hukum  tertentu  dengan  cara  menganalisisnya.
69
Dengan  demikian  metode  penelitian adalah  upaya  ilmiah  untuk  memahami  dan  memecahkan  suatu  masalah  berdasarkan
metode tertentu.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  hukum normatif  yaitu  penelitian  yang  mengacu  kepada  norma-norma  dan  asas-asas  hukum
yang  terdapat  dalam  peraturan  perundang-undangan  dan  putusan  pengadilan  atau disebut  juga  sebagai  penelitian  doktrinal.
70
Alasan  penggunaan  penelitian  hukum normatif  yang  bersifat  kualitatif  ini  adalah  didasarkan  pada  paradigma  hubungan
dinamis  antara  teori,  konsep-konsep  dan  data  yang  merupakan  umpan  balik  atau modifikasi  yang  tetap  dari  teori  dan  konsep  yang  didasarkan  pada  data  yang
dikumpulkan.
2. Sumber Data
Sumber  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  melalui  penelitian kepustakaan  library  research  untuk  mendapatkan  konsepsi  teori  atau  doktrin,
pendapat  atau  pemikiran  konseptual  dari  penelitian  terdahulu  yang  berhubungan dengan  objek  yang  ditelaah  dalam  penelitian  ini  yang  dapat  berupa  peraturan
69
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal. 6.
70
Bismar  Nasution,  ”Metode  Penelitian  Hukum  Normatif  dan  Perbandingan  Hukum”, Makalah,  disampaikan  pada  dialog  interaktif  tentang  Penelitian  Hukum  dan  Hasil  Penulisan  Hukum
pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, Tanggal 18 Februari 2003, hal. 1. Penelitian doktrinal doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in
the book , maupun hukum sebagai law as it is decided by the judge through judicial process. Penelitian
hukum normatif ini bersifat kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
perundang-undangan, buku, karya ilmiah, makalah dan karya lainnya.
71
Data  pokok dalam penelitian ini adalah data-data sekunder yang meliputi:
a. Bahan  hukum  primer,  yaitu  Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999
sebagaimana diubah melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi  UUPTPK  dan  Konvensi-konvensi
Internasional; b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan  hukum  primer,  seperti  buku-buku,  makalah  hasil-hasil  seminar  atau
pertemuan  ilmiah  lainnya,  majalah,  jurnal  ilmiah,  artikel,  artikel  bebas  dari internet,  surat  kabar,  majalah  mingguan,  dan  bahkan  dokumen  pribadi  yang
relevan dengan objek telaahan dalam penelitian ini; c.
Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan  penjelasan  terhadap  bahan  hukum  primer  dan  bahan  hukum  sekunder,
seperti ensiklopedia dan kamus umum yang relevan dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data