokoh DDII. Bahkan, Universitas Sumatera Utara Yusril Ihza Mahendra, yang ketika itu sedang berada di luar kota, sempat menyampaikan dukungannya lewat telepon. Dalam ceramah ataupun wawancara dengan para wartawan, Amien juga menyinggung kemungkinan mendirikan parpol baru bersama Yursril. Namun bersamaan dengan itu, Amien selalu menyebutkan bahwa nama partai yang akan didirikannya adalah Partai Amanat Bangsa PAB, sebuah partai terbuka, yang akan mengakomodasi seluruh potensi bangsa. Tanggal 18 Juli pagi, Amien Rais kembali berkunjung ke rumah Anwar Harjono dengan ditemani oleh muhammad Dawam Rahardjo. Saat itu juga hadir tokoh-tokoh teras PPP, diantaranya: Buya Ismail Hasan Metareum, Aisyah Amini, dan Husein Umar. Saat itu mereka menawarkan kepada Amien untuk bergabung dengan PPP. Husein Umar menyatakan bahwa bagaimanapun PPP adalah hasil fusi dari partai- partai Islam. Karena itu, sebagai salah seorang tokoh umat, Amien mempunyai kewajiban untuk menyelamatkannya. Sementara itu, Dawam menentang keras usulan ini, bahkan secara tegas mendorong Amien agar segera membuat parpol baru. Tidak ada keputusan ataupun kesepakatan dalam pertemuan itu. Sore harinya, Amien menghadiri acara Rakornas ICMI di Hotel Cempaka Jakarta. Pada kesempatan ini, Amien dikukuhkan kembali sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI, yang sempat dengan terpaksa ditinggalkannya. Banyak yang lega dengan keputusan tersebut, namun ada juga yang bersedih. Yang gembira memandang, kembalinya Amien seperti kembalinya seorang anak yang sempat hilang. Sedangkan yang sedih memandang, Amien menjadi besar justru saat kita terlempar dari ICMI, sehingga ia diterima sebagai simbol perlawanan total Universitas Sumatera Utara terhadap rezim Soeharto. Dikhawatirkan, dengan kembalinya Amien ke ICMI, ia akan mengerdil. Ketika ditanya wartawan berkenaan dengan pengukuhan itu, Amien menjawab datar, “Ah, kembalinya saya ke ICMI sekadar untuk menyindir Soeharto saja”. Tanggal 20 Juli, sedianya Amien Rais akan kembali datang ke rumah Anwar Harjono untuk menghadiri pertemuan dengan tokoh-tokoh Badan Koordinasi Umat Islam BKUI. Tetapi karena sangat lelah dan kondisinya kurang sehat, setelah memberikan ceramah di Jawa Timur, Amien hanya menitipkan pesan yang dibacakan dalam pertemuan itu. Salah satu pesannya, ia menginginkan partai yang akan dibentuk bernama Partai Amanat Bangsa PAB. Menurut Amien, kata amanat memiliki makna spiritual dan mengandung pesan Amien Rais, Anwar Harjono kemudian menyampaikan pokok-pokok pikirannya. Ia mulai dengan menegaskan bahwa sejak awal, partai yang akan dibentuk dimaksudkan untuk mempersatukan umat secara bulat. “Kalau ditanya, apakah partai ini nantinya akan memperkuat PPP, maka jawabnya, jelas tidak” kemudian Anwar melanjutkan; “Apakah akan menghidupkan Masyumi? Jawabnya ada dua”. Dengan nada datar beliau menegaskan, untuk menghindari polemik yang berlarut-larut dalam masalah ini, maka disepakati secara aklamasi sebuah kompromi. Pertama, Masyumi tidak akan dihidupkan kembali.Yang dituntut hanya sebatas pemulihan nama baik saja. Kedua, nama partai yang akan dilahirkan adalah Partai Bulan Bintang PBB. Menurut Anwar Harjono, saat bertemu Amien Rais, lalu nama tersebut disodorkan, Amien tidak berkomentar. Hal ini kemudian disimpulkan bahwa Amien setuju. “Tetapi, anehnya, mengapa kepada media massa kok dia menyebut Universitas Sumatera Utara Partai Amanat Bangsa terus”, katanya. Dengan nada prihatin Anwar melanjutkan bahwa orang-orang Golkar mengharapkan agar Amien tetap memimpin Muhammadiyah saja. Akhirnya, rapat memutuskan bahwa nama PBB tidak akan diubah, sedangkan AD dan ART yang sudah disusun, cukup lama oleh tim tidak akan dibicarakan lagi, mengingat keinginan untuk mendirikan sebuah partai Islam atau partai yang bernapaskan Islam sudah muncul sejak tahun 1996. Jadi, usulan Amien tidak akan dibicarakan lagi. Tanggal 22 Juli, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Dalam acara yang membahas situasi politik terahir ini, hadir antara lain, Goenawan Mohammad, Fikri Jufri, Dawam Rahardjo, Zumrotin, dan Ismed Hadad. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa terombang-ambingnya Amien disebabkan karena kelambanan dan tidak adanya sikap yang tegas dari MARA. Apalagi cukup lama MARA tidak mengadakan pertemuan, sehingga banyak kejadian yang tidak disikapi. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA mempersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol kemudian dibentuk. Tanggal 23 Juli, Amien Rais bertemu tokoh-tokoh PPP di Pondok Indah. Dalam acara tersebut hadir, antara lain, Bachtiar Chamsyah, Aisyah Amini, Faisal Baasir, Yusuf Syakir, Fuad Bawazir, dan Sutrisno Bachir. Yusuf Syakir, yang bertindak sebagai juru bicara, menyampaikan bahwa PPP kini membutuhkan Universitas Sumatera Utara “suntikan darah segar”. Bergabungnya Amien diharapkan akan memberikan image baru sebagai partai reformis pada partai berlambang bintang ini. Mereka berjanji akan memperjuangkan Amien Rais menjadi ketua PPP pada muktamar yang dipercepat. Sekiranya Amien merasa kurang pas dengan lambang atau nama yang digunakan saat itu, semuanya bisa diperjuangkan saat muktamar. Terhadap lamaran ini, Amien hanya menjawab akan mempelajari dan menimbang-nimbang lebih dulu. Tanggal 27 Juli, Amien Rais kembali menghadiri pertemuan MARA di Galeri Cemara, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Goenawan Mohammad, mochtar Pabottingi, dan Albert Hasibuan. Selesai pertemuan, diadakan konferensi pers. Dalam kesempatan ini Amien menyinggung lagi tentang rencana pendirian partai. Ia menyebut bahwa platform partai saat itu sedang dipersiapkan. Lebih lanjut diutarakan bahwa untuk bidang politik dipimpin oleh Mochtar, hukum oleh Albert, sedangkan ekonomi oleh Anggito Abimanyu dan Faisal Basri. Seusai acara, Amien menemui Goenawan dan berbicara empat mata. Amien menceritakan lamaran tokoh-tokoh PPP beberapa hari sebelumnya. Ternyata Goenawan memberikan respon positif. Amien kemudian berpikir, bagaimana mengawinkan partai yang akan dilahirkan MARA dengan PPP yang akan direformasi. Amien Rais kembali bertemu dengan tokoh-tokoh PPP di tempat yang sama di Pondok Indah. Dalam kesempatan ini ia mengutarakan, ia tertarik untuk bergabung dengan PPP. Namun, katanya, ibarat rumah, PPP perlu diperbanyak kamarnya, diperluas ruang tamunya, di perbesar dapurnya, karena akan hadirnya Universitas Sumatera Utara penghuni baru, tanpa menggusur yang lama. Kalau perlu labelnya diganti, agar lebih menarik. Menanggapi usulan Amien, Yusuf Syakir, sebagai juru bicara PPP, menyampaikan bahwa masalah-masalah yang Amien utarakan dapat dibicarakan pada saat muktamar. Yang penting, Amien masuk dulu. Dengan menjadi Ketua Majelis Pakar, Amien Rais bisa hadir dalam muktamar nanti. Amien juga dipersilakan membawa teman- temannya untuk menjadi anggota Majelis Pakar. Usai pertemuan, Amien langsung berangkat menuju kantor Amin Aziz di Tebet. Di situ telah menunggu Syafi’i Maarif, Sutrisno Muhdam, A.M.Fatwa, dan Dawam Rahardjo. Mereka mendiskusikan untuk dan ruginya membuat partai baru atau bergabung dengan PPP. Kesimpulannya, baik mendirikan partai baru maupun bergabung dengan PPP sama-sama memiliki keunggulan sekaligus kelemahan. Idealnya adalah bila partai yang akan dilahirkan MARA dapat merger dengan PPP. Tanggal 3 Agustus, Amien Rais kembali bertemu dengan tokoh-tokoh PPP di Pondok Indah. Hadir dalam acara tersebut antara lain, Yusuf Syakir, Aisyah Amini, Tosari Wijaya, Bachtiar Cahamsya, Ali hardi Kiai Demak, Faisal Basir, dan Salahuddin Wahid. Sementara, Amien ditemani oleh Sutrisno Muhdam, Rusdi Hamka, Fuad Bawazir, Soenaoto, dan tuan rumah Sutrisno Bachir. Dalam pertemuan ini, kemungkinan Amien bergabung dengan PPP semakin konkret. Yusuf Syakir, selaku juru bicara PPP, menyampaikan hal-hal yang lebih konkret dibanding pertemuan sebelumnya. Pertama, ia menyatakan bahwa Buya sudah menyatakan tidak bersedia dicalonkan kembali sebagai ketua DPP. Kedua, masalah nama Universitas Sumatera Utara partai dapat ditinjau kembali, meskipun mayoritas masih ingin mempertahankan nama PPP. Ketiga, bersama Amien Rais yang akan diusulkan sebagai Ketua Majelis Pakar, juga akan diusulkan nama-nama seperti Baharudin Lopa, Ahmad Bagja, Fuad Bawazir, Goenawan Mohammad, dan Salahuddin Wahid sebagai anggota. Tanggal 5 Agustus, Amien menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di wisma Tempo, Sirnagalih, Jawa Barat. Pertemuan ini dihadiri oleh tiga kelompok. Pertama, PPSK yang diwakili oleh Mochtar Mas’ud, Rizal Panggabean, Chairil Anwar, dan Machfud. Kedua, kelompok Tebet yang diwakili oleh Amin Aziz, Dawam Rahardjo, A.M. Fatwa, Abdillah Toha, dan A.M. Lutfi. Ketiga, kelompok MARA, diwakili oleh Goenawan Mohammad, Albert Hasibuan, Zumrotin Nursyahbani Kacasungkana, dan Ismed Hadad. Amien Rais berada disini sebentar, karena ia harus segera ke Bandara Soekarno-Hatta untuk berangkat ke luar negeri bersama Syafi’i Maarif. Ada dua agenda besar yang harus dirumuskan dalam pertemuan ini. Pertama, menyusun platform partai. Kedua, menyepakati formatur yang akan ditugasi untuk menyusun kepengurusan. Melalui voting, nama partai kemudian disepakati sebagai Partai Amanat Nasional disingkat PAN. Ketua formatur ditetapkan M.Amien Rais, dengan delapan anggota: Goenawan mohammad, Zumrotin, Abdillah Toha, A.M. Lutfi, A.M. Fatwa, Ismed Hadad, Albert Hasibuan, dan Rizal Panggabean. Sepulang dari luar negeri, Amien diminta untuk menandatangani “surat kesediaan” untuk duduk di Majelis Pakar PPP. Beberapa media massa menyiarkan bergabungnya Amien Rais ke PPP. Mereka yang telah berkumpul di Wisma Universitas Sumatera Utara Tempo merasa gelisah mendengar berita itu. Mereka berusaha menemui Amien untuk mendapatkan penjelasan kebenaran berita tersebut, selain keinginan segera menyampaikan hasil pertemuan yang sudah disepakati. Saat itu Amien dikitari orang-orang tertentu, sehingga tidak mudah ditemui. Beberapa hari kemudian, muncul beberapa nada sumbang dari tokoh-tokoh PPP sendiri menanggapai rencana bergabungnya Amien itu. Selain itu, dari hasil jajak pendapat yang dilaksanakan Pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, ternyata mayoritas warga Muhammadiyah menginginkan Amien mendirikan partai sendiri.Juga datang surat resmi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI jakarta yang mendesak agar Amien mendirikan partai sendiri. Dengan perjuangan khusus, Rizal Panggabean dan A.M. Fatwa akhirnya berhasil menemui Amien, saat bersiap-siap untuk tampil dalam sebuah acara di TV swasta. Dan mereka pun menyampaikan hasil pertemuan di Sirnagalih. Tanggal 13 Agustus malam, Amien Rais kembali bertemu dengan tokoh- tokoh PPP di Pondok Indah. Ada sekitar sepuluh tokoh PPP yang hadir malam itu. Yusuf Syakir memulai dengan sebuah kiasan, “Pak Amien, ibarat orang pacaran, kini kita menikah, maka itu diharapkan Pak Amien tidak lagi melirik gadis lain”. Namun Amien mengatakan bagaimana kalau PAN biar lahir dulu, kemudian dimerger dengan PPP. Amien kemudian menyinggung komentar beberapa petinggi PPP yang bernada negatif tentang rencana itu. Yususf Syakir dan kawan-kawan berusaha meyakinkan bahwa komentar yang dimaksud bukan berarti menentang. Juga ia mengingatkan, apa pun yang ingin dicapai, semua memerlukan perjuangan. Universitas Sumatera Utara Keesokan harinya, Amien Rais muncul di TV. Ia mengutarakan rencananya untuk mendirikan partai baru. Sebuah partai terbuka, lintas agama dan lintas etnik. Diharapkan partai ini bisa dideklarasikan tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan hari kemerdekaan. Maka mulai saat itu, semua persoalan pun menjadi jelas. Segala spekulasi dan kesimpangsiuran berita seputar rencana Amien Rais, juga tarik-menarik antar berbagai kekuatan politik untuk memperebutkannya, berakhir sudah. Sekarang jelas, Amien Rais akan tampil dengan partai baru, baru dalam segala aspeknya: baru lembaganya, baru orang- orangnya, baru visinya, baru namanya, baru lambangnya, dan seterusnya. Karena faktor teknis, deklarasi partai baru itu tidak bisa dilaksanakan seperti rencana semula, 17 Agustus. Deklarasi itu baru bisa dilakukan pada 23 Agustus 1998, di Istora Senayan. Puluhan Ribu massa berjubel menghadirinya. Puluhan tokohnya tampil di panggung, melambai-lambaikan tangan menyambut riuhnya tepuk tangan hadirin saat itu. 2.2. Platform Partai Amanat Nasional

2.2.1. Identitas

Identitas partai bersumber dari azas partai yang terdahulu dari keterkaitan pada moral agama yang menghargai harkat kemanusiaan dan kemajemukan sosial kultural dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan sosial dan kehidupan bangsa yang cerdas demi terwujudnya Indonesia baru yang cerah.

2.2.2. Sifat

Partai Amanat Nasional adalah partai yang bersifat terbuka dan mandiri dalam arti bahwa partai ini terbuka bagi warga negara Indonesia, laki – laki dan perempuan yang berasal dari berbagai pemikiran, latar belakang etnis dan agama Universitas Sumatera Utara dan gender. Partai ini manganut prinsip nonsektarian dan non diskriminatif. Partai ini diikat oleh cita – cita politik dan landasan etika sosial yang sama.

2.2.3. Visidan Misi

41

2.2.4.1. Politik dan Hukum

Dalam hal pembangunan masyarakat, Partai Amanat Nasional mencita citakan suatu masyarakat Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, mandiri dan cerdas. Partai ini menginginkan tatanan yang memungkinkan setiap anggota masyarakat dapat mengembangkan kepribadiannya dalam suasan kebebasan.Setiap angota masyarakat dapat berperan serta dalam kehidupan politik, ekonomi dan budaya dan berperan serta dalam usaha – usaha mengembangkan kemanusiaan. Dalam hal pemerintahan, Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totalitarianisme dan otoritarianisme, karena berlawanan dengan harkat dan martabat manusia, memasung kemanusiaan dan menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung tinggi demokrasi dan bertujuan untuk mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan suburnya kehidupan masyarakat madani untuk mengawasi kekuasaan sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya penetrasi kekuasaan negara yang berlebihan terhadap individu. Partai ini juga berjuang untuk berperan sebagai suplemen dan komplemen terhadap kewajiban dan peran negara.

2.2.4. Garis Perjuangan Partai

41 Sekratarian DPD PAN Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Partai Amanat Nasional berpendirian negara wajib menghormati dan melindungi kehidupan dan martabat warga negaranya. Pemerintah harus menciptakan prakondisi yang memberi kemungkinan yang luas bagi warga negara untuk mengembangkan hak – hak induvidu dan kewajiban sosialnya secara wajar. Untuk menjamin terciptanya masyarakat bangsa yang bebas dari kesengsaraan , rasa takut, serta bebas dari penindasan dan kekerasan , Partai Amanat Nasional memperjuangkan pemberlakuan hak azasi manusia yang universal. Partai ini mendukung rativikasi konvensi PBB mengenai hak azasi manusia. Karena kunci kepercayaan rakyat terhadap pemerintah tergantung pada kredibilitas dan pertanggung jawaban yang transparan. Maka PAN akan membentuk pusat pengaduan perilaku seluruh aparat pemerintah semacam ombusman office dan lembaga independen pemantauan korupsi. PAN mengharapkan agar pada saat dumulai restrukturisasi birokrasi untuk terwujudnya pemerintahan yang efektif, setiap pejabat diwajibkan untuk mengumumkan kekayaannya. Pemisahan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif mesti ditentukan secara tegas agar proses saling kontrol di antara lembaga – lembaga itu dapat berlangsung dengan baik dan sehat. Karena kepresidenan tidak harus dari lembaga pemusatan yang serba dominan maka masa jabatan presiden harus dibatasi paling banyak dua kali masa jabatan. Pembagian kekuasaan pusat dan daerah mesti diatur supaya warga negara dapat bertindak lebih otonom dalam mengembangkan daerah. Otonomi dalam mengurus sumber daya , mencari pendanaan dan menikmati hasil – hasilnya, bukan hanya terbatas pada tingkat kabupaten. Untuk mencegah disintegrasi Universitas Sumatera Utara nasional dan berlanjutnya eksploitasi pusat terhadap daerah, maka PAN terbuka terhadap perbincangan dan gagasan mengenai bentuk negara yang dapat menjamin pemenuhan hak – hak daerah dan pusat yang ideal. Partai Amanat Nasioanl akan selamanya berusaha agar hak warga negara untuk berorganisasi terjamin dengan baik. Dengan adanya dan berkembangnya asosiasi kemasyarakatan inilah, kehidupan masyarakat madani yang sehat, kuat dan kreatif bisa terjamin. Hal ini berarti bahwa kehidupan pers yang sehat, informatif dan bebas adalah pula yang independen, adil dan murah. Partai ini mendukung gagasan reformasi konstitusional yang berkesinambungan untuk menjamin berlangsungnya proses demokratisasi terwujudnya kedaulatan rakyat dan terjaminnya sistem kekuasaan negara berlandaskan hukum dan konstitusi.

2.2.4.2. Pertahanan Negara

Pertahan negara merupakan usaha dan tanggung jawab segenap masyarakat untuk mempertahankan integritas segenap masyarakat untuk mempertahankan integeitas bangsa dan negara. Perlindungan penduduk sipil merupakan bagian terpenting dari pertahanan dan keamanan negara. Partai Amanat Nasional berpendirian TNI dan Polri harus tunduk pada hukum, konstitusi dan dibawah kontrol publik.TNI berfungsi sebagai alat negara untuk menjaga pertahanan negara, tidak mencampuri apalagi mendominasi urusan publik dan sosial. Polisi berfungsi sebagai penanggung jawab dan pelaksana ketertiban dan keamanan dan merupakan bagian dari sistem keamanan sipil 2.2.4.2.Ekonomi Universitas Sumatera Utara Strategi dasar kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasional ialah terwujudnya kesejahteraan sosial melalui pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dengan berlandaskan moralitas yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Kemakmuran ditopang oleh lima pilar utama yakni keadilan, pertumbuhan yang dinamis dan manusiawi, pemerataan stabilitas dan efisiensi. Pembangunan ekonomi tidak mengenal perbedaan ras, suku, dan agama tetapi memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok masyarakat yang rentan dan mengalami marginalisasi dari proses pembangunan. Partai Amanat Nasional memperjuankan pemberian kesempatan yang sama bagi semua faktor untuk mewujudkan semua potensi yang dimiliki bagi penguatan daya saing nasional. Pemberdayaan pengusaha kecil dan koperasi lebih ditekankan pada penghapusan segala hambatan usaha dan konrol karena karakteristik alamiah yang melekat padanya dan sebaliknya memperlancar proses terkuaknya faktor–faktor dinamis yang dimilikinya dari kekangan birokrasi dan alat politik penguasa. Ekonomi diatur menuju sistem perekonomian pasar yang kuat, lentur dan dapat dengan cepat mengatasi krisis. Perekonomian disusun bersamaan dengan penataan kehidupan politik yang demokratis, tegaknya hukum serta pranata sosial yang mendukung. Partai Amanat Nasional berkeyakinan bahwa tujuan pembangunan nasional hanya bisa terwujud jika persaingan yang sehat dapat dibina dengan baik. Untuk itu, mekanisme pasar harus diimbangi dengan penegakan pemerintah yang bersih dan efektif. Sebab dengan cara inilah keserasian antara kepentingan perseorangan dan kepentingan masyarakat dapat terpelihara. Universitas Sumatera Utara Peran pemerintah harus lebih ditekankan pada penciptaan jaringan pengaman dan kebijakan yang menyetarakan peluang dari berbagai pelaku ekonomi dengan memperhatikan azas keadilan.

2.2.4.4. Kemiskinan, Lapangan Kerja dan Kesempatan Usaha

Partai Amanata Nasional memprioritaskan agenda pembangunan yang dapat mengangkat rakyat dari lembah kemisinan, meniadakan pangangguran dan memperluas kesempatan kerja. Penanganan yang harus segera dilaksanakan ialah menguatkan sendi – sendi ekonomi yang dapat menjamin pembangunan yang berkelanjutan.

2.2.4.5. Pertumbuhan Ekonomi yang Dinamis

Karunia sumber daya alam dan manusia adalah modal dasar penggera mesin perekonomian. Untuk mengembalikan arus investasi dan teknologi. Partai Amanat Nasional memperjuangkan pulihnya kepercayaan masyarakat domestik dan intrnasional pada sistem perekonomian dan politik di Indonesia. Perpaduan antara modal dasar dan kepercayaan inilah yang akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang mantap. Kebijakan yang sekedar mengejar pertumbuhan yang setinggi-tingginya dengan membiarkan perilaku “lebih besar pasak dari tiang “ harus ditinggalkan. Yang harus dikedepankan adalah prilaku hemat dan kemandirian yang didasarkan pada penguatan pada sendi – sendi daya saing di tengah terpaan gelombang globalisasi.

2.2.4.6. Meningkatakan Produktivitas Nasional

Partai Amanat Nasional bertekad meningkatkan daya saing nasional dengan meningkatkan produktivitas bangsa Indonesia agar bisa memiliki Universitas Sumatera Utara kedudukan yang menguntungkan di dalam kancah persaingan global. Produktivitas bangsa-bangsa adalah kata kunci untuk meningkatkan daya saing nasional.

2.2.4.7. Memelihara Stock Modal

Selama masa transisi menuju perekonomian yang lebih stabil, PAN mengarahkan upaya untuk memelihara stock modal yang ada, agar tidak menjadi onggokan barang mati tak bermakna, karena terkikis oleh gelombang krisis berkepanjangan. Hal ini penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi tatkala momentumnya tiba. Pencipataan lapangan kerja lewat program kilat harus diprioritaskan pada bidang ini.

2.2.4.8. Rehabilitasi

Karena tidak terjadi kerusakan serius pada fasilitas produksi, maka titik berat kebijaksanaan rehabilitasi PAN terletak pada sistem insentif. Dengan begitu diharapkan terjadi restrukturisasi perekonomian secara wajar. Struktur ekonomi akan semakin kokoh karena lebih berlandaskan pada kekuatan sendiri. Prinsip keunggulan komparatif

2.2.4.9. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

Keterpurukan usah kecil dan menengah UKM selama ini lebih disebabkan oleh perlakuan diskriminatif yang lebih mengutamakan usaha besar dangan serangkaian proteksi, fasilitas khusus dan berbagai kebijakan distorsif lainnya. Dengan kesadaran bahwa hakikatnya UKM memilik dasar yang cukup kokoh dan dinamis, tanpa bantuan pemerintah sekalipun. Maka strategi PAN dalam memberdayakan UKM berawal dari pengahapusan segala hambatan yang selama ini membelenggu. PAN memperjuangkan terbukanya peluang seluas – Universitas Sumatera Utara luasnya bagi UKM untuk menjadi pengusaha – pengusaha yang besar dan tangguh. Untuk itu PAN bersifat prodktif dalam memperkokoh landasan kelembagaan dan menjunjung tinggi persaingan sehat.

2.2.4.10. Kebijakan Affirmasi

PAN menghendaki suatu kebijakan ekonomi yang memihak kepada mereka yang lemah dna rentan. Politik afirmasi di sektor ekonomi sangat penting untuk mendukung terciptanya keadilan bagi masyarakat luas, karena kepentingan ekonomi dalam masyarakat terlanjur terlalu parah akibat pembangunan ekonomi yang mementingkan segelintir pemodal dan pengusahanya, terutama lewat praktek – praktek KKN.

2.2.4.11. Pembangunan Daerah

PAN memadukan pendekatan makro ekonomi dan aspek kedaerahan untuk menghasilkan pembangunan yang lebih dinamis dan merata antar daerah. Keberagaman potensi dan karakteristik daerah justru merupakan penggerak dinamika pembangunan yang didasarkan pada otonomi daerah. Otonomi menempatkan daerah sebagai sentral dalam mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan berbagai persoalan lokal yang unik, sehingga bisa meningkatkan efektivitas peranan Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA