Undang-Undang Partai Politik Kampanye 1. Pengertian Kampanye

seluruh kekuasaan yang ada di sekelilingnya dan berakhirlah kekuasaan partai politik.

5.1.6. Undang-Undang Partai Politik

Dalam pelaksanaan Pemilu, UU No.31 tahun 2002 tentang partai politik merupakan UU yang berhubungan erat dengan pemilu. Tidak heran baik UU partai politik maupun UU Pemilu sering disebut sebagai paket UU politik. Di masa ORBA, UU partai politik dulu disebut UU Partai politik dan GOLKAR, hanya mengatur dua partai politik yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia serta Golongan Karya yang tidak disebut sebagai partai politik tetapi benar – benar berfungsi sebagi partai politik. Dengan jatuhnya Soeharto, UU Partai politik dan Golkar mengalami perubahan yaitu menjadi UU No. 2 tahun 1999 tentang partai politik. Dengan UU ini, maka jumlah partai politik tidak lagi dibatasi. Golkarpun kemudian berubah menjadi partai lokal Dalm perkembangannya UU No.2 tahun 1999 dipandang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perubahan ketatanegaraan. Sehingga diganti dengan UU No. 31 tahun 2002. dalam UU ini dikatakan bahwa Partai politik merupakan salah satu wujud partisipasi yang penting dalam mengembangkan kehidupan demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan, kesetaraan, kebersamaan, dan kejujuran. 5.1.7. Kampanye 5.1.7.1. Pengertian Kampanye R.A .Sentosa Sastropoetra mendefinisikan atau mengartikan bahwa kampanye adalah suatu kegiatan komunikasi antara komunikator penyebar pesan kepada komunikan penerima pesa yang dilakukan secara intensif dalam jangka Universitas Sumatera Utara waktu tertentu, secara berencana dan berkesinambungan. 30 Kampanye politik secara universall dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan para warga dalam demokrasi untuk menentukan siapa yang akan memerintah mereka. Menurut pasal 1 butir 11 UU No. 12 tahun 2003 pemilu legislatif kampanye pemilu adalah kegiatan peserta pemilu dan atau calon anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD KabupatenKota madya untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan program-programnya. 31 Menurut Gabriel Almond yang dikutip oleh Maswadi Rauf, menyatakan bahwa salah satu bentuk komunikasi politik adalah kampanye politik Ciri utama dari kampanye adalah persuasif, perubahan sikap dan tingkah laku dari objek komunikasi komunikator yang ingin di capai melalui himbauan dan ajakan. Faktor penting disini adalah membuat komunikan tertarik sehingga mau secara sadar dan sukarela menerima dan menuruti keinginan komunikator. 32 Bagi kampanye politik keefektifan adalah memenangkan pemilihan, sedangkan efisiensi adalah memenangkan pemilihan dengan pemanfaatan sumber- sumber yang tersedia secara tepat dengan mengimplementasikan dan merealisasikan ketentuan-ketentuan yang ditekankan dengan menawarkan program, visi dan misi partai politik. Isi pesan dalam kampanye adalah program- program dan pandangan atau pendapat partai politik. Melalui kampanye, para juru Rauf, 2000; 136 . Kampanye politik versi Gabriel Almond beranggapan bahwa arus komunikasi bisa mengalir dari bawah ke atas yaitu dari masyarakat ke penguasa politik dan dari atas kebawah yaitu dari penguasa politik ke masyarakat. 30 Ruslan, 2005, hal. 64. 31 Suprianto, 2004, hal. 11. 32 Rauf, 2000, hal. 136. Universitas Sumatera Utara kampanye menyampaikan kebaikan dan keunggulan program, rencana-rencana kerja yang akan dilakukan oleh partai bersangkutan bila keluar sebagi pemenang dalam pemilu, dan pandangan partainya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam ilmu politik ada 4 teknik kampanye yaitu : 1. Kampanye dari pintu ke pintu door to door campaign Dilakukan dengan cara kandidat mendatangi langsung para pemilih sambil menanyakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. 2. Kampanye diskusi kelompok Group discussion Dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi kecil, yang membicarakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat

3. Kampanye massa tidak langsung Indirect mass Campaign 5.1.7.2. Bentuk – Bentuk Kampanye

Bentuk – bentuk kampanye yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu di kemukakan seperti pada pasal 22 UU No.12 2003 menyatakan bahwa kegiatan kampanye itu dilakukan melalui : 1. Pertemuan terbatas 2. Tatap muka 3. Penyebaran melalui medi cetak dan media elektronik 4. Penyiaran melalui radio atau Televisi 5. Penyebaran bahan kampanye kepada umum 6. Pemasangan alat peraga di tempat umum 7. Rapat umum 8. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan Universitas Sumatera Utara