1996: 44 mengungkapkan ada dua prinsip penting yang harus diingat dalam melakukan brainwriting. Pertama, jangan memikirkan apakah ide-ide yang
dihasilkan itu benar atau salah, penting di dalam prosesi ini adalah pengumpulan ide-ide yang berkaitan dengan topik sebanyak-banyaknya. Kedua, terjadinya
tumpang tindih ide dianggap sebagai suatu yang wajar karena memang belum dievaluasi.
Dengan demikian, kita telah memulai berpikir proses. Rangkaian proses berpikir ini akan membangkitkan kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang.
Jadi, proses berpikir dilakukan secara berkesinambungan sehingga rangkaian proses ini dapat menghasilkan ide-ide yang lebih menarik daripada ide awalnya.
2. Tujuan Teknik Brainwriting
Paulus dan Nijstad 2003: 129 menjelaskan teknik brainwriting dilakukan untuk menghasilkan gagasan yang beranekaragam tentang suatu hal
atau topik pembicaraan. Teknik ini merupakan rangkaian proses berpikir yang akan menghasilkan ide-ide atau gagasan yang lebih menarik daripada ide atau
gagasan yang dihasilkan oleh seorang siswa. Ide-ide atau gagasan yang beraneka ragam tersebut apabila diolah dengan cermat akan menghasilkan ide atau gagasan
yang tidak terpikirkan sebelumnya. Teknik brainwriting akan melatih sikap kritis setiap siswa untuk
menemukan banyak ide atau gagasan. Teknik ini dirancang untuk mendorong semua anggota kelompok untuk terlibat dengan ide-ide satu sama lain. Teknik ini
meningkatkan produksi ide Michalko 2004: 271.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan tujuan dari teknik brainwriting
adalah menghasilkan ide-ide atau gagasan yang lebih menarik daripada ide atau gagasan yang dihasilkan oleh seorang siswa. Selain itu, teknik
ini dirancang untuk mendorong semua anggota kelompok untuk terlibat dengan ide-ide satu sama lain. Teknik ini dapat meningkatkan produksi ide.
3. Langkah-Langkah Memproduksi Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Teknik Brainwriting
Memproduksi adalah menghasilkan atau mengeluarkan hasil. Dalam penelitian ini, siswa memproduksi teks eksplanasi yaitu siswa mengahasilkan
sebuah karangan teks eksplanasi. Langkah-langkah di bawah ini merupakan
langkah-langkah dari teknik brainwriting yang telah dimodifikasi disesuaikan untuk pembelajaran memproduksi teks eksplanasi.
Tahap 1 1. Guru mengajak siswa untuk mengumpulkan informasi yang mereka ketahui
tentang tema yang telah ditentukan. 2. Siswa memikirkan semua hal tentang tema yang diberikan.
Tahap 2 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Semua siswa diberi lembar kertas untuk menuliskan ide atau gagasan tentang tema yang diberikan.
3. Lembar kertas yang telah diberi judul oleh tiap-tiap siswa ditukarkan dengan teman satu kelompok.
4. Setiap siswa menuliskan ide atau gagasan yang mereka ketahui.
5. Lembar kertas tersebut ditukar sebanyak anggota kelompok hingga lembar kertas tersebut kembali pada pemiliknya.
Tahap 3 1. Siswa yang telah menerima lembar kertas miliknya mulai menyeleksi ide atau
gagasan yang ada pada lembar kertas tersebut. Siswa boleh menambahkan ide atau gagasannya sendiri.
2. Setelah selesai menyeleksi ide atau gagasan dari teman-teman satu kelompok, siswa mulai menulis ide atau gagasan yang mereka dapat menjadi
teks eksplanasi.
3. Setelah selesai siswa merevisi hasil tulisannya. 4. Tulisan dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru.
C. Penilaian Memproduksi Teks Eksplanasi
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang diinginkan tercapai atau belum. Menurut Sugiono 2014: 174 terdapat dua macam
instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes dan instrumen non tes. Tes yang dilaksanakan berupa tes tertulis yaitu tes menulis teks eksplanasi yang dikerjakan
oleh siswa baik dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Tes menulis ini berupa tes esai. Siswa diberi tes menulis eksplanasi dengan tema yang
telah ditentukan. Penilaian memproduksi teks eksplanasi ini menggunakan instrumen tes
karena untuk mengukur skor tulisan yang dihasilkan. Nurgiyantoro 2012: 441- 442 mengungkapkan bahwa penilaian dalam kegiatan menulis ada beberapa
aspek yang perlu diperhatikan, meliputi aspek isi, organisasi, kosakata,