2. Manfaat praktik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
mengenai promosi khususnya periklanan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi untuk
meningkatkan dan menentukan strategi periklanan yang efektif
terutama pada iklan TrueView di YouTube.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Model AIDA
AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap
konsumen Dewi, 2016. Berikut beberapa model mengenai tahapan respon konsumen
terhadap komunikasi pemasaran yang terangkum dalam Model Hierarki Respon:
Sumber: Kotler Keller 2009: 178
Gambar 2.1. Model Hierarki Respon
Model AIDA muncul pada tahun 1898 dan dikemukakan oleh E. St. Elmo Lewis. Pada awalnya model ini dikenal dengan AID
Attention, Interest, dan Desire dan bertujuan sebagai pedoman promosi penjualan yang efektif, kemudian pada tahun 1900 AID
dikembangkan menjadi AIDA Attention, Interest, Desire dan Action penambahan tahapan Action ini bertujuan untuk menjadi pedoman
promosi penjualan yang sempurna Wijaya, 2011. Kotler dan Keller 2009 mengasumsikan bahwa konsumen akan
melewati tahap kognitif, afektif hingga perilaku, oleh karena itu teori AIDA Attention, Interest, Desire, Action merupakan model hierarki
dimana suatu pesan harus memiliki daya tarik atau harus menjadi perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, serta mengambil
tindakan.
Sumber: Kasali 2007: 53
Gambar 2.2. Model AIDA
Berikut penjabaran mengenai empat tahapan model AIDA : a. Attention
Attention adalah tahap pertama pada model AIDA yang artinya perhatian. Pada tahapan Attention pemasar harus mampu
membuat suatu pesan sebagai media informasi yang mempunyai daya tarik bagi khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar
ataupun pemirsa Kasali, 2007. Pesan juga harus berisikan suatu pernyataan yang dapat mencuri perhatian khalayak, berisikan kata
atau gambar yang powerful sehingga audiences fokus dan memperhatikan isi pesan Rofiq dkk., 2013. Selain tampilan iklan,
frekuensi penayangan iklan harus diperhatikan pula oleh pemasar agar produk yang diiklankan tertanam dalam benak konsumen.
Sedikit sekali orang yang menggunakan media seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, maupun media sosial hanya semata-
mata hanya untuk membeli atau melihat iklan saja kecuali jika mempunyai kebutuhan mendesak atas produk-produk tertentu, oleh
karena itu iklan yang menarik perhatian yang akan dibaca dan dipahami oleh audiences.
b. Interest Interest yaitu munculnya rasa ketertarikan konsumen
terhadap produk yang dikenalkan oleh suatu pemasar Assael, 2002, setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut persoalan