5. Motivasi belajar
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Siswa belajar karena didorong oleh
kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan
dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat.
Motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : a. Motivasi primer, motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif
tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. b. Motivasi sekunder, motivasi yang memegang peranan penting bagi kehidupan
manusia. Motivasi ini juga terpengaruh oleh adanya sikap dan emosi. Ada tiga komponen dan sifat dalam motivasi, yaitu : 1 Kebutuhan, 2
Dorongan, 3 Tujuan. Menurut sifatnya motivasi dibedakan menjadi 3, yaitu : 1 Motivasi takut, individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut. 2 Motivasi
insentif, individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif. 3 Sikap, lebih bersifat intrinsik, muncul dari dalam diri individu.
Motivasi didalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada
pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat
di dalam proses belajar, antara lain nampak melalui keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume,
mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Di dalam aktivitas belajar sendiri, motivasi individu
dimanifestasikan dalam bentuk ketahan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak isi pelajaran, kesungguhan dan ketelatenan dalam
mengerjakan tugas dan sebagainya. Sebaliknya siswa-siswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi motivasi, umumnya kurang mampu bertahan untuk
belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh di dalam mengerjakan tugas. Sikap yang kurang didalam belajar ini semakin nampak ketika tidak ada orang lain
guru, orang tua yang mengawasinya. Oleh karena itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini memberikan dampak bagi
ketercapaian hasil belajar yang diharapkan. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar pada proses belajar siswa :
a. Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang
seringkali tidak begitu mudah untuk diketahui oleh orang lain selain diri individu yang sedang belajar. Hal ini disebabkan kadang-kadang apa yang
terlihat melalui aktivitas seseorang belum tentu sejalan dengan apa yang sesungguhnya sedang individu tersebut pikirkan. Kesulitan berkonsentrasi
merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.
b. Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar dapat diartikan sebagai proses berfikir seseorang
untuk mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga menjadi