PENGARUH MODEL AIDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA IKLAN TRUEVIEW DI YOUTUBE (Studi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

(1)

THE INFLUENCE OF AIDA MODEL TOWARDS PURCHASE DECISION OF PRODUCT IN TRUEVIEW ADVERTISEMENT ON YOUTUBE

(Study on Muhammadiyah University of Yogyakarta’s students)

Oleh

RIZKY PANDU PANGESTI 20130410087

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

i

PENGARUH MODEL AIDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA IKLAN TRUEVIEW DI YOUTUBE

(Studi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

THE INFLUENCE OF AIDA MODEL TOWARDS PURCHASE DECISION OF PRODUCT IN TRUEVIEW ADVERTISEMENT ON YOUTUBE

(Study on Muhammadiyah University of Yogyakarta’s students)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

RIZKY PANDU PANGESTI 20130410087

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

v MOTO

“Man Jadda Wa Jadda”

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkannya

“Fastabiqul Khoirot”

Berlomba-lombalah dalam kebaikan (QS. Al Baqarah: 148)

“Innama Amruhu Idza Arada Sya’ian An Yaqula Lahu Kun Fayakun”

Sesungguhnya bilamana Allah menghendaki sesuatu terjadi maka terjadilah

(QS. Yasin: 82)

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

(HR. Turmudzi)


(5)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya persembahkan skripsi ini kepada

Ayah dan Ibu

Teruntuk Bapak Ragil Syahrudin dan Ibu Admini terimakasih telah menjadi orang tua, guru serta sahabat yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan serta

do’a yang tiada hentinya hingga saat ini saya dapat menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar sarjana

Adik

Teruntuk Adiku Ibnu Sabtyo Nur Pangestu yang selama ini telah menjadi saudara serta sahabat yang selalu memberikan dukungan serta do’a


(6)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERYATAAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN ERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II ... 9

TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 9

1. Model AIDA ... 9

2. Keputusan Pembelian ... 13

3. Iklan ... 17

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 20

C. Hipotesis ... 22

D. Model Penelitian ... 28

BAB III ... 29

METODE PENELITIAN ... 29

A. Obyek/Subyek Penelitian ... 29

B. Jenis Data ... 29

C. Teknik Pengambilan Sempel... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 32

1. Uji Validitas ... 32

2. Uji Reliabilitas ... 33

G. Analisa Data Dan Uji Hipotesis ... 33

1. Regresi Linear Berganda ... 33

2. Uji Hipotesis Secara Simultan (F) ... 34

3. Uji Hipotesis Secara Persial (t)... 35


(7)

xii

BAB IV ... 36

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian ... 36

1. Obyek Penelitian ... 36

2. Subyek Penelitian ... 38

B. Analisis Deskriptif ... 38

C. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 40

1. Uji Validitas ... 40

2. Uji Reliabilitas ... 42

E. Hasil Penelitian ... 43

1. Hasil Analisis Jawaban Responden ... 43

2. Hasil Analisis Regresi ... 46

3. Hasil Uji Hipotesis ... 48

D. Pembahasan ... 50

BAB V ... 56

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 56

A. Simpulan ... 56

B. Keterbatasan Penelitian ... 56

C. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ... 31

Tabel 4.1. Kriteria Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.2. Kriteria Responden Berdasarkan Umur ... 39

Tabel 4.3. Kriteria Responden Berdasarkan Fakultas ... 39

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel Attention ... 40

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Interest ... 41

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Desire ... 41

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Action ... 42

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 42

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas ... 43

Tabel 4.10. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Attention ... 43

Tabel 4.11. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Interest... 44

Tabel 4.12. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Desire ... 44

Tabel 4.13. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Action ... 45

Tabel 4.14. Analisis Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian ... 46


(9)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Hierarki Respon ... 9

Gambar 2.2. Model AIDA ... 10

Gambar 2.3. Proses Keputusan Pembelian ... 15


(10)

(11)

vii INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model AIDA terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data diambil dari sempel sebanyak 140 responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji t serta koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa: (1) Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube; (2) Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube; (3) Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube; (4) Desire berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube; (5) Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.


(12)

viii ABSTRACT

This research is to analyze the influence of the AIDA model towards Purchase Decision of product in TrueView Advertisement on YouTube. The subjects of the research is the students of Muhammadiyah University of Yogyakarta. The data is take by 140 respondents which chosen by purposive samping methods. tools of analysis by double linear regression and hypothesis testing using validity test, reliability test, F test, t test and coefficient of determination test.

The result of the research is (1) Attention, Interest, Desire, and Action is effect by simultanously positive and significant towards Purchase Decision product in TrueView Advertisement on YouTube. (2) Attention is positive and significant towards Purchase Decision product in TrueView Advertisement on YouTube. (3) Interest is positive and significant towards Purchase Decision product in TrueView Advertisement on YouTube. (4) Desire is positive and not significant towards Purchase Decision product in TrueView Advertisement on YouTube. (5) Action is positive and significant towards Purchase Decision product in TrueView Advertisement on YouTube.


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Persaingan kompetitif dalam dunia bisnis merupakan faktor pendongkrak bagi perusahaan untuk selalu berkembang. Faktor ini juga yang mengharuskan suatu perusahaan meningkatkan kemampuan kompetitifnya, agar mampu menarik lebih banyak konsumen. Salah satu cara menarik konsumen adalah dengan meningkatkan pemasaran perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlomba-lomba memaksimalkan sistem pemasaran mereka. Pemasaran merupakan ujung tombak penjualan suatu perusahaan, sama halnya dengan pendapat Hasan (2013) marketing harus dipandang sebagai “dealing with the market”. Maksud dari dealing with the market yaitu berhadapan langsung dengan pasar dari mulai survei pasar untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan, proses pelaksanaan kemudian sampai proses controlling serta evaluasi, hal ini mengharuskan pemasar untuk dinamis dan intensif dengan market.

Pemasaran yang efektif dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan profit perusahaan, untuk memaksimalkan pendapatan pemasar harus mempertimbagkan empat poin penting dalam pemasaran yang dikenal dengan merketing mix yaitu terdiri dari product, price, place dan promotion. Promotion merupakan point yang sangat penting dalam


(14)

kegiatan memasarkan produk, sebab digunakan sebagai alat penghubung antara produsen dengan konsumen. Kegiatan promosi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan (Brightayati, 2010). Saat ini kebutuhan dan keinginan konsumen sangatlah variatif, ditambah juga dengan sikap konsumen yang semakin selektif membuat pemasar harus kreatif dan inovatif dalam melakukan komunikasi bisnis. Ada lima cara untuk melakukan komunikasi dengan calon pembeli yang disebut sebagai Marketing Communication Mix atau lebih dikenal dengan bauran promosi, yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut dan yang terakhir penjualan personal (Kotler dan Keller, 2009).

Seiring dengan kemajuan teknologi membuat media yang digunakan dalam kegiatan promosi semakin beragam dan mudah diakses pula, seperti halnya iklan yang dapat diakses secara online maupun offline. Periklanan dengan media online dalam hal ini yang lebih cenderung menggunakan alat elektronik lebih menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran konsumen pada suatu produk, dibandingkan dengan periklanan yang menggunakan media offline seperti koran, majalah ataupun media cetak lainnya. Internet saat ini dijadikan sebagai media promosi yang semakin banyak digunakan untuk periklanan, karena dianggap lebih hemat waktu dan biaya (Johar dkk., 2015). Periklanan dengan internet atau


(15)

dikerucutkan lagi yaitu dengan menggunakan media sosial lebih efektif dikarenakan dapat diakses 24 jam sehingga intensitas konsumen untuk melihat iklan tersebut lebih tinggi.

Periklanan dengan media sosial saat ini semakin beragam diantaranya instagram, facebook, line, twitter, blog dan YouTube. Seperti yang dilansir oleh www.lampungsae.com, YouTube merupakan salah satu media sosial yang saat ini sangat diminati oleh banyak orang dari segala golongan, usia dan jenis kelamin. Ditambah dengan banyaknya pemilik akun YouTube yang menjadikan media sosial ini sebagai wadah kreatifitas, penyalur hobi dan juga popularitas yang dapat menghasilkan keuntungan. YouTubers saat ini menjadi profesi yang menjanjikan, dan untuk menambah penghasilan pemilik akun berkerjasama dengan unit bisnis. Bentuk kerjasamanya berupa penayangan iklan di sela-sela video mereka, hal ini mendapat apresiasi yang positif dari produsen, dengan jumlah pengunjung YouTube yang semakin bertambah maka besar kemungkinan iklan yang dipasang dapat dilihat oleh banyak konsumen (Mahardika, 2014).

Jenis iklan yang muncul di YouTube yaitu iklan TrueView in stream ads, merupakan iklan yang muncul di awal atau di pertengahan video dan dapat dilompati/skip-ad. Iklan Overlay in video ads, iklan transparan yang muncul pada tampilan setelah 15 detik video diputar. Display ads merupakan iklan yang muncul di sebelah kanan video dan biasanya hanya berupa gambar, kemudian iklan Non Skippable in stream


(16)

ads yaitu iklan yang muncul di awal atau di pertengahan video dan tidak dapat dilompati/skip-ad (www.strategi123.com).

Iklan TrueView merupakan iklan yang paling sering dijumpai saat streaming di YouTube. Iklan ini juga mendapat beragam respon dari audiences, misal respon positif yang diberikan pengunjung YouTube atau audiences yaitu seperti memperhatikan iklan, memahami isi pesan hingga terbujuk untuk melakukan Keputusan Pembelian, akan tetapi banyak pula respon negatif yang diberikan pengunjung YouTube atau audiences yaitu berupa pengabaian iklan dengan cara melawati iklan, atau hanya membiarkan tayangan iklan tersebut sampai selesai tanpa memahami konten iklan. Iklan TrueView bahkan dianggap mengganggu kegiatan streaming pengunjung di YouTube, hal ini merupakan salah satu permasalahan yang kerap muncul pada kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu mengenai tanggapan audiences. Memahami proses terjadinya respon dari audiences atau konsumen merupakan aspek terpenting dalam menyusun kegiatan priklanan yang efektif (Johar dkk., 2013), untuk memahami proses terjadinya respon dapat dikaji dengan menggunakan Model Hierarki Respon. Model ini merupakan tahapan yang dilalui oleh konsumen secara berurutan mulai dari tahapan kognitif, afektif hingga perilaku (Kotler dan Keller, 2009). Salah satu teori Model Hierarki Respon yang sering digunakan adalah AIDA.

Model AIDA meliputi empat tahap, yaitu tahapan pertama (Attention) suatu iklan harus menarik perhatian dan kesadaran audiences.


(17)

Tahapan kedua (Interest) iklan yang ditayangkan harus bisa membangkitkan ketertarikan audiences untuk memahami isi pesan. Selanjutnya tahapan ketiga (Desire) yaitu iklan harus mampu meyakinkan audiences sehingga muncul rasa keinginan untuk membeli produk yang ditayangkan, kemudian tahapan terakhir (Action) yaitu iklan dapat menggerakkan audiences untuk melakukan tindakan pembelian.

Gharibi et al. (2012) menyatakan bahwa AIDA merupakan sebuah model yang disajikan untuk mengukur efektivitas suatu iklan dengan mempertimbangkan tahapan respon konsumen. Pada dasarnya suatu iklan bisa dikatakan efektif jika tujuan iklan tersebut tercapai yaitu dapat membujuk khalayak untuk melakukan Keputusan Pembelian, sedangkan yang dimaksud dengan Keputusan Pembelian, yaitu situasi dimana konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk yang telah dipilih dari berbagai alternatif (Kotler dan Armstrong, 2001).

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh iklan dengan menggunakan model AIDA sebagai alat ukur efektif atau tidaknya suatu iklan terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Kusumadewi (2013) dengan judul “Pengaruh Periklanan Komersil Dengan Konsep AIDA Terhadap Keputusan Pembelian Pada Media Radio Radika 100,3 FM Majalengka”. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumadewi (2013) terletak pada model penelitian serta variabel penelititan yang digunakan, yaitu diantaranya Attention, Interest, Desire


(18)

dan Action sebagai variabel independen dan Keputusan Pembelian sebagai variabel dependen, namun penelitian ini memiliki perbedaan pada obyek penelitian dimana pada penelitian Kusumadewi (2013) menggunakan iklan pada media Radio Radika 100,3 FM Majalengka sedangkan penelitian ini menggunakan iklan pada media TrueView di YouTube. Pemilihan obyek penelitian tersebut dikarenakan adanya fenomena mengenai respon dari audiences yang memberikan tanggapan beragam pada iklan TrueView di YouTube sehingga peneliti tertarik untuk menjadikan iklan TrueView di YouTube sebagai obyek penelitian, oleh karena itu penelitian ini berjudul

“PENGARUH MODEL AIDA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PADA IKLAN TRUEVIEW DI YOUTUBE”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube?

2. Bagaimana pengaruh Attention terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube?

3. Bagaimana pengaruh Interest terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube?

4. Bagaimana pengaruh Desire terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube?


(19)

5. Bagaimana pengaruh Action terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

2. Untuk menganalisis pengaruh Attention terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

3. Untuk menganalisis pengaruh Interest terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

4. Untuk menganalisis pengaruh Desire terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

5. Untuk menganalisis pengaruh Action terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik

Sebagai penambah wawasan dan bahan informasi mengenai promosi periklanan dan juga sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut di waktu yang akan datang.


(20)

2. Manfaat praktik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran mengenai promosi khususnya periklanan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi untuk meningkatkan dan menentukan strategi periklanan yang efektif terutama pada iklan TrueView di YouTube.


(21)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model AIDA

AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi, 2016).

Berikut beberapa model mengenai tahapan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran yang terangkum dalam Model Hierarki Respon:

Sumber: Kotler & Keller (2009: 178)


(22)

Model AIDA muncul pada tahun 1898 dan dikemukakan oleh E. St. Elmo Lewis. Pada awalnya model ini dikenal dengan AID (Attention, Interest, dan Desire) dan bertujuan sebagai pedoman promosi penjualan yang efektif, kemudian pada tahun 1900 AID dikembangkan menjadi AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) penambahan tahapan Action ini bertujuan untuk menjadi pedoman promosi penjualan yang sempurna (Wijaya, 2011).

Kotler dan Keller (2009) mengasumsikan bahwa konsumen akan melewati tahap kognitif, afektif hingga perilaku, oleh karena itu teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) merupakan model hierarki dimana suatu pesan harus memiliki daya tarik atau harus menjadi perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, serta mengambil tindakan.

Sumber: Kasali (2007: 53)


(23)

Berikut penjabaran mengenai empat tahapan model AIDA : a. Attention

Attention adalah tahap pertama pada model AIDA yang artinya perhatian. Pada tahapan Attention pemasar harus mampu membuat suatu pesan sebagai media informasi yang mempunyai daya tarik bagi khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar ataupun pemirsa (Kasali, 2007). Pesan juga harus berisikan suatu pernyataan yang dapat mencuri perhatian khalayak, berisikan kata atau gambar yang powerful sehingga audiences fokus dan memperhatikan isi pesan (Rofiq dkk., 2013). Selain tampilan iklan, frekuensi penayangan iklan harus diperhatikan pula oleh pemasar agar produk yang diiklankan tertanam dalam benak konsumen.

Sedikit sekali orang yang menggunakan media seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, maupun media sosial hanya semata-mata hanya untuk membeli atau melihat iklan saja kecuali jika mempunyai kebutuhan mendesak atas produk-produk tertentu, oleh karena itu iklan yang menarik perhatian yang akan dibaca dan dipahami oleh audiences.

b. Interest

Interest yaitu munculnya rasa ketertarikan konsumen terhadap produk yang dikenalkan oleh suatu pemasar (Assael, 2002), setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut persoalan


(24)

yang dihadapi adalah bagaimana agar audiences berminat dan ingin tahu lebih jauh.

Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi ketertarikan sehingga ada keinginan untuk membaca pesan-pesan yang disampaikan dan timbul rasa ingin tahu di dalam diri calon pembeli, untuk meningkatkan ketertarikan audiences, media iklan yang digunakan juga harus efektif untuk menarik perhatian audiences begitu juga pesan yang ditayangkan harus menjelaskan fitur dan benefit secara langsung agar audiences terbujuk dan tetap memperhatikan isi pesan.

c. Desire

Desire merupakan tahapan bagaimana cara iklan menggerakan kainginan konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan (Kotler et al., 2000). Sama halnya dengan pendapat Kasali (2007) Desire merupakan tahapan dimana audiences memiliki rasa ingin memiliki atau menikmati produk yang ditawarkan pada iklan.

Keinginan audiences untuk memiliki, memakai, ataupun melakukan sesuatu harus dibangkitkan, namun biasanya pada tahap ini muncul keraguan dari audiences mengenai kebenaran isi pesan seperti fitur manfaat maupun janji-janji yang disampaikan pada iklan. Oleh karena itu iklan harus memotivasi atau meyakinkan


(25)

audiences jika produk yang ditwarkan merupakan kebutuhan yang harus mereka miliki.

d. Action

Menurut Kotler et al. (2000) Action merupakan merupakan upaya untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian yang nyata. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar audiences segera pergi ke toko, melihat-lihat showroom, mengisi formulir pemesanan atau setidak-tidaknya mengingat produk dan membelinya lain waktu.

Pada tahapan ini pemasar harus meyakinkan dan meningkatkan kecendrungan audiences untuk melakukan tindakan pembelian, hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kata atau bujukan pada iklan dan kata-kata yang kerap digunakan dalam

iklan seperti “Beli”, “Ayok”, “Dapatkan”, “Mulailah”, “Rasakan”, “Ambil”, “Percayalah”, “Dapatkan”, “Cobalah”, “Hubungi” dan

sebagainya.

2. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian merupakan sikap konsumen dalam menentukan arah dan tujuan akhir dalam proses pembelian suatu produk (Alfianasari, 2010), sedangakan menurut Kotler dan Armstrong (2001) pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan


(26)

konsumen, baik konsumen individu maupun konsumen oraganisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli, meskipun banyak pula yang akhirnya memilih produk yang berbeda-beda pula hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat, sikap, nilai, pengalaman, dan gaya hidup) dan juga pengaruh sosial (perbedaan kelas sosial, kelompok rujukan, atau ondisi keluarga).

b. Jenis Keputusan Pembelian

Pembeli yang berbeda mungkin terlibat dalam jenis proses pengambilan keputusan yang berbeda tergantung pada sejauh mana keterlibatannya dalam suatu produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2001) Keputusan Pembelian dibagi menjadi 4 tipe yaitu:

1) Perilaku pembelian yang kompleks

Yaitu perilaku pembelian konsumen dalam situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli, dan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara merek yang satu dengan merek yang lain.

2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakcocokan

Yaitu perilaku pembelian konsumen dalam situasi keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan antara merek alternatif lainnya.


(27)

3) Perilaku membeli karena kebiasaan

Yaitu perilaku membeli konsumen dalam situasi keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan antara merek-merek alternatif atau merek lainnya. 4) perilaku pembelian yang mencari variasi

Yaitu perilaku membeli konsumen dalam situasi rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar.

c. Proses Keputusan Pembelian

Proses Keputusan Pembelian merupakan proses dimana konsumen mengambil keputusan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan yang terakhir perilaku pasca pembelian.

Sumber: Kotler dan Armstrong (2001: 222)


(28)

Berikut penjelasan mengeai proses Keputusan Pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2001):

1) Pengenalan Kebutuhan

Yaitu tahapan pertama proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenal suatu masalah atau kebutuhan.

2) Pencarian Informasi

Yaitu tahapan proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari perhatian

3) Evaluasi berbagai alternatif

Yaitu tahapan pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan.

4) Keputusan Pembelian

Yaitu tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk. 5) Perilaku pasca pembelian

Yaitu tahapan dimana proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan keputusan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.


(29)

3. Iklan

a. Pengertian iklan

Menurut Morissan (2010) iklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu produk, jasa, ide maupun organisasi yang dibayar oleh sponsor yang diketahui. Nonpersonal dalam hal ini yaitu suatu iklan yang melibatkan media massa untuk mengirimkan pesan ke khalak pada saat bersamaan. Definisi lain iklan yaitu bagian dari baruran promosi yang diartikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada audiences atau konsumen melalui suatu media, sedangkan yang dimaksud dengan periklanan yaitu keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan (Kasali, 2007).

Iklan juga merupakan media promosi yang ditujukan untuk mempengaruhi kognisi dan afeksi konsumen (Peter dan Olson, 2000) dan dalam prakteknya pemasar lebih memilih menggunakan iklan sebagai media promosi, hal ini dikarenakan iklan dianggap lebih efektif dalam menciptakan citra merek dan menanamkannya di benak konsumen.

b. Tujuan Iklan

Pada dasarnya tujuan suatu iklan yaitu untuk mempengaruhi perilaku dan Keputusan Pembelian konsumen.


(30)

Adapun tujuan lain dari iklan yaitu sebagai berikut menurtut Kotler dan Keller (2009):

1) Informatif, yaitu bertujuan untuk menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur pada suatu produk. 2) Persuasif, yaitu bertujuan untuk menciptakan kesukaan,

preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk.

3) Pengingat, yaitu bertujuan untuk menstimulasikan pembelian berulang suatu produk.

4) Penguat, yaitu bertujuan untuk meyakinkan pembeli bahwa melakukan pembelian pada produk yang diawarkan merupakan pilihan yang tepat.

c. Sifat Iklan

Menurut Hasan (2013) suatu iklan memiliki sifat-sitat sebagai berikut:

1) Public Presentation, yaitu memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang suatu produk yang diiklankan.

2) Pervasiveness Massage, yaitu pesan yang sama dapat diulan-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi, membangun citra merek dan memungkinkan pembeli dapat membandingkan pesan dari berbagai pesaing.


(31)

3) Amplified Expressiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi suatu merek atau produk dengan gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi audiences.

4) Impersonality Communication, yaitu iklan tidak bersifat memaksa audiences untuk memperhatikan pesan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang satu arah. d. Jenis-Jenis Iklan

Periklanan dibedakan menjadi empat jenis berikut penjelasannya menurut Hasan (2013):

1) Product Advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini yaitu:

a) Direct-action Advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk mendorong tanggapan segera dari audiences.

b) Indirect-action Advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan permintaan jangka panjang. 2) Institutional Advertising, yaitu iklan yang memberikan

informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif bagi usaha bisnis tersebut, ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini yaitu:

a) Patronage Advertising, yaitu iklan menginformasikan atau mengkomunikasikan usaha bisnis pemilik iklan.


(32)

b) Public Service Advertising, yaitu iklan layanan masyarakat non komersil, tidak bersifat keagamaan, non politik, berwawasan nasional, dapat diterima seluruh lapisan masyarakat dan mempunyai dampak serta kepentingan yang tinggi.

3) Pull Demand Advertising, yaitu iklan yang ditujukan kepada pembeli akhir agar permintaan produk bersangkutan meningkat, dan biasanya produsen menyarankan kepada para konsumen untuk membeli produknya ke penjual terdekat.

4) Push Demand Advertising, yaitu iklan yang ditujukan kepada para penyalur, hal ini dilakukan agar para penyalur bersedia meningkatkan permintaan produk dengan menjual produk sebanyak-banyaknya kepada pembeli atau pengecer.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitan yang dilakukan oleh Kusumadewi (2015) dimana pada penelitian ini menjelaskan mengenai pengaruh periklanan menggunakan model AIDA yang terdiri dari variabel Attention, Interest, Desire dan Action terhadap Keputusan Pembelian, pada hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel AIDA terhadap Keputusan Pembelian secara simultan dan pada pengujian secara persial juga ditemukan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel Attention, Interest, Desire serta Action terhadap Keputusan Pembelian.


(33)

Adapun penelitian terdahulu lainnya yang menjadi rujukan pada penelitian ini yaitu penelitiaan yang dilakukan oleh Arifin (2011) yang memperoleh hasil penelitian adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Attention, Interest, Desire, Action terhadap Keputusan Pembelian secara persial, kemudian variabel Attention merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Rofiq dkk. (2013) membuktikan adanya pengaruh pada variabel Attention, Interest, Desire, Action terhadap Keputusan Pembelian secara simultan, namun hasil pengujian secara persial hanya variabel Action yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian kartu perdana IM3 di lingkungan mahasiswa Fakultas Ilmu Adminitrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2013.

Pada penelitian Syarifudin (2013) memperoleh hasil adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Attention, Interest, Desire, Action terhadap Keputusan Pembelian secara simultan dan pada pengujian secara persial memperoleh hasil bahwa variabel Interest, Desire, dan Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, sedangkan variabel Attention tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara persial.

Shofian (2015) melakukan penelitian kembali dan memperoleh hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel Attention, Interest, Desire, Action terhadap Keputusan Pembelian secara


(34)

simultan, kemudian hasil dari pengujian secara persial variabel Attention, Interest, Desire, dan Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Rahmawati, 2014). Berikut hipotesis pada penelitian ini:

1. Hubungan Attention, Interest, Desire, dan Action terhadap Keputusan Pembelian

Wijaya (2011) menyatakan bahwa AIDA merupakan model yang menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan audiences atau konsumen dalam merespon iklan, sedangkan menurut Johar dkk. (2015) AIDA merupakan tahapan perencanaan pesan yang efektif untuk mencapai tujuan utama iklan yaitu Keputusan Pembelian.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2013) membuktikan bahwa AIDA yang teridiri dari Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, kemudian pada penelitian Syarifudin (2013) juga memperoleh hasil adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan terhadap Keputusan Pembelian.

Didukung juga dengan adanya hasil penelitian Kusumadewi (2015) yang juga memperoleh hasil positif dan signifikan pada pengujian


(35)

secara simultan pada AIDA terhadap keputusan pembeliaan, begitu pula dengan penelitian Shofian (2015) yang menunjukan bahwa AIDA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara simultan.

Berdasarkan hasil penelitan-penelitian tersebut dapat diartikan bahwasanya iklan yang dapat menarik perhatian audiencesi (Attention), memunculkan keinginan (Interest), minat (Desire) dan dapat membujuk audiences untuk melakukan tidakan (Action) maka akan meningkatkan kemungkinan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian pada produk yang diiklankan. Maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Attention, Interest, Desire, dan Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

2. Hubungan Attention terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kasali (2007) Attention merupakan tahapan pertama pada model AIDA dimana pada tahapan ini konsumen memberikan perhatian terhadap iklan sehingga pada tahap ini iklan harus mampu menarik perhatian khalayak. Pada penelitian Arifin (2012) menunjukan variabel Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, namun Rofiq dkk. (2013) memperoleh hasil penelitian yaitu tidak adanya pengaruh yang signifikan pada variabel Attention terhadap Keputusan Pembelian.


(36)

Hasil penelitian Syarifudin (2013) juga menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan pada variabel Attention terhadap Keputusan Pembelian, kemudian Kusumadewi (2015) melakukan penelitian kembali dan memperoleh hasil bahwasanya variabel Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Begitu pula pada hasil penelitian Shofian (2015) yang memperoleh hasil yang sama, yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Attention terhadap Keputusan Pembelian, hal ini membuktikan bahwasanya semakin tinggi tingkat perhatian audiences terhadap iklan maka kemungkinan untuk audiences melakukan Keputusan Pembelian semakin tinggi. Maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H2: Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

3. Hubungan Interest terhadap Keputusan Pembelian

Interest merupakan tahapan dimana audiences memiliki ketertarikan untuk memperhatikan iklan dan mulai mencari informasi lebih lanjut menganai produk yang ditayangkan (Kasali, 2007). Pada penelitian Arifin (2012) memperoleh hasil adanya pengaruh positif dan signifikan variabel Interest terhadap Keputusan Pembelian, namun pada penelitian Rofiq (2013) tidak ditemukan adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Interest terhadap Keputusan Pembelian, kemudian dilakukan pengujian oleh Syarifudin (2013) dan


(37)

memperoleh hasil penelitian yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Interest terhadap Keputusan Pembelian.

Didukung pula dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Kusumadewi (2015) yang menunjukan bahwasanya Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan Shofian (2015) bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Interst terhadap Keputusan Pembelian.

Penelitian di atas membuktikan bahwasanya semakin tinggi tingkat ketertarikan audiences memahami isi pesan pada iklan maka tinggi pula kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian, oleh karena itu hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H3: Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

4. Hubungan Desire terhadap Keputusan Pembelian

Desire merupkan tahapan dimana audiences memiliki minat untuk memiliki atau menggunakan suatu produk yang ditayangkan (Kasali, 2007). Pada penelitian Arifin (2012) membuktikan bahwasanya variabel Desire memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, namun pada penelitian Rofiq (2013) tidak ditemukan adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Desire terhadap Keputusan Pembelian.


(38)

Pada penelitian Syarifudin (2013) membuktikan bila variabel Desire berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini dibuktikan pula oleh penelitian Kusumadewi (2015) yang memperoleh hasil adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Desire terhadap Keputusan Pembelian. Pada penelitian Shofian (2015) juga menunjukan bahwa variabel Desire memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Tahapan ini iklan telah mampu menarik minat audiences, sehingga bisa diartikan bila tahapan Desire pada model AIDA berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dengan meningkatnya minat audiences untuk memiliki suatu produk yang diiklankan maka kecendrungan untuk melakukan Keputusan Pembelian akan produk tersebut semakin tinggi, dengan demikian dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:

H4: Desire berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

5. Hubungan Action terhadap Keputusan Pembelian

Action merupakan tahapan terakhir pada model AIDA dimana pada tahapan ini pesan dapat membujuk audiences agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian (Kasali, 2007). Pada hasil penelitian Arifin (2012) membuktikan bahwa variabel Action mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, dan pada penelitian Rofiq dkk. (2013) juga menyatakan


(39)

bahawa variabel Action berpengaruh positif dan signifikan secara persial terhadap Keputusan Pembelian.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Syarifudin (2013) terdapat hasil penelitian yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Action terhadap Keputusan Pembelian. Begitu pula dengan hasil penelitian Kusumadewi (2015) dan Shofian (2015) yang sama-sama memperoleh hasil bahwa variabel Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat diartikan bahwasanya tahapan Action berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian, karena yang dimaksud dengan Keputusan Pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2001) merupakan tindakan atau keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu produk, sehingga hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H5: Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian


(40)

D. Model Penelitian

Dalam penelitan ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen dengan model penelitian sebagai berikut:


(41)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek/Subyek Penelitian

Obyek pada penelitian ini yaitu Iklan True View di YouTube, sedangkan subyek penelitian yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti menjadikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai subyek penelitian dikarenakan mahasiswa dianggap lebih sering berinteraksi dan aktif menggunakan media sosial seperti YouTube, sehingga kecenderungan melihat iklan TrueView di YouTube tinggi.

B. Jenis Data

Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis data yang digunakan yaitu data primer. Data primer merupakan data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumbernya (Rahmawati dkk., 2014). Data primer disebut juga sebagai data asli dan pada penelitian ini untuk mendapatkannya yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kepada responden. C. Teknik Pengambilan Sempel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2010). Adapun


(42)

kriteria responden penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang pernah melihat iklan TrueView di YouTube. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 140 orang. Heir et al. (2010) merekomendasikan jumlah sempel adalah 5 hingga 10 kali dari butir pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pada penelitian ini menggunakan 4 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan jumlah keseluruhan 14 indikator, sehingga sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 14 x 10 = 140 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi dan menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2010). Pertanyan maupun pernyataan yang terdapat pada kuesioner harus yang berhubungan dengan masalah penelitian, sehingga jawaban-jawaban yang diperoleh mempunyai makna dalam menguji hipotesis.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitan ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen, kemudian yang dimaksud dengan variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen


(43)

adalah AIDA yang meliputi, Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3) dan Action (X4), sedangkan variabel dependen pada penelitian ini yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Berikut definisi operasional dan indikator-indikator yang digunkan untuk mengukur setiap variabel:

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Nama

Variabel

Definisi Operasional Indikator Attention

(X1)

Menurut Kotler &

Armstrong (2001)

Attention yaitu dimana suatu pesan harus mempunyai daya tarik agar dapat mencuri perhatian khalayak.

Berikut indikator Attention menurut Kusumadewi (2015): 1. Pesan yang disampaikan 2. Frekuensi penayangan iklan 3. Visualisasi (tergambarnya) produk dari iklan yang ditayangkan

Interest (X2)

Interest yaitu

munculnya rasa

ketertarikan konsumen terhadap objek (barang

atau jasa) yang

dikenalkan oleh suatu

pemasar (Assael,

2002).

Berikut indikator Interest menurut Kusumadewi (2015): 1. Efektivitas media

2. Persepsi konsumen

Desire (X3)

Desire yaitu bagaimana cara iklan menggerakan

kainginan konsumen untuk memiliki produk

yang diiklankan

(Kotler et al., 2000).

Berikut indikator Desire menurut Kusumadewi (2015): 1. Perolehan informasi dari

iklan

2. Minat konsumen atas iklan 3. Kepercayaan produk yang

diiklankan Action (X4) Action merupakan

merupakan upaya

untuk membujuk calon pembeli agar sesegara mungkin melakukan tindakan pembelian yang nyata (Kotler et al., 2000).

Berikut indikator Action menurut Kusumadewi (2015): 1. Keyakinan untuk membeli

produk

2. Kecendrungan melakukan pembelian

3. Kesesuaian produk


(44)

Nama Variabel

Definisi Operasional Indikator Keputusan

Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian merupakan

pengambilan keputusan yang dilakukan secara sadar untuk membeli suatu produk (Kotler dan Armstong, 2001).

Berikut indikator Keputusan Pembelian menurut Kotler & Armstrong (2001):

1. Pengambilan keputusan 2. Sharing

3. Merekomendasikan kepada pihak lain

Pada penyusunan kuesioner menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2010) skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dam persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut penjelasan penetapan skala Likert yang memberikan skor 1-5 item pilihan, yaitu:

1. Skor 5 mengidentifikasi Sangat Setuju (SS) 2. Skor 4 mengidentifikasi Setuju (S)

3. Skor 3 mengidentifkasi Netral (N)

4. Skor 2 mengidentifikasi Tidak Setuju (TS)

5. Skor 1 mengidentifikasi Sangat Tidak Setuju (STS) F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Untuk menguji kualitas instrumen pada penelitian yaitu menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Pada penelitian ini uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini pengujian validitas menggunakan analisis Product


(45)

Moment Correlations, yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Apabila hasil Product Moment Correlations pada setiap butir pertanyaan pada kuesioner memiliki

nilai signifikansi ≤ 0,05 maka dinyatakan valid (Rahmawati dkk.,

2014).

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas merupakan pengujian yang menunjukan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan, sehingga memberikan hasil yang realtif konsisten atau yang dimaksud dengan reliabel, yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian ini dilihat dari nilai Cronbach Alpha, jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,6 maka variabel penelitian dianggap reliabel (Rahmawati dkk., 2014).

G. Analisa Data Dan Uji Hipotesis 1. Regresi Linear Berganda

Analisis data digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda. Alat analisis ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan menggunakan regresi linear berganda karena pada penelitian ini memiliki beberapa variabel independen diantaranya Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3) dan Action (X4) yang akan diuji


(46)

pengaruhnya terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) dengan menggunakan SPSS versi 16.0.

Berikut rumus persamaan analisis regresi linear berganda menurut Sugiyono (2010):

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel Attention

b2 = Koefisien regresi variabel Interest

b3 = Koefisien regresi variabel Desire

b4 = Koefisien regresi variabel Action

X1= Attention

X2= Interest

X3= Desire

X4= Action

2. Uji Hipotesis Secara Simultan (F)

Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pangaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3) dan Action (X4) terhadap variabel dependen atau terikat yaitu Keputusan Pemeblian (Y) secara simultan. Pada uji F (ANOVA) menggunakan tingkat signifikansi 0,05

dengan kriterianya yaitu apabila propabilitas > α = 0,05 maka H0

diterima sedangakan jika propabilitas < α = 0,05 maka H0 ditolak


(47)

3. Uji Hipotesis Secara Persial (t)

Uji t merupakan pengujian yang digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Attention (X1), Interest (X2), Desire (X3) dan Action (X4) terhadap variabel dependen atau terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) secara persial. Pada uji t menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan kriteria

apabila propabilitas > α = 0,05 maka H0 diterima sedangakan jika

propabilitas < α = 0,05 maka H0 ditolak (Rahmawati dkk., 2014).

4. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Apabila nilai koefisiensi determinasi bernilai 0 (nol) maka variabel independen kurang atau tidak dapat menjelaskan variasi variabel dependen, sedangkan sebaliknya jika nilai determinasi bernilai 1 (satu) atau mendekati 1 (satu) maka variabel independen memberikan hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Rahmawati dkk., 2014).


(48)

36 1. Obyek Penelitian

YouTube merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton dan berbagi video. Perusahaan YouTube berkantor pusat di San Bruno, California. Situs ini didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim pada 2005. Situs dengan nama www.youtube.com aktif pada tanggal 14 Februari 2005 dan video pertama di unggah pada tanggal 23 April 2015, kemudian pada bulan Oktober 2006 Google Inc. mengumumkan bahwa pihak Google telah membeli YouTube dalam bentuk saham (www.wikipedia.com). Bergabungnya dengan perusahaan Google membuat YouTube semakin dilirik sebagai media periklanan oleh pihak unit bisnis hal ini dikarenakan terhubungnya dengan situs pencarian Google sehingga memperluas promosi dan dengan banyaknya pengunjung YouTube ditambah pula dapat diakses 24 jam sehinga intensitas konsumen atau audiences melihat iklan tersebut lebih tinggi.

Salah satu jenis iklan yang sering muncul di YouTube adalah iklan TrueView, yaitu iklan yang muncul di awal atau di pertengahan video dengan durasi iklan sekitar 30 detik. Iklan ini merupakan iklan yang


(49)

memberikan pilihan ke pengunjung YouTube untuk melewati/skip-ad iklan pada 5 detik pertama penayangan iklan. Pada TrueView iklan yang ditampilkan sangatlah bergam dari berbagai macam kategori produk, hal ini dikarenakan semakin banyak unit bisnis yang mempromosikan produknya dengan menggunkan iklan TrueView di YouTube sehingga tidak heran jika hampir di setiap video akan muncul iklan.

Iklan TrueView dikelola oleh Google AdSense, yaitu program kerjasama periklanan melalui Internet yang dikelola oleh Google. Melalui program AdSene ini pemilik akun YouTube yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google pada video mereka. Pemilik akun akan mendapat penghasilan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang dilihat oleh pengunjung YouTube. Penghitungan biaya iklan TrueView di YouTube dilihat dari pengeklikan kolom lewati/skip-ad iklan, jika seletah 5 detik penayangan iklan pengunjung YouTube tidak melewati/skip-ad iklan maka iklan tersebut atau pihak unit bisnis dikenai biaya periklanan dan pemilik akun YouTube akan mendapatkan keuntungan, sedangkan jika setelah 5 detik penayangan iklan pengunjung YouTube melewati/ skip-ad iklan maka iklan tersebut tidak dikenai biaya dan pemilik akun tidak mendapatkan keuntungan (www.BantuanYouTube.com).


(50)

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan sempel 140 responden. Jumlah sempel tersebut ditentukan berdasarkan teori Heir et al. (2010) yang merekomendasikan jumlah sempel adalah 5 hingga 10 kali dari jumlah item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian.

B. Analisis Deskriptif

Responden penelitian dikelompokan berdasarkan jenis kelamin, umur dan fakultas. Berikut deskripsi kriteria responden penelitian:

1. Jenis Kelamin

Deskripsi kriteria responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Kriteria Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-Laki 61 43,6

Perempuan 79 56,4

Total 140 100,0

Sumber: Data Primer diolah 2017

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih dominan dengan jumlah 79 orang atau 56,4% dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 61 orang atau 43,6%.


(51)

2. Umur

Deskripsi kriteria responden berdasarkan umur disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2. Kriteria Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

17-20 Tahun 78 55,7

21-23 Tahun 62 44,3

Total 140 100,0

Sumber: Data primer diolah 2017

Berdasarkan 4.2. menunjukan bahwa responden yang berumur 17 hingga 20 tahun berjumlah 78 orang atau 55,7% lebih dominan dibandingkan dengan responden yang berumur 21 hingga 23 tahun dengan jumlah 62 orang atau 44, 3%.

3. Fakultas

Deskripsi kriteria responden berdasarkan fakultas disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3. Kriteria Responden Berdasarkan Fakultas

Fakultas Frekuensi Persentase

Ekonomi dan Bisnis 17 12,1

Isipol 17 12,1

Teknik 18 12,9

Pertanian 14 10,0

FKIK 18 12,9

FAI 14 10,0

Hukum 13 9,3

FPB 16 11,4

Vokasi 13 9,3

Total 140 100,0


(52)

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukan bahwa responden penlitian terdiri dari seluruh fakultas yang terdapat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diantaranya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan Bahasa, Fakultas Vokasi, dengan rasio 13 hingga 18 mahasiswa disetiap fakultas. C. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas

Pada penelitian ini menggunakan sempel 30 responden untuk menguji valid atau tidaknya instrumen yang digunaskan. Nilai koefisien korelasi (r) yang digunakan bertaraf signifikansi 0,01.

Berikut deskripsi hasil uji validitas dari masing-masing variabel: a. Variabel Attention

Berikut hasil uji validitas pada variabel Attention:

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel Attention Instrumen PearsonCorrelation Hasil Keterangan Attention 1 0,783 0,01 Valid Attention 2 0,803 0,01 Valid Attention 3 0,893 0,01 Valid Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 4.4. menunjukan bahwa nilai Pearson Correlation dari instrumen variabel Attention memiliki taraf signifikan pada 0,01, hal ini membuktikan bahwa instrumen variabel Attention memiliki validitas konstruk untuk mengukur variabel Attention.


(53)

b. Variabel Interest

Berikut hasil uji validitas pada variabel Interest:

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Interest

Instrumen PearsonCorrelation Hasil Keterangan Interest 1 0,873 0,01 Valid Interest 2 0,863 0,01 Valid Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan bahwa nilai Pearson Correlation dari instrumen variabel Interest memiliki taraf signifikan pada 0,01, hal ini membuktikan bahwa instrumen variabel Interest memiliki validitas konstruk untuk mengukur variabel Interest. c. Variabel Desire

Berikut hasil uji validitas pada variabel Desire:

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Desire

Instrumen PearsonCorrelation Hasil Keterangan

Desire 1 0,863 0,01 Valid

Desire 2 0,934 0,01 Valid

Desire 3 0,867 0,01 Valid

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan bahwa nilai Pearson Correlation dari instrumen variabel Desire memiliki taraf signifikan pada 0,01, hal ini membuktikan bahwa instrumen variabel Desire memiliki validitas konstruk untuk mengukur variabel Desire.

d. Variabel Action

Tabel 4.7. menunjukan bahwa nilai Pearson Correlation dari instrumen variabel Action memiliki taraf signifikan pada 0,01


(54)

hal ini membuktikan bahwa instrumen variabel Action memiliki validitas konstruk untuk mengukur variabel Action.

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Action

Instrumen PearsonCorrelation Hasil Keterangan

Action 1 0,926 0,01 Valid

Action 2 0,754 0,01 Valid

Action 3 0,835 0,01 Valid

Sumber: Data primer diolah 2017 e. Variabel Keputusan Pembelian

Berikut hasil uji validitas pada variabel Keputusan Pembelian: Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Instrumen PearsonCorrelation Hasil Keterangan Keputusan

Pembelian1 0,779 0,01 Valid

Keputusan

Pembelian 2 0,886 0,01 Valid

Keputusan

Pembelian 3 0,905 0,01 Valid

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 4.8. menunjukan bahwa nilai Pearson Correlation dari instrumen variabel Keputusan Pembelian memiliki taraf signifikan pada 0,01, hal ini membuktikan bahwa instrumen variabel Keputusan Pembelian memiliki validitas konstruk untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian.

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini menggunakan sempel 30 responden untuk pengujian reliabilitas instrumen penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji reliabel atau tidaknya instrumen penelitian yang digunakan.


(55)

Berikut hasil uji reliabilitas pada variabel penelitian: Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan

Attention 0,762 3 Reliabel

Interest 0,673 2 Reliabel

Desire 0,866 3 Reliabel

Action 0,785 3 Reliabel

Keputusan

Pembelian 0,819 3 Reliabel

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan bahwa seluruh variabel penelitian memiliki Cronbach’s Alpha (α) ≥ 0,6, maka dapat disimpulkan seluruh isntrumen pada penelitian ini reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

E. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Jawaban Responden

Berikut deskripsi analisis jawaban responden pada kuesioner penelitian pada variabel Attention, Interest, Desire dan Action:

a. Variabel Attention

Tabel 4.10. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Attention Indikator Kriteria Jawaban Jumlah

Data

Nilai Rata-Rata dari Jumlah Data

SS S N TS STS

Attention 1 0 35 58 46 1 407 2,91 Attention 2 1 36 44 59 0 399 2,85 Attention 3 0 37 57 46 0 411 2,94 Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan instrumen Attention 3 memiliki nilai rata-rata dari jumlah data tertinggi dengan nilai 2,94 dibandingkan dengan nilai rata-rata dari jumlah data instrumen Attention 1


(56)

sebesar 2,91 dan nilai rata-rata dari jumlah data pada instrumen Attention 2 hanya sebesar 2,85. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen atau audiences lebih dominan untuk memilih instrumen yang menyatakan “Visualisasi atau tampilan produk yang ditayangkan pada iklan TrueView di YouTubemenarik untuk saya”. b. Variabel Interest

Tabel 4.11. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Interest Indikator Kriteria Jawaban Jumlah

Data

Nilai Rata-Rata dari Jumlah Data

SS S N TS STS

Interest 1 3 69 39 29 0 466 3,33 Interest 2 0 25 69 46 0 399 2,85 Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan nilai rata-rata dari jumlah data yang tertinggi terdapat pada instrumen Interest 1 yang menyatakan

“Media iklan TrueView di YouTube efektif digunakan untuk

mengiklankan produk” dengan nilai 3,33 sedangkan instrumen Interest 2 hanya mendapatkan nilai rata-rata dari jumlah data sebesar 2,85.

c. Variabel Desire

Berikut hasil analisis jawaban responden pada variabel Desire: Tabel 4.12. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Desire Indikator Kriteria Jawaban Jumlah

Data

Nilai Rata-Rata dari Jumlah Data

SS S N TS STS

Desire 1 2 57 49 32 0 449 3,21 Desire 2 1 19 60 55 5 376 2,69 Desire 3 1 20 73 44 2 394 2,81 Sumber: Data primer diolah 2017


(57)

Tabel 4.12. menunjukan instrumen Desire 1 yang menyatakan

“Saya memperoleh informasi mengenai keunggulan produk pada

iklan TrueView di YouTube” memiliki nilai rata-rata dari jumlah data tertinggi dengan nilai 3,21 dibandingkan dengan instrumen Desire 2 yang memperoleh nilai rata-rata dari jumlah data dengan nilai 2,69 dan intrumen Desire 3 yang memiliki nilai rata-rata dari jumlah data sebesar 2,81.

d. Variabel Action

Tabel 4.13. Hasil Analisis Jawaban Responden Variabel Action Indikator Kriteria Jawaban Jumlah

Data

Nilai Rata-Rata dari Jumlah Data

SS S N TS STS

Action 1 1 15 53 65 6 360 2,57 Action 2 0 13 44 78 5 345 2,46 Action 3 0 13 69 56 2 373 2,66 Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel di atas menunjukan nilai rata-rata dari jumlah data yang tertinggi terdapat pada Action 3 dengan nilai 2,66 dibandingkan dengan instrumen Action 1 yang memperoleh nilai rata-rata dari jumlah data sebesar 2,57 dan instrumen Action 2 yang memiliki nilai rata-rata dari jumlah data hanya sebesar 2,46, sehingga dapat diartikan bahwa konsumen atau audiences lebih dominan untuk memilih instrumen Action 3 yang menyatakan “Saya percaya bahwa produk yang saya beli sesuai dengan yang ditayangkan pada iklan TrueView di YouTube”.


(58)

e. Variabel Keputusan Pembelian

Tabel 4.14. Analisis Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian Indikator Kriteria Jawaban Jumlah

Data

Nilai Rata-Rata dari Jumlah Data

SS S N TS STS

Keputusan

Pembelian 1 0 6 63 68 3 352 2,51

Keputusan

Pembelian 2 0 24 47 63 6 369 2,64

Keputusan

Pembelian 3 0 16 50 67 7 355 2,54

Sumber: Data primer diolah 2017

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai rata-rata dari jumlah data yang tertinggi terdapat pada Keputusan Pembelian 2 dengan nilai 2,64, sedangkan nilai rata-rata dari jumlah data pada instrumen Keputusan Pembelian 1 hanya memperoleh hasil 2,51 dan instrumen Keputusan Pembelian 3 memperoleh nilai rata-rata dari jumlah data sebesar 2,54. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen atau audiences lebih dominan untuk memilih instrumen

Keputusan Pembelian 2 yang menyatakan “Saya memberi

informasi mengenai produk yang ditayangkan pada iklan TrueView di YouTube kepada orang lain”.

2. Hasil Analisis Regresi

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dan berikut pada tabel 4.15. disajikan hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi linear berganda :


(59)

Tabel 4.15. Hasil Analisis Regresi Linear Variabel Standardized

Coefficients

t hitung Sig Keterangan

Attention 0,216 2,646 0,009 Signifikan Interest 0,17 1,96 0,05 Signifikan

Desire 0,018 0,199 0,843 Tidak Signifikan Action 0,444 5,793 0,000 Signifikan R² = 0,479

F hitung = 30,970 Signifikan = 0,000

Sumber: Data primer diolah 2017

Hasil persamaan regresi linear berganda Y = 0,216X1 + 0,17X2 + 0,018X3 + 0,444X4

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian X1= Attention

X2= Interest

X3= Desire

X4= Action

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Nilai Standardized Coefficients variabel Attention (+0,216)

Variabel Attention bernilai positif, hal ini menunjukan adanya pengaruh positif atau hubungan searah antara variabel Attention (X1) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Artinya apabila nilai Attention naik maka kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian akan mengalami kenaikan pula. b. Nilai Standardized Coefficients variabel Interest (+0,17)

Nilai positif pada variabel Interest menunjukan adanya pengaruh positif atau hubungan searah antara variabel Interest (X2) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Artinya apabila


(60)

nilai Interest naik maka kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian akan mengalami kenaikan pula. c. Nilai Standardized Coefficients variabel Desire (+0,018)

Nilai Standardized Coefficients pada variabel Desire bernilai positif, hal ini menunjukan adanya pengaruh positif atau hubungan searah antara variabel Desire (X3) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Artinya apabila nilai Desire naik maka kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian akan mengalami kenaikan pula.

d. Nilai Standardized Coefficients variabel Action (+0,444)

Variabel Action memiliki Standardized Coefficients yang bernilai positif, hal ini menunjukan adanya pengaruh positif atau hubungan searah antara variabel Action (X4) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Artinya apabila nilai Action naik maka kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian akan mengalami kenaikan pula.

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji F untuk menguji pengaruh variabel Attention, Interest, Disere dan Action secara simultan terhadap Keputusan Pembelian, uji t untuk menguji pengaruh variabel Attention, Interest, Disere dan Action secara persial terhadap Keputusan Pembelian, dan uji koefisien determinasi untuk mengukur seberapa besar variabel Attention, Interest, Desire dan


(61)

Action dapat menjabarkan Keputusan Pembelian. Berikut hasil pengujian hipotesis penelitian:

a. Hasil Uji Simultan (F)

Pada tabel 4.14 hasil analisis regresi linear menunjukan nilai F hitung sebesar 30,970 dengan nilai signifikan 0,000 dan dapat diartikan bahwa H1 yang menyatkan bahwa Attention, Interest, Desire, dan Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian diterima.

b. Hasil Uji Persial (t)

Berdasarkan tabel 4.14 hasil analisis regresi menunjukan bahwa: 1) Variabel Attention memiliki nilai sig 0,009 ≤ α = 0,05 sehingga

dapat diartikan bahwa H2 yang menyatakan bahwa Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian diterima.

2) Variabel Interest memiliki nilai sig 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, sehingga H3 yang menyatakan bahwa Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian diterima.

3) Variabel Desire memiliki nilai sig 0,843 ≥ α = 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel Desire berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian, sehingga H4


(62)

yang menyatakan bahwa Desire berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian ditolak.

4) Variabel Action memiliki nilai sig 0,000 ≤ α = 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa H5 yang menyatakan bahwa Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian diterima.

c. Koefisien Determinasi

Pada tabel 4.14 hasil analisis regresi linear menunjukan nilai R² sebesar 0,479 hal ini dapat diartikan bahwa nilai variasi Keputusan Pembelian dapat dijelaskan atau dapat dipengaruhi oleh nilai variasi Attention, Interest, Desrire dan Action sebesar 47,9% dan dapat dijelaskan oleh variasi faktor lain sebesar 52,1 %.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model AIDA terhadap Keputusan Pembalian produk pada iklan TrueView di YouTube, kemudian dari hasil penyebaran kuesioner serta analisis yang telah dilakukan memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan nilai F hitung sebesar 30,970 dengan nilai signifikan 0,000 hal ini dapat diartikan variabel Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView


(63)

di YouTube. Pada tabel 4.15 juga dapat diartikan bahwasanya Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi oleh 4 faktor sekaligus yaitu faktor Attention dimana iklan dapat menarik perhatian audiences, faktor Interest dimana iklan dapat memunculkan ketertarikan akan suatu produk, faktor Desire dimana iklan dapat memunculkan keinginan akan suatu produk dan faktor Action dimana iklan dapat mendorong audiences untuk melakukan tindakan.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2013), Syarifudin (2013), Kusumadewi (2015), dan Shofian (2015) yang menyatakan bahwa variabel Attention, Interest, Desire dan Action secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2. Pengaruh Attention terhadap keputusan pembalian

Pada pengujian perisal menunjukan variabel Attention berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal ini dilihat dari tingkat signifikan sebesar 0,009 ≤ 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,646. Artinya bahwa Attention dimana iklan yang dapat menarik perhatian konsumen dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube, dengan durasi iklan TrueView yang hanya 30 detik dan pada 5 detik pertama penayangan iklan muncul pilihan lewati iklan/skip-ad, iklan yang ditayangkan harus mempunyai daya tarik dan memperoleh perhatian dari pengunjung YouTube sejak awal penayangan iklan sehingga dapat mempengaruhi Keputusan


(64)

Pembelian. Hasil pengujian ini juga membuktikan bahwasanya pesan yang disampaikan, frekuensi penayangan serta visualisasi iklan yang ditayangkan dapat mempengaruhi kecenderungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitan yang dilakukan oleh Rofiq (2013) dan Syarifudin (2013) yang memperoleh hasil bahwa variabel Attention tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian ini memiliki hasil penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012), Kusumadewi (2015), dan Shofian (2015) yang menyatakan bahwa secara persial variabel Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

3. Pengaruh Interest terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, menunjukan bahwa variabel Interest memiliki nilai t hitung sebesar 1,956 dan tingkat signifikan sebesar 0,05 maka artinya faktor Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube. Hasil pengujian ini menunjukan bahwasanya Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube dipengaruhi oleh faktor Interest yaitu dimana iklan yang dapat memunculkan ketertarikan lebih jauh mengenai informasi akan suatu produk. Penelitian ini juga membuktikan bahwasanya efektivitas


(65)

media dan persepsi audiences terhadap iklan yang ditayangkan dapat mempengaruhi kecendrungan audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Rofiq (2013) yang menyatakan bahwasanya variabel Interest tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian ini memiliki hasil penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012), Syarifudin (2013), Kusumadewi (2015), dan Shofian (2015) yang menyatakan bahwa secara persial variabel Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

4. Pengaruh Desire terhadap Keputusan Pembelian

Pada hasil pengujian secara persial variabel Desire memiliki nilai t

hitung sebesar 0,199 dan tingkat signifikan sebesar 0,843 ≥ 0,05 maka

dapat diartikan bahwa faktor Desire berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube. Hasil pengujian ini menunjukan bahwasanya Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube tidak dipengaruhi oleh faktor Desire yaitu dimana iklan yang dapat memunculkan keinginan untuk memiliki produk yang diiklankan. Penelitian ini juga membuktikan bahwasanya perolehan informasi mengenai keunggulan produk, minat audiences serta kepercayaan terhadap produk yang diiklankan masih rendah dan kurang untuk mempengaruhi Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube, hal ini


(66)

dimungkinkan pula adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rofiq (2013) yang memperoleh hasil bahwasanya variabel Desire secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, namun penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012), Syarifudin (2013), Kusumadewi (2015), dan Shofian (2015) yang menyatakan bahwa secara persial variabel Desire berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 5. Pengaruh Action terhadap Keputusan Pembelian

Pada tabel 4.15 menunjukan hasil uji t pada variabel Action

memiliki nilai hitung sebesar 5,793 dan dengan nilai signifikan 0,000 ≤

0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa variabel Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube. Hasil pengujian ini menunjukan bahwasanya jenis iklan TrueView akan mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen atau audiences apabila iklan yang ditayangkan dapat mengarahkan dan membujuk untuk melakukan tindakan pembelian. Penelitian ini juga membuktikan bahwasanya keyakinan dan kecenderungan untuk melakukan pembelian serta kesesuaian produk berdasarkan iklan dapat menjadi pendorong audiences untuk melakukan Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.


(67)

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012), Rofiq (2013), Syarifudin, (2013), Kusumadewi (2015), dan Shofian (2015) yang menyatakan bahwa secara persial variabel Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.


(68)

56

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Attention, Interest, Desire dan Desire secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

2. Attention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

3. Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

4. Desire berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

5. Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sudah diupayakan secara maksimal, namun masih banyak terdapat keterbatasan penelitian diantaranya:

1. Penelitian ini masih belum mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian produk pada iklan TrueView di YouTube secara keseluruhan. Ditambah pula dengan adanya faktor yang hasilnya positif namun tidak signifikan yaitu faktor Desire.


(1)

De2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 5 3.6 3.6 3.6

2 55 39.3 39.3 42.9

3 60 42.9 42.9 85.7

4 19 13.6 13.6 99.3

5 1 .7 .7 100.0

Total 140 100.0 100.0

De3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 1.4 1.4 1.4

2 44 31.4 31.4 32.9

3 73 52.1 52.1 85.0

4 20 14.3 14.3 99.3

5 1 .7 .7 100.0

Total 140 100.0 100.0

Action

Statistics

Ac1 Ac2 Ac3

N Valid 140 140 140

Missing 0 0 0

Mean 2.57 2.46 2.66


(2)

Ac1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 6 4.3 4.3 4.3

2 65 46.4 46.4 50.7

3 53 37.9 37.9 88.6

4 15 10.7 10.7 99.3

5 1 .7 .7 100.0

Total 140 100.0 100.0

Ac2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 5 3.6 3.6 3.6

2 78 55.7 55.7 59.3

3 44 31.4 31.4 90.7

4 13 9.3 9.3 100.0

Total 140 100.0 100.0

Ac3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 1.4 1.4 1.4

2 56 40.0 40.0 41.4

3 69 49.3 49.3 90.7

4 13 9.3 9.3 100.0


(3)

Keputusan Pembelian

Statistics

Kp1 Kp2 Kp3

N Valid 140 140 140

Missing 0 0 0

Mean 2.51 2.64 2.54

Sum 352 369 355

Kp1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 2.1 2.1 2.1

2 68 48.6 48.6 50.7

3 63 45.0 45.0 95.7

4 6 4.3 4.3 100.0


(4)

Kp2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 6 4.3 4.3 4.3

2 63 45.0 45.0 49.3

3 47 33.6 33.6 82.9

4 24 17.1 17.1 100.0

Total 140 100.0 100.0

Kp3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 7 5.0 5.0 5.0

2 67 47.9 47.9 52.9

3 50 35.7 35.7 88.6

4 16 11.4 11.4 100.0


(5)

Lampiran 7. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Total_Ac,

Total_At, Total_In, Total_Dea

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Total_Kp

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .692a .479 .463 1.38442

a. Predictors: (Constant), Total_Ac, Total_At, Total_In, Total_De

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 237.428 4 59.357 30.970 .000a

Residual 258.744 135 1.917

Total 496.171 139

a. Predictors: (Constant), Total_Ac, Total_At, Total_In, Total_De b. Dependent Variable: Total_Kp


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .398 .695 .572 .568

Total_At .227 .086 .216 2.646 .009

Total_In .250 .128 .165 1.956 .052

Total_De .018 .091 .018 .199 .843

Total_Ac .469 .081 .444 5.793 .000


Dokumen yang terkait

Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Gadget Apple Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU Medan

2 31 111

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 227 92

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

5 40 121

Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo)Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

0 87 105

Pengaruh Periklanan Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunsilk Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 63 108

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Oriflame Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU

11 101 107

PENGARUH PERSEPSI HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK POP MIE (Studi Kasus: Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)

3 18 51

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FUNDING PADA BMT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 4 36